Di dalam kelas ,
Sumpah demi apa pun, Shani benar-benar penasaran dengan kata-kata terakhir gracia
Ia terus memikirkannya sambil melamun
Kenapa gracia bisa berbicara jika ia telah jatuh cinta 2 kali terhadapnya
Dan kenapa gracia tidak menjawab namun hanya pergi begitu saja setelah mengatakan seperti itu,
"Arghhh!" Kesal Shani reflek menggerutu yang membuat guru di hadapannya ikut kaget, begitu juga dengan seluruh teman sekelasnya yang sedang fokus mengerjakan tugas.
"SHANI!, KENAPA BERTERIAK?" Kesal Pak guru yang telah menatap tanya dan marah ke arahnya
"Eh?, Eh.. m-maap pak, saya terlalu memikirkan rumus yang bapak jelaskan tadi" bohong nya tampak cengengesan
"Bagian mana yang kamu tidak faham, silahkan catat di kertas lain, setelah mengerjakan tugas ini saya bantu kamu menjelaskan" sahut gurunya yang melemah
Shani ya memang terkenal pandai di sekolah, bahkan sekolah lainnya mengakui, walau memang anak nya bandel, dan guru itu sedikit memahami , mungkin Shani sedang berusaha mempelajari rumus yang shani maksud.
Zee melirik ke arah shani berwajah heran, dengan wajah yang berkerut
"Kenapa liat-liat nak?" Tanya heran shani
"Humppphhhh hi hihihii" Zee malah tampak terkikik menahan tawa sambil menutup mulutnya agar tawanya tak kedengaran pak guru
"Apa sih?!" Heran shani
"Cermin mah hihihiiii" jawab zee menyarahkan cermin lipat yang selalu di bawanya ke arah wajah Shani
Seketika Shani membolakan matanya
"Aghhhhhh kan bener Dower! Ikh!" Kesal dan malu Shani menenggelamkan wajahnya di balik lipatan tanganya, mengingat bibirnya membengkak akibat tamparan keras gracia tadi pagi tepat di mulutnya.
Shani berjalan dengan sendirian di lorong saat jam pulang sekolah, tidak lupa masker terpampang di wajahnya,
Ia mengarah ke arah kelas 12
Berharap sang ketua osis belum pulang dan meminta penjelasan tentang ucapan gracia tadi yang mengganggu konsentrasinya.
Benar saja, saat ia tepat berada di hadapan kelas yang di huni Gracia, di sana tampak si ketua osis sedang adu panco dengan siswa laki-laki
Ya, Gracia tampak tajam menatap tautan tangannya dengan tangan lelaki siswa sekelas nya sedang ber adu panco
Tampak juga Chiko sedang mengawasi seakan menjadi wasit di tengah mereka
Beberapa murid lainnya ikut memberi semangat ada yang mendukung gracia ada juga yang mendukung lawannya
Rahang Shani hampir saja terjatuh di balik maskernya saat ini melihat kejadian di hadapan matanya
'Bruk'
Suara tangan terhentak kuat di atas meja , gracia mengalahkan siswa laki-laki tersebut dan tertawa bangga.
Lagi-lagi Shani hanya bisa syok melihatnya.
Kembali shani memperhatikan tingkah dan penampilan gracia ,
Sejenak Shani menggeleng saat memejamkan matanya
"Bener-bener bukan type cewe idaman gue" monolog nya lirih masih mematung dengan bahu yang merosot kebawah
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanficKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?