chapter 1

2 1 0
                                    

"pa jelas-jelas dia yang salah kok kalian semua malah ngalahin bara sih" tukas pria berparas tampan nan tegas tersebut pada pria di depannya

"Jelas kamu yang salah bara, dia mama kamu dan kamu sudah bentak dia cuma karena dia memecahkan foto almarhum yang udah lama gak ada" balas pria yang berada di depan bara

"Cuma papa bilang, foto almarhum mama itu cuma!!, Bara gak Sudi dia jadi mama bara, bara cuma punya satu mama dan gak ada yang lain"

"Bara sadar, mama kamu udah lama pergi, kamu masih mau tenggelam sama masa lalu"

"Iya bara masih mau tenggelam sama masa lalu daripada sama masa depan kaya kalian"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut bara segera berlari kedalam kamarnya dan mengunci semua akses masuk ke dalam kamar

"Sabar mas, bara mungkin masih gak mau nganggep aku mama nya, kita tunggu aja, pasti lambat laut bara bakalan luluh sama aku"

"Huh, iya sayang yaudah kita tadi mau pergi ke mall kan ya, yaudah bang kamu mau ikut juga"

"Ikut pa, mau beli iPad baru"

Setelah mereka bertiga pergi bara pun keluar dari kamarnya dan segera berlari ke arah ruang tamu membuka laci yang berada di situ dan langsung mengambil satu botol pil obat, bara pun langsung memasukkan tiga pil obat sekaligus kedalam mulut nya dan langsung menelan nya tanpa meminum air sedikit pun

"D-dek, kok Lo minum obat itu" ucap wanita tersebut gagap, pasalnya obat yang diminum bara adalah obat untuk.................

"E-eh kakak, k-kakak jangan kasi tau siapa-siapa ya, plis kak bara mohon"

"Udah dari kapan kamu minum obat ini"

"Udah dari satu bulan yang lalu"

"Bara!, Kok kamu gak kasi tau kakak sama sekali, kamu udah cek up belum" tanya Kila pada bara dengan nada tegas

"Hehe belum kak" bara hanya menjawab pertanyaan tegas kakaknya tersebut dengan cengengesan

"Kita cek up sekarang, kakak takut tambah parah"

"Yaudah deh iya, tapi jangan kasi tau siapa pun ya, janji" bara menjulurkan jari kelingking agar bisa mengesahkan janji yang akan mereka buat

"Hahah, iya janji, tapi setiap satu Minggu kakak antar kamu cek up ya" Kila pun menggapai kelingking yang berada di depannya

"Siap nyonya" ucap bara memberikan hormat seperti upacara bendera pada sang kakak

"Yaudah kita pergi ke rumah sakit sekarang" ucap Kila sambil mengambil kunci mobil yang berada di atas meja

"Emm kak, janji ya"

"Iya janji, kamu pakai Hoodie kamu ya, dingin"

Bara hanya mengacungkan jari jempol nya dan segera pergi ke kamar untuk mengambil Hoodie nya

"Udah kan dek, yuk kita pergi dan besok biar kakak yang antar kamu ke sekolah"

"Iya, iya bawel banget kakak dari tadi"

"Bawel-bawel gini kamu tetep sayang kan"

"Hehe tau aja kakak aku ini"

"Yaudah lah yuk cepet nanti keburu rumah sakit nya tutup"

"Kak rumah sakit buka 24 jam, jadi gak mungkin tutup"

"Eh iya juga ya,yaudah lah yuk"

Bara dan Kila pun pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan bara saat ini

Selesai pemeriksa

"Dek kamu gak mau di rawat inap aja, kakak takut tambah parah" usul Kila setelah mendengar penjelasan dokter tadi tentang penyakit bara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARA ANDRIA MAHENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang