10

6K 574 12
                                    

Jennie POV

Sepertinya aku hampir melemparkan semua bantal yang kumiliki kepada Lisa tadi malam.

Tapi kenapa gadis ini memelukku saat aku bangun.

"Aish, bocah nakal..." gumamku sambil tersipu. Aku masih berbaring dengan punggung menghadap ke arahnya, tapi lengan Lisa melingkari pinggangku dan dia memelukku erat dari belakang, sementara wajahnya bersembunyi di punggungku. Aku melirik ke jamku, dan kami sudah harus bersiap ke sekolah atau kami akan terlambat. Aku menghela nafas dan perlahan berbalik menghadap lisa, namun nafasku langsung tercekat saat melihat wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajahku.

Bagaimana manusia bisa begitu cantik bahkan ketika dia sedang tidur?

Perlahan-lahan aku melepaskan tangannya dari pinggangku, dan setelah selesai, aku duduk di tempat tidur

"Lisa..." pelan aku membangunkannya dengan menggoyangkan tubuhnya

"Lisa..bangun.."

"Uhmmm.." dia merengek dan menepis tanganku. Aku memelototinya.

"Ahhhhh!aww!!aaa yah!" Dia berteriak dan langsung membuka matanya lebar-lebar saat aku mencubit telinganya. Saat kulihat dia sudah terjaga, aku menyeringai dan melepaskannya.

"Apa kau tidak punya cara yang lebih baik untuk membangunkanku?!" Dia mengerang.

"Bangun, kita ada sekolah" ucapku tanpa ekspresi apapun di wajahku dan segera berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Aku mendengar lisa mendengus dari luar membuatku tertawa kecil.

..

..

..

..

..

..

"Sekarang beri tahu aku alasan mengapa kita perlu menghadiri kelas tambahan"

"Karena kau bodoh" jisoo mengejekku membuatku melotot ke arahnya.

"Pergi saja, ini tidak seperti yang dilakukan di rumah"

"Aku harus pergi ke kafe hari ini" ucapku dengan sedikit perasaan kesal dalam diriku.

"Cafe? apakah itu tempat Lisa bekerja?" Dia bertanya dan aku mengangguk.

"Lihat siapa yang jatuh cinta"

"Diam, aku hanya memainkan peranku sebagai pacarnya"

Jisoo mencibir padaku "tidak bisakah kau mengakui sesuatu yang tidak bisa kau tolak?"

"Tapi aku bisa menyangkalnya," kataku sambil menyilangkan tanganku.

"Kalau begitu izinkan aku menanyakan sesuatu padamu, apakah kau akan tersipu malu jika aku melakukan ini padamu" kata Jisoo dan ketika aku menoleh ke arahnya, aku hampir berteriak ketika dia mendorongku ke dinding dan menatap lurus ke mataku.

"Y-yah! apa yang kau lakukan!" segera mendorongnya menjauh, semua siswa melihat ke arah kami dengan ekspresi kaget di wajah mereka.

"Kalau begitu bagaimana kalau ini" kata jisoo dan meraih tanganku dan mengaitkannya dengan tangannya. Aku melihat tangan kami dan kembali menatap Jisoo dengan alis terangkat

"What the fuck?"

"Lalu ini?" Dia berkata lagi dan menarikku ke arahnya sambil memelukku erat. Aku mengerang dan memukul kepalanya.

"Aduh!"

"Apa yang salah denganmu?!"

"Lihat? kau tidak tersipu saat aku yang melakukannya. tapi kau tersipu saat lisa melakukan itu padamu, lihat bedanya? dan masih ingin menyangkal kebenarannya?" Jisoo berkata sambil memutar matanya. Aku tersipu dan mengerucutkan bibirku tanpa mengatakan apa pun padanya.

I Met You [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang