29. cemburu buta

996 25 0
                                    

Satria memeluk istrinya mencium bibir chika rakus hari ini sungguh ia lelah terlalu banyak pekerjaan yang membuat dirinya kurang bersama chika, biasanya ia selalu menghabiskan waktunya bersama chika tapi sekarang ia lebih menghabiskan waktunya di kantor.

Chika menahan wajah satria yang hendak mencium lehernya membuat satria mengerutkan keningnya, chika menatap satria lekat. "Jangan tinggalin bekas" ucap chika.

"Kenapa?" Tanya satria tidak suka.

Chika menatap wajah satria yang menatapnya datar. "Enggak mau aja----"

"Lo takut selingkuhan lo tau hah?" Marah satria menatap tajam chika, mencengkeram pipi chika kuat membuat sang empu meringis. "Lo enggak boleh menolak sentuhan gue, paham?" Bentak satria.

Chika tetap menahan wajah satria. "J-jangan a-aku malu besok ada acara di rumah mamah pasti banyak orang nanti aku di ledek" cicit chika. Memang benar besok mereka kumpul di rumah mamah ria hanya makan-makan biasa saja.

Satria mencengkeram pipi chika tatapan tajam. "Lo malu punya suami seperti gue? Hah" tanya satria membentak chika.

Chika menggeleng cepat. "K-kak tolong jangan bicara seperti itu aku tidak mal----"

"TERUS APA? LO MAU GENIT SAMA KEPONAKAN COWOK GUE? MAU CAPER? MAU DIKIRA LO MASIH GADIS DAN BISA SELINGKUH?" potong satria emosi.

Chika mengelus rahang tegas satria. "Aku tidak ada niat Seperti itu kak, aku malu nanti saudara-saudara kakak pasti goda ak----"

"TUH KAN LO BERHARAP DI GODA MEREKA, BISA ENGGAK SIH LO JANGAN GENIT GUE ENGGAK SUKA LEBIH BAIK KITA JANGAN KESANA"

Chika meraup wajahnya kasar. "Jangan main potong-potong aja deng----"

"Terserah gue lo milik gue jadi terserah gue mau Sentuh lo di manapun" potong satria langsung mencium leher chika kasar Meninggalkan beberapa bekas merah disana.

Chika pasrah ia menuruti kemauan satria walaupun besok ia pasti diledek ditambah ini pertama kalinya bertemu keluarga besar mertuanya. "Jangan aku lagi datang bulan" tahan chika saat satria hendak menyentuhnya lebih.

Satria mendengus kesal ia menarik chika keatas tubuhnya menatap chika dsri bawah. "Biar lo enggak malu sendiri lo bisa cium gue di sini" ucap satria menunjuk lehernya.

Chika menggeleng cepat. "E-enggak usah" tolak chika cepet.

"Tapi gue mau" ucap satria mendorong wajah chika ke lehernya membuat chika kaget. "Cepat, gue mau lo enggak malu sendiri" lanjutnya.

Chika mengangguk ia langsung mencium leher satria lembut membuat satria mengeluarkan suara aneh, chika mengelus rahang tegas satria. "Udah, aku mau mandi dulu" ucap chika bisa-bisa satria semakin menjadi-jadi.

***

Satria dan chika asyik ngobrol dengan keluarga besar satria, lebih tepatnya hanya Chika yang asyik ngobrol dengan tante satria untungnya mereka baik-baik tidak seperti yang chika pikirkan.

"Sweet banget kalain berdua merah-merah di leher kalian pasti kalian abis bikin keponakan buat kita, ya kan?" Goda tante neng.

Chika tersenyum tipis. "Heheh, eng---"

"Iya dong, tante tenang aja satria akan kasih keponakan yang lucu-lucu buat Tante" potong satria melirik chika yang melotot sempurna.

Mereka terus menggoda satria dan chika sampai tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul enam sore, mereka langsung mandi dan akan melanjutkan mengobrol setelah makan malam bersama.

protective Devil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang