Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▵ ▵ ▵
Ternyata berada di kantor suaminya tanpa melakukan apa-apa sama aja membosankan seperti di rumah. Sudah banyak hal yang Haechan lakukan tapi tetap saja semua itu tak bisa mengusir kebosanannya.
Menonton film, scrool tiktok, memakan beberapa camilan yang Mark belikan untuknya, sudah semua ia lakukan.
Hembusan napas keluar dari mulut kecilnya, Haechan mengetuk-ngetuk meja sambil melamun ke depan. Mark yang melihat itu tersenyum tipis, bibir ranum istrinya terus mencebik sejak tadi.
Tiba-tiba Haechan berdiri, sambil berjalan menyusuri setiap sudut ruangan Mark, Haechan juga terus mengelus perutnya. Rasanya berat sekali karena ia sudah genap delapan bulan mengandung.
Dan hari ini tepat seminggu setelah Haechan berulang tahun. Hubungan keduanya sudah membaik seperti semula.
Mulut Haechan bergerak mengunyah strawberry yang rasanya sangat manis. Ia bahkan menyediakan stok beberapa buah kecil itu di telapak tangannya. Lumayan lah untuk menemani Haechan sembari mengelilingi ruang kerja suaminya.
Tiba saat Haechan berdiri di dekat meja Mark, ia memandang lukisan yang terpajang di belakang kursi kebesaran suaminya. Mulut itu tak berhenti mengunyah sejak tadi.
Saat Haechan akan bergerak menuruni lantai wilayah tempat duduk Mark, tiba-tiba Mark menarik tangannya lalu memangku Haechan.
Greb!
"Eh?!"
Haechan tentu saja terkejut dan tak siap dengan gerakan Mark yang terasa mendadak itu. Mark bergumam tak jelas, memeluk istrinya erat sembari mendusel manja di ceruk lehernya.
"Mas."
"Sebentar."
Mark mencegah Haechan yang akan beranjak dari pangkuannya. Pria itu terus mengecupi tengkuk Haechan, membuat si cantik meringis geli.
