Hari-hari terus berlalu. Tak terasa sudah seminggu Bella berada di asrama.
Keadaan Anindya sudah mulai membaik. Wanita itu sudah diperbolehkan pulang malam tadi.
Setiap hari Verra dan Vania spam chat ke Bella. Mereka yang biasanya selalu bertiga kemana-mana kini ditinggal Bella dalam waktu yang cukup lama.
Pagi ini Bella sedang bersiap-siap di kamarnya untuk pertandingan kedua jam 10 nanti.
Sejauh ini Bella tim Bella belum bertemu dengan tim dari Kotabaru Global Islamic Boarding School. Tim yang sangarnya sudah terkenal di seluruh penjuru asrama.
Mereka adalah tim pertama yang lolos ke perempat final.
Jika tim Bella lolos ke perempat final, mereka masih aman karena tak bertemu dengan tim legend itu.
Sembari menunggu yang lain bersiap, Bella duduk di balkon kamarnya. Dari sana Bella bisa melihat kamar Daniel.
Tower satu berbentuk huruf L. Blok A dan blok B dipisahkan oleh tikungan.
Bella tersenyum kecil saat melihat Daniel yang baru saja keluar dari balkon. Handuk kecil menggantung di lehernya. Surai coklatnya basah.
Rupanya Daniel belum menyadari keberadaan Bella. Lelaki itu duduk di kursi yang ada di balkon lalu main game online.
Bella jadi teringat kejadian kemarin siang saat makan siang.
Waktu itu Bella menahan kesal karena fans nya Daniel ingin foto bersama dengan lelaki itu.
Identitas asli Daniel pun dengan cepat terbongkar dan tersebar luas kalau dia adalah anak sulung sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Barak.
Sebagai pacar Daniel, tentu saja Bella kesal. Untungnya Daniel selalu mode es kutub saat bersama orang lain.
Tapi itu resiko pacaran dengan cowok seleb.
"Abang Daniel!"
"Kiw kiw kudaniel!" Bella menyapa Daniel.
Daniel terkejut. Lelaki itu sontak menoleh ke kiri lalu mendapati Bella yang sedang bersandar di pembatas balkon.
Kedua sudut bibir Daniel terangkat, membentuk lengkungan indah di wajahnya.
Daniel berdiri di samping pembatas balkon. Ia menaikkan sebelah alisnya.
Bella menggeleng kecil. Keduanya saling pandang dalam diam.
"Malam ini ikut kan?" Daniel memecahkan keheningan.
Malam ini akan diselenggarakan acara api unggun di lapangan utama asrama.
"Lo?" Bella bertanya balik.
"Kalau lo ikut gue juga ikut." Jawab Daniel.
Bella mengerucutkan bibirnya. "Gak tau deh. Males tapi keluar malem-malem."
Daniel manggut-manggut. Bella memang tipe gadis yang suka di rumah dan kurang suka keramaian.
"Kiw kiw cukurukuk."
Keduanya terkesiap saat terpergok Jovan saat sedang berduaan tapi LDR an.
Daniel mendelik tajam ke Jovan. "Ganggu aja lo bangsat." Daniel mengumpat kesal.
"Lo yang bucin di tempat umum bangke." Jovan tak mau kalah.
"Renyah banget kata-kata lo berdua." Bella meledek Daniel dan Jovan.
"Serah lo berdua dah." Jovan berdecak lalu kembali masuk ke dalam.
"Bella!" Mega sudah memanggil, itu tandanya mereka harus berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Fiksi Remaja[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...