🏅 Chapter 18- INSIDEN 🏅

571 39 6
                                    


∆ Apa aku terlihat bodoh, karena menulis kisahnya hingga hari ini dan padahal ia sudah bahagian dengan orang lain? ∆

BERCANDA 😅

Pray for Palestine🇵🇸 jangan bosen-bosen karena mereka saudara kita satu hak asasi manusia. 🤲

Jangan bosen sama cerita ini ya guys!

Happy Reading📖

Happy Reading📖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥇🥈🥉

" Bang El? Itu Bang El, " pekik Robert saat melihat Elbha berjalan sempoyongan sambil menggendong Alqhiea di punggungnya.

" Iya itu dia, buruan samperin, " Andrian langsung berlari menghampiri mereka berdua diikuti Robert, Albert juga Dandy.

" Bang lo gak papa, Bang? " Andrian bertanya penuh kekhawatiran.

" I'm fine. Tolong bantu gue bawa Alqhiea ke unit kesehatan! Kaki gue udah gak mampu jalan, " jawab Elbha dengan napas terengah-engah.

" Oke, sini, Bang, " Andrian mengambil alih Alqhiea, digendongnya gadis itu ala bridal style dan buru-buru membawanya ke unit kesehatan.

Elbha mengatur napasnya. Wajahnya sudah penuh dengan keringat yang bercucuran. Kaos putih yang ia kenalan sudah tak dapat di sebut berwarna putih karena terkena noda bercampur darah yang masih merembes dari dadanya. Kakinya sudah terasa lemas, satu detik kemudian dirinya tumbang.

" Bang, bang, lo kenapa. Ini kenapa dada lo? " panik Robert mengangkat kepala Elbha menjadikan lengannya sebagai tumpuan.

" Ini darah masih ngalir bos, kenapa bisa gini? " Albert ikut panik saat tau kaos Elbha penuh noda bercampur darah.

" Abis digigit serigala gue, " canda Elbha disertai tawa kecil. Bisa-bisanya ditengah kesakitannya ia malah bercanda.

" Ini orang bercandanya gak lucu bos. Lo harus di bawa ke RS, " ujar Robert agak kesal karena Elbha malah mencandainya.

" Gue buka aja kaos lo ya bos. Dilihat dulu seberapa parah lukanya, " Dandy berusaha menaikkan kaos Elbha hendak melepasnya dari tubuh cowok itu.

" HEH, NGAPAIN! Pelecehan ya lo? " bentak Elbha langsung menurunkan kembali kaosnya.

Dandy mendengus. " Yaelah bos, ini mau ditolongin bukannya gue mau lecehin lo. Ada-ada aja, "

Robert dan Albert tertawa bersama. " Lo harus tau, Dan. Si bos emang gak pernah buka baju sembarangan meskipun kita sesama cowok. Tubuhnya terjaga kemahalan dan kesuciannya, " ujar Albert tergelak.

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang