Announcement!!!
Maaf baru upp
Kali ini udah bisa ditebak bakalan sad ending sihh
Happy reading all:)Beberapa hari setelah aku offline dari semua media sosial, aku kembali membulatkan tekadku untuk kembali online di media sosial. Aku memenang prinsip bahwa masalah itu harus diselesaikan bukan di disembuyikan.
Aku mengenalnya secara baik-baik maka aku juga mengakhirinya secara baik-baik juga.
Saat aku membuka aplikasi WhatsApp aku melihat sudah banyak pesan masuk dari Samuel, benar saja dugaanku bahwa Samuel pasti akan mencari seribu cara untuk mencari tahu tentang kabarku.
Isi pesan yang disampaikan oleh Samuel berisi " Raini, aku tidak bermaksud untuk menghancurkan dan menyakitimu seperti ini. Mengapa kamu memutuskan offline dari semua media sosial raa? Aku jahat banget yaa sama kamu, sampe berusaha banget buat menghindar dari aku?
Raini aku tidak pergi, aku selalu tetap disini buat mendengar seluruh isi cerita kamu tetapi dengan indikasi kamu bebas untuk mengenal dan dekat dengan siapa pun.
Kapan pun kamu butuh aku telingaku akan tetap selalu siap kok buat mendengarnya.""Iyaa Sam" Balasku singkat
"Atau aku kenalin ke teman aku yaa, dia baik kok"
"Samuel justru dengan kamu memperkenalkan aku dengan lekaki lain yang tidak asing adalah temanmu sendiri akan lebih menyakiti hatiku Sam?"
"Maaf Raini, aku hanya tidak ingin melihat kamu kesepian dan bersedih "
"Iyaa tapi nggak dengan cara seperti itu Sam. Tolong biarkan aku sembuh dengan waktu dan tanpa orang baru, kamu nggak usah khawatir semoga aku kuat tanpa dirimu."
"Raa, aku benar-benar minta maaf atas ke egoisanku. Aku yang salah, aku memulai tetapi aku juga yang mengakhiri."
"Ga perlu repot-repot Sam. Lagian aku udah janji sama diary dan diriku sendiri bahwa sampai di usia 21 tahun aku ingin menyendiri dan akan menutup pintu hatiku.
Aku ingin mengoreksi dan memperbaiki diriku sampai aku benar-benar pantas dan layak untuk di cintai.""Raa hanya kata maaf yang bisa aku sampaikan, semoga kamu senantiasa bahagia atas pilihan-pilihan kamu."
"Udah yaa, aku gak mood lagi." Langsung mengakhiri chat di WhatsApp
Ketahuilah rasa sakit tidak akan permanen, jika memaafkan menjadi tolak ukur untuk sembuh.
Jadi jangan takut terluka hanya karna teringat akan luka yang lama.
~PYS ~Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan kut'rima cinta sesaat~ Sial, Mahalini~
Terhitung mulai hari ini, aku akan berusaha untuk tidak menganggu waktumu lagi. Aku akan berjanji pada diri ini untuk bisa menerima segala rasa sakit ini.
Terimakasih telah pernah mengukir kisah indah ini, aku besyukur mengenalmu tetapi aku belum ikhlas untuk melepasmu.
Kau ajarkanku arti sabar dalam menunggu tetapi diakhir kau ajarkan aku arti untuk melepas dengan ikhas.
Sampai bertemu di titik terindah yang telah Tuhan sediakan bagi kita berdua Sam.***BE CONTINUED***