06. Jalan

95 10 0
                                    

Happy reading!

~

Beberapa menit setelah ngeluarin effort untuk jalan dari apartemen Karina ke basement, Giselle masuk ke dalam mobilnya. Dua jarinya ngetuk-ngetuk stir mobil.

Jujur, Giselle kalau nervous suka nggak fokus bahkan bisa nabrak apapun di depannya. Dia ngerasa aneh, yang dia ajak jalan itu cewek.

Tapi dalam tanda kutip bukan mengarah ke ngajak jalannya yang aneh, terus apa?

Apa Selle?

Sejauh ini kalau dia ngajak jalan cewek lain berasa kayak sekadar temen dan nggak ada rasa nervous ataupun yang aneh-aneh kayak sekarang ini.

Sepersekian detik Giselle langsung gelengin kepalanya, dia cepat-cepat nyalain mesin mobil. Ningning mungkin udah cukup lama nunggu disana.

"Kebanyakan mikir lu, Selle,"

Mobilnya langsung jalan dan nggak sampai 12 menit Giselle udah sampe di tempat yang Ningning shareloc tadi.

Belum sempat lihat keberadaan Ningning, Giselle udah mencium parfume wangi vanilla yang seger banget. Dia pikir bukan apa-apa tapi ternyata wanginya makin kecium jelas dan tenyata itu parfume nya Ningning coy.

Bayangkan semahal apa parfume Ningning sampai dari jarak 2 meter aja udah kecium.

Ningning dengan rambut di kepang dua nampakin dirinya di balik kaca mobil Giselle. "Aku masuk aja, Kak?" tanya Ningning yang dijawab anggukan sama Giselle.

Setelah Ningning masuk Giselle langsung basa-basi, "Nunggu lama ya?"

"Oh nggak kok, Kak," jawab Ningning sumringah.

"Btw wangi parfume kamu dari jauh udah kecium tau, aku kira hidung aku yang salah," Ningning nanggapin itu dengan cengiran.

Cengar-cengir gigi kering.

Abis itu giselle nyalain mesin mobilnya yang tadi dimatiin sementara, setelah nyala dia ngecheck segalanya demi keamanan bersama.

Sementara itu Ningning yang sibuk sendiri sama handphone-nya dibikin kaget. Sebab Giselle tiba-tiba ngedeket ke arahnya dan disitulah tatapan mereka bertemu.

Ningning reflek tahan nafas, jantungnya berdegup cukup kencang. Wajah mereka cuma berjarak beberapa centi.

Tangan Giselle tergerak untuk masangin sabuk pengaman buat Ningning, tapi karena act of service nya itu jantung Giselle malah ikut-ikutan berdegup kencang.

Giselle buru-buru balik ke kursinya dan masangin sabuk pengaman buat dirinya sendiri. Mereka lanjut perjalanan ke sebuah restoran makanan cepat saji.

Setelah basa-basi tadi, Giselle mendapati fakta bahwa Ningning belum makan dari pagi.

"Yah, penuh Kak tempat duduknya, gimana dong?" Giselle berpikir sebentar.

Lalu menjawab, "kita take away aja ya? Nanti cari gazebo atau taman," dan setelah Giselle bilang begitu tuhan mungkin nggak menghendaki.

Kota di landa hujan yang cukup deras, sehingga dua anak perawan itu jadinya makan dalem mobil.

"Maaf ya, jadi makan dimobil gini," ucap Giselle nggak enak hati.

Ningning tertegun denger permintaan maaf Giselle, dia tau betul apa maksud dan tujuan Giselle ngajak dia jalan-jalan, "Nggak pa-pa, Kak, ini kan di luar kendali kita jadi mau gimana lagi,"

Senyuman kecil merekah di bibir Giselle, emang boleh punya adik tingkat yang nggak se-rese ini?

Setelah itu mereka bertukar banyak cerita, meskipun Giselle cuma seperempatnya. Ningning disini jadi talkactive banget, Giselle mastiin Ningning agar nyaman bicara sama dia.

Ternyata bener aja, Ningning sempet ketawa lepas dan bertumpu sambil mukul kecil bahu Giselle.

Hebatnya Giselle bisa nanggapin cerita Ningning sambil nyetir mobil. Sampai perjalanan Giselle melambatkan kecepatan mobilnya dan hendak menyebrang ke arah Mall.

Tiba tiba dari arah samping sebuah mobil melaju cukup kencang, tepat disamping kursi penumpang tempat Ningning duduk. Ningning yang melihat itu langsung memperingati Giselle.

"KAK MAJU KAK!"

~

BERAPA LAMA AKU GAK UPDATE ASTAGAAA!! maaf ya maklumi, lagi sibuk ujian soalnyaa hehehe..

btw eps kali ini karena buntu banget jadi endingnya agak freak gpp lah yaa..
see u in next chapter>>>



MY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang