(Nb:Agak panjang, pelan-pelan baca, awas kepelintir matanya,
sambil dengerin lagu devano-Surat hati lumayan relex).
Di dalam Kamar Shani.
Gracia tampak berdiri bersandar di sisi jendela kaca kamar apartemen Shani
Di jari nya terselip undangan pertunangannya yang ia pungut sejak memasuki kamar Shani
Surat undangan yang tergeletak di lantai tampak sedikit remuk
Sejak 10 menit saat mereka memasuki kamar ini tadi mereka hanya diam
Sejenak gracia menarik panjang nafas nya dan beralih menatap Shani yang duduk di kursi belajarnya
"Dulu ada anak kecil, dateng ngaku-ngaku isteri ku" suara gracia memecah keheningan
"Matanya picek seblah" lanjutnya sedikit rasis
Shani tampak memasang raut meringis, ia mengerti jika dia lah yang di maksud gracia
"Tu anak narik anak kecil lainnya yang seumuran dengannya dan mengenalkan jika dia adalah anak ku" ucapan gracia mengingatkan Shani pada zee
"Dia dengan lantang meneriakan pada semua orang jika aku adalah isterinya, pengakuan gila yang membuat ku marah setelahnya.
Aku pukul pelipis kirinya selalu kiri, karena aku iba melihat mata kanannya yang rusak.
Itu ku lakukan setiap hari selama bertahun-tahun
Bahkan tak tahu malu nya, dia mengunjungi rumah ku, meminta mamaku untuk menikahiku nanti,
Aku kesal, tapi mama malah bersikap baik padanya,
Sampai suatu hari, mama bilang, jika anak itu tidak memiliki orang tua, dan aku tidak boleh lagi memukul nya
Tapi, aku tetap masih dengan ego anak seumuran ku tetap saja memukul nya.
Aku bahkan meminta abangku untuk melatih ku berkelahi agar kekuatan ku semakin besar memukul pelipisnya,
Tidak pernah ada rasa kasian
Bahkan Jika dia tak masuk sekolah karena sakit atau lainnya, aku merasa jenuh dan mengajak teman sekelas untuk adu gelut
Tapi, berbeda rasanya jika memukulnya dan memukul orang lain
Seperti ada euforia sendiri jika melihatnya meringis kesakitan."
Shani sesaat bergidig, apa mungkin Gracia psikopat ?
Namun penuturan yang di ucapkan gracia, sama sekali tak masuk dalam ingatannya
Shani benar-benar lupa, namun ia tetap penasaran mendengarkan gracia berbicara
"Pada suatu hari, aku melihatnya mencium bibir teman sekelasku di gedung olah raga, aku merasa sedikit kecewa,
Aku kesal, aku mau nya dia tidak boleh berbuat manis kepada orang lain, hanya kepadaku.
Aku mengadu dan menceritakan pada mama ku betapa kesalnya aku melihatnya jika dia dengan orang lain, tapi mama malah mentertawakanku"
Gracia menjeda ucapannya, ia menatap ke arah Shani yang tampak senyam senyum sendiri
"Aku sedang gk mendongeng, dengarkan baik-baik" Tekan gracia melihat Shani tampak cengengesan
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?