Part 5

271 9 0
                                    

Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Enam tahun yang lalu.

Marcell tengah berbangga diri karena bisa membangun cabang kelab malam miliknya sendiri untuk kesekian kalinya di berbagai kota. Hasil dari kerja keras dan perjuangannya. Namun, ia juga kesulitan mendapatkan pegawai untuk kelab baru miliknya.

"Jadi bagaimana, Bos?" pertanyaan Kevin di hadapannya membuat kepalanya bertambah pusing.

"Untuk sementara kirim Heri dan Tika. Sambil mengajari pegawai baru di sana."

"Lalu bagaimana dengan yang di sini? Kelab malam kita di kota ini yang paling ramai dibandingkan dengan kelab malam cabang lainnya, Bos?"

"Tarik dari cabang terdekat masing-masing satu untuk ditempatkan di sini sampai kita mendapatkan waitress baru."

"Oke, Bos. Saya akan menyebarkan bannernya di sosial media."

"Sekalian cari pegawai baru untuk di guest house. Utamakan pria karena pekerjaannya berat."

"Siap, Bos."

Kevin berbalik meninggalkan ruangan Marcell yang berkutat dengan penghasilan dari semua cabang kelab malamnya. Hanya kelab tersebut dan beberapa cabang terdekat yang tak memiliki manager dan dibawah kendalinya secara langsung, sedangkan untuk cabang yang terlalu jauh Marcell menugaskan seorang manager untuk mengawasi dua hingga tiga kelab sekaligus.

Hampir lima jam ia duduk di kursi kebesarannya membuat punggungnya terasa pegal. Marcell berdiri, berjalan menuju sofa untuk sekadar meluruskan punggungnya. Namun, bertepatan dengan itu seseorang mengetuk pintu ruangan.

"Kamu sibuk?" Mila mengintip dari balik pintu yang dibuka sedikit. "Atau sedih karena masalah Kenan yang pindah sekolah lagi?"

"Baru selesai. Ada apa? Kukira kamu ikut dengan Ricko ke luar kota."

"Jadwal operasiku padat." Mila masuk tak lupa menutup pintu lalu berjalan mendekat kemudian duduk di salah satu sofa. "Temanku baru saja bercerai."

"Lalu?"

"Kemarin dia datang kemari untuk menenangkan diri pasca perceraiannya dan ... dia terpesona padamu."

Marcell menyunggingkan seringai tipis. "Benarkah?"

Mila mendengus dengan bola mata berputar. "Apa kamu memiliki waktu senggang nanti malam?"

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang