Kisah dari Becky yang menjalankan kehidupannya dalam bayang-bayang kutukan turun temurun dari leluhurnya dan juga tentang Freen seorang dokter Hewan yang menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja.
Bagaimana takdir mempertemukan mereka?
selamat memb...
Haii semuanya? Bagaimana kabar kalian? Apakah kalian menyukai cerita mami kali ini?
Jika suka tinggalkan jejak oke?
Selamat menikmati cerita malam ini
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Becky melihat seluruh tubuhnya yang saat ini sudah kembali menjadi manusia. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, Becky belum pernah kembali menjadi manusia sebelum matahari terbit. Dia menatap gadis yang baru saja mencium bibirnya saat dia masih menjadi seekor kucing, dan Becky berpikir apakah ciuman itu yang menjadi pemicunya?
"Apakah karena ciuman itu? Tapi tidak mungkin wanita ini yang akan membebaskan aku dari kutukan turun temurun ini." Ucap Becky dalam hati.
Di sisi lain, Freen berdiri sambil berkacak pinggang menunggu jawaban dari gadis yang muncul secara tiba-tiba dalam kondisi telanjang.
"Apakah kau ini hantu mesum hah? Kenapa kau selalu muncul dalam keadaan seperti ini?"
Freen mengambil sepasang pakaian dan dilemparkan begitu saja ke hadapan gadis itu.
"Bisakah kau berhenti bersikap kasar padaku, sejujurnya aku juga bingung. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya kepadaku Nona."
"Pakailah baju itu setelah itu kita bicarakan lagi nanti."
Becky mengambil pakaian itu dan berjalan ke arah kamar mandi milik Freen. Dia menatap bayangan tubuhnya dari pantulan cermin yang terletak di dalam kamar mandi itu.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Aku rasa ayah tau jawabannya, tapi aku tidak membawa ponselku saat ini bagaimana cara aku menghubungi mereka?"
Gadis itu mengacak-acak rambutnya dengan kasar, dia benar-benar frustasi dengan keadaan saat ini. Dia mengambil pakaian yang diberikan oleh Freen dan mulai memasangnya.
"Duduklah, aku sudah membuatkan segelas susu hangat untukmu."
Freen meletakkan segelas susu hangat dan juga beberapa potong brownies kukus di meja kecil yang terletak di dekat tempat tidurnya. Itu adalah tempat yang biasa digunakan oleh Freen saat menonton drama favoritnya sambil menikmati makan malam.
Wajah Becky berubah menjadi cerah saat melihat segelas susu itu, dia langsung duduk dan mencicipi susu hangat itu.
"Terima kasih untuk susu dan brownis kukus nya Nona..." Ucap Becky dengan penuh ketulusan.
"Freen...."
"Eeh?" Becky memiringkan kepalanya, dia cukup heran dengan kelakuan wanita di hadapannya ini.
"Rebecca, orang-orang di sekitarku biasanya memanggilku Becky..."
"Jadi kamu adalah kucing yang bisa berubah menjadi manusia?" Tanya Freen.
"Jika aku menjelaskannya padamu, apakah kau akan mempercayai ku?"
"Itu tergantung, apakah penjelasanmu itu masuk akal atau tidak, aku yang akan menentukannya nanti."
"Baiklah kalau begitu."
Becky meletakkan gelas yang sudah tersisa setelah itu, saat ini dia menatap lurus ke arah Freen. Begitu pula dengan Freen, dia duduk dengan tegap di hadapan Becky sambil menunggu penjelasan apa yang akan diberikan oleh gadis yang mengaku sebagai seekor kucing ini.
