6*Kedekatan

161 10 0
                                    

Semenjak hari itu keduanya semakin dekat, sea yang sedikit demi sedikit menyadari perasaan nya dan naura yang semakin menerima sea dalam hidup nya.

Suatu hari di rumah sea...

"Kak sea!! Cepetan ayokk, bentar lagi jam masuk lo gimana sih" ucap Kenzi Andikarta, adik dari sea sekaligus anak bungsu keluarga andikarta.
"Sabar zi, gua masih pake sepatu" sahut sea kepada adiknya itu.

"Kenzi! Sayang ayok sama mama aja, mama anterin ke sekolah, kalo nunggu kakak mu yang satu itu lama nak" ucap Tiana Andikarta atau mama dari sea dan kenzi sembari melirik sinis ke sea.

"Tapi aku mau nya sama kak sea ma" ucap Kenzi
"Udah lah ngapain sih, ayok sama mama, nurut!" ucap Tiana dengan sedikit menekan kalimat nya.

Tidak berani menjawab mama nya lagi, Kenzi akhirnya ikut mobil mama nya dan menerima agar mama nya itu saja yang mengantarkan dirinya.

Meninggalkan sea di rumah, sea hanya melihat punggung adiknya yang terlihat begitu di manja oleh mama nya, bahkan sering diantar jemput, hal yang belum pernah ia rasakan sekalipun sebab sejak kecil ia selalu diantar jemput oleh sopir pribadi keluarga nya saja.

Setelah mobil meninggalkan pekarangan rumah, sea lalu mengambil kunci motor kesayangannya itu, melihat jam dan tiba tiba teringat sesuatu.
"Masih jam segini, dia masih di rumah kan? Gua jemput aja kali ya" batin sea sembari tersenyum tipis,rasa iri yang menyelimuti dirinya tadi seketika berubah menjadi rasa senang ketika memikirkan seseorang,lalu ia berjalan ke arah motor nya, menyalakan nya, dan menaikinya meninggalkan pekarangan rumah.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan, ia tiba di sebuah rumah kecil yang tidak terlalu terlihat kecil karena tertata rapi. Sea turun dari motor nya itu dan berjalan perlahan ke arah rumah, mengetuk pintu dengan pelan dan lembut.

Tok.. Tok.. Tok..

3 kali ketikan pintu dan tiba tiba seseorang membuka pintu, orang yang membuka pintu sedikit terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Kak sea... " ucap naura lirih
"Hai.. " jawab sea sembari melambaikan tangan nya pelan dan tersenyum.

Rumah yang sea datangi adalah rumah naura yang tinggal hanya berdua dengan ayah nya, ia tau tempat itu karena mengantarkan naura pulang saat hari ia di datangi galang.

"Kok kesini kak?, bentar lagi jam masuk lo" ucap naura
"Ya gua mau jemput lu, gamau berangkat bareng? " tanya sea kembali.
Naura tertegun, ia sangat senang kakel nya mengajak berangkat bersama , tapi ia takut jika pandangan orang lain akan memandang rendah kakel nya itu.

"Aku bisa berangkat sendiri kak, kak sea mending pergi sekarang deh biar ga telat " ucap naura
"Kan bisa jalan bareng, kenapa harus sendiri sendiri? Lagian gua juga udah disini" sea sedikit memaksa.

Naura diam, sea yang melihat adkel nya itu kebingungan akhirnya mencubit hidung naura dengan gemas.
"Masa cuma berangkat bareng doang bingung banget kek gitu" ucap sea dengan sedikit nada mengejek.

"Isshh kak sakit lo " ucap naura sembari melepaskan tangan kakel nya dari hidung mungil nya itu.
"Iya deh iya, aku ikut kakak tapi tungguin sebentar, aku pake sepatu sama ambil tas" lanjut naura.

Sea tersenyum melihat adkel nya itu, ia lalu mengangguk dan menunggu naura di depan pintu dengan tangan mendekap di dada nya.
"Kak lupa, duduk di dalam gih masa nungguin di luar kek gitu" naura kembali dengan hanya kepalanya di tengah tengah antara pintu yang terbuka.

"Awas kepalanya kejepit terus jadi kuyang, gua gamau sih deket sama kuyang " ejek sea dengan kekehan kecilnya yang sangat candu.
Wajah naura memerah menahan kesal
"Ihh yakali " naura masuk kembali diikuti sea dibelakang nya.

Sea lalu duduk di sofa kecil ruang tamu rumah itu melihat sekeliling sembari menunggu naura siap dengan peralatan sekolah nya.

"Kalo tinggal disini seru deh kek nya" batin sea, setelah memikirkan lebih dalam maksud dari ucapan nya sendiri wajah sea malah memerah karena malu.

Continued......

Kira kira apa ya yang sea pikirin kok sampe malu gitu hihihi:)
Jangan lupa vote yagesya jangan jadi pembaca gelap, sampai jumpa di bab selanjutnya.


@chris_fyyn

My Kakel Es Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang