ig @evikawaiii
Flashback on
Beberapa tahun yang lalu saat musim panas..
Tepatnya dihari pertama El memasuki rumah yang saat ini ia tinggali. Senyum seorang wanita cantik itu merekah diwajahnya, tangan Elvano yang saat itu masih kecil digenggam erat olehnya.
"El sayang mulai sekarang kamu panggil tante bunda ya sayang.."
Kepala El hanya mengangguk menanggapi. "Nenek pasti seneng banget ketemu kamu.."
Melihat bunda barunya tersenyum bahagia hati El menghangat dan ia bertekad akan menyayangi wanita yang saat ia sedang bersamanya dengan tulus dan sepenuh hati meskipun tidak ada ikatan darah sama sekali diantara mereka.
"Wah wah jadi kamu Elvano.. Tampan sekali cucuku, kemarilah sayang"
Begitu memasuki ruang tamu ternyata nenek Maria sudah menunggu kedatangan mereka berdua. "Halo nenek..".
Melihat anak seusianya memberi hormat nenek pun tersenyum sambil menatap cucu barunya. "Panggil grandma saja ya sayang.."
Obrolan pun berlanjut hingga suara derap langkah kaki dari kejauhan terdengar memasuki rumah, semua yang sedang bersantai diruang tamu pun melirik siapa orang yang datang ditengah-tengah obrolan mereka.
"El ikut grandma dulu ya"
"Oke"
Entah apa yang bundanya bicarakan dengan pria misterius itu El tidak tau, namun rasa penasaran terus menyelimutinya hingga ia memutuskan untuk mengintip mereka dari balik tembok.
Pranggg
Vas bunga yang terletak diujung ruang tamu melayang begitu saja dan terjatuh kelantai dengan keras. Elvano yang saat itu masih berusia tujuh tahun tidak terlalu mengerti pembicaraan mereka.
Bola mata El membulat saat ia melihat bundanya ditampar oleh pria yang tak ia kenal dan cacian pun terdengar dengan jelas.
Kedua tangan kecilnya menutup telinganya, ia tak menyangka dihari pertamanya menginjakkan kaki dirumah ini dirinya harus melihat bundanya disakiti dan dicaci maki oleh orang yang tak ia kenal.
"Bundaaa"
"El..."
Alice yang tersadar dengan keberadaan putranya segera menghampirinya dan memeluknya dengan erat. "Bunda ga papa sayang".
"Bohong! Tadi El liat pipi mama ditampar sama om jahat tadi"
Matanya memerah dengan air mata yang mulai menetes perlahan, tangannya yang kecil mengelus rambut wanita didepannya.
Flashback off
Melihat pria yang tak asing dimatanya tatapan Elvano menatap sosoknya dengan tajam penuh dengan amarah.
"Hahaha kau masih saja dingin seperti biasa El"
Bughh
Satu tinjuan dari tangannya berhasil mengenai pipi pria didepannya. "Ternyata pukulanmu jauh lebih baik dari yang sebelumnya".
Pria itu menyeka ujung bibirnya yang mengeluarkan bercak darah.
"Apa yang kau bicarakan dengan grandma?"
Amarah nya yang masih melekat padanya kini menambah aura dingin lebih terasa nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Dla nastolatkówSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia sudah mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan menga...