🍒🍒🍒
"Aku mau ke taman" ucap Keisha pada seorang pelayan.Permintaannya itu dituruti, gadis itu pun pergi ke taman bersama beberapa maid yang lain juga bodyguard Marlon untuk menjaganya.
Dia sudah biasa ditemani seperti ini, dia tau betapa takutnya Marlon ketika dia kabur darinya. Sikapnya benar-benar sangat posesif, Keisha menjadi tidak bisa bergerak bebas.
Dia seperti layaknya seorang putri yang harus diam tak banyak gerak, seharusnya ditaman dia senang tapi kali ini dia merasakan sesuatu yang tak seperti biasanya, seperti tadi pagi.
Dia memikirkan keberadaan Marvin, laki-laki itu hilang dalam hidupnya bertahun lalu.
"Bisakah kalian tinggalkan aku sendiri? Kumohon.. Aku nggak bakal lari" ucap Keisha.
Pelayan itu akhirnya mengiyakan permintaan nonanya, mereka semua pergi meninggalkan Keisha tapi mereka meninggalkan kamera didekat Keisha agar tau gerak-gerik gadis itu.
Kini Keisha bangun dari duduknya, dia berjalan mendekati bunga-bunga segar di hadapannya. Ada bunga matahari yang seterang matahari, ada bunga mawar semerah darah.
Keisha menyukainya, apalagi bunga tulip dia pasti sangat senang jika dia diberi banyak bunga tulip.
Dia tersenyum, "Kak Marlon.. Kak Marvin, kalian sama-sama suka bunga matahari, kan" ucapnya lalu terkekeh kecil.
"Aku tau, karena sikap kalian yang sama" lanjutnya.
"Apa kak Marvin beneran satuin aku sama kak Marlon? Surat itu, apa maksud kak Marvin dia ingin memberiku pada kak Marlon? Haha.."
Keisha diam, kala dia mendengar langkah kaki seseorang yang mendekat padanya. Dia mencoba melirik tanpa menoleh, mendengar dengan jelas suara langkah kaki itu.
"Ngapain?"
Keisha menoleh, menatap Marlon yang berdiri sambil membawa tas kecil yang entah isinya apa.
Lalu laki-laki itu menaruh tas itu di kursi, kembali menatap Keisha yang menunduk saja.
Tiba-tiba suara kucing berasal dari tas yang baru saja dibawa oleh Marlon, Keisha tentu menoleh dan menatap langsung tas diatas kursi itu.
Dia menatap Marlon dengan penuh pertanyaan, dia hampir tersenyum.
"Buat kamu" ucap Marlon.
Keisha akhirnya tersenyum, gadis itu berlari kecil kearah kursi lalu membuka tas itu dan ber lompat-lompat gembira kala dia benar-benar melihat anak kucing berbulu putih bermeong meong dengan imut.
Sangking bahagianya, Keisha sempat sempat nya memeluk Marlon dengan berkata, "Terimakasih! Terimakasih!".
Marlon yang dipeluk itu tersenyum juga, dia ikut bahagia jika gadisnya bahagia. Kala gadisnya sedih, dia juga akan sedih.
Keisha memeluk anak kucing itu dengan lembut, "lucu banget, kaya kak Marlon!" ucapnya tanpa sadar.
Lalu gadis itu terdiam dan menoleh menatap Marlon yang masih menatapnya, dia merasa malu mengatakannya dan mengingat dia tadi memeluk laki-laki itu. Dia benar-benar malu.
Keisha kini duduk sambil bermain dengan kucing kecil itu, dia bertingkah lucu. Membuat Marlon merasa gemas dengan Keisha, dia ingin menginjak kucing itu lalu memeluk Keisha lebih erat.
"Kak, aku bawa ke kamar. Enggak apa-apa kan?" tanya nya.
Marlon menggeleng, "jangan, bulunya nanti rontok terus kamu nggak sadar kamu kamu ngehirup bulunya. Biar pelayan aja yang urus, kamu cuma main sama dia aja" jawab laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTGOAP [TERBIT]
Teen Fiction(BBRP PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah s...