BAB 4

51.7K 1.9K 31
                                    

"Masuk," ajak Arkana kepada Elzira dan Desti, ketika mereka baru saja tiba di kediaman Arkana.

Saat mereka masuk ke dalam, Arkana berjalan lebih dulu, sedangkan Elzira bersama sang Ibu berjalan mengikuti kemana langkah Arkana.

"Arka, kebiasaan banget jam segini baru pulang," ucap Oma Widi kepada sang cucu. Dan Oma Widi terlihat sedang merajut, di ruangan bersantai.

"Itu siapa Arka?" lanjut Oma Widi ketika melihat Elzira dan Desti yang baru saja menyusul Arkana, karena tadi Desti menjawab telepon dulu di belakang.

"Selamat pagi, Bu," sapa Desti dengan ramah kepada Oma Widi. Lalu ia berjalan menghampiri Oma Widi dan langsung bersalaman.

"Pagi," balas Oma Widi dengan tersenyum ramah.

Elzira yang masih mematung saja, ia di beri kode oleh sang Ibu untuk mengahampiri nya, dan untuk menyalimi Oma nya Arkana itu.

Elzira berjalan menghampiri Oma Widi, lalu ia langsung menyalimi nya.

"Kamu cantik banget," ucap Oma Widi, memuji kecantikan Elzira.

"Oma juga gak kalah cantik," balas Elzira dengan tersenyum tulus.

"Maaf kalau Ibu di buat bingung dengan Arkana yang pulang bersama kita. Perkenalkan, saya Desti, Ibu nya Elzira. Dan kedatangan kami kesini, kami ingin memberitahukan, bahwa Arkana sekarang telah menikah dengan anak saya, Elzira," jelas Desti dengan lembut kepada Oma Widi.

"Arkana jadi kamu sudah menikah?" tanya Oma Widi dengan ekspresi terkejut yang tidak terduga oleh semua nya, karena bukan nya terkejut marah, tapi Oma Widi terlihat terkejut bahagia.

"Iya, Oma," balas Arkana.

"Alhamdulillah," ucap Oma Widi yang langsung melakukan sujud syukur, yang membuat Arkana merasa heran, karena kenapa justru Oma nya itu terlihat senang, bukan nya marah atau kecewa.

"Oh iya, tapi kenapa kalian gak ngundang Oma, apa Oma gak berarti buat kamu, Arkana," lanjut Oma Widi.

"Bukan gitu Oma," ucap Arkana yang bingung harus menjelaskan mulai dari mana.

"Jadi gini Bu, pernikahan Arkana dan Elzira memang tidak di hadiri keluarga, bahkan saya sendiri tidak menghadiri pernikahan mereka. Mereka di nikahkan oleh warga, karena kesalah pahaman." Desti kembali menjelaskan semuanya kepada Oma Widi.

"Benar itu Arkana, kamu tidak melakukan apa-apa kan dengan dia?" tanya Oma Widi memastikan.

"Ya eggak lah Oma," jawab Arkana.

"Tapi memang lebih baik seperti ini, daripada berpacaran terlalu lama, kan pacaran itu haram, dosa kalian entar numpuk, kalau kalian masih terus berpacaran," ucap Oma Widi, yang membuat Arkana langsung teringat Febi. Dan mungkin Oma Widi berpikir kalau Elzira adalah orang yang selama ini menjadi pacar Arkana, karena Arkana memang tidak pernah membawa Febi ke rumah, karena Febi belum siap untuk bertemu dengan keluarga Arkana.

"Pantesan aja Oma dari kemaren pengen ngerajut baju bayi. Tau nya, Nenek kayak nya emang bakalan punya cicit," ujar Oma Widi.

Glek...

Elzira menenguk susah salivan nya, karena ia tidak berpikiran akan melakukan sejauh itu, dengan lelaki yang sama sekali tidak di kenali nya.

"Oma apaan, sih, orang gue gak kenal dan gak cinta sama nih cewek pembawa sial," ucap Arkana dengan kesal, di dalam hati.

"Iya Bu, semoga aja mereka bisa cepet-cepet kasih kita cucu," balas Desti yang membuat Elzira langsung memukul pelan paha sang Ibu.

"Mami apa-apaan, sih, kok jadi nyambung gini," ucap Elzira dengan berbisik, dan Desti hanya senyam-senyum saja.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang