*terobos masukk namun dihentikan oleh satpam"maaf anda siapa? tidak ada yang boleh masuk sembarangan" ucap satpam
"sayad devinara anya regitapya istri presiden afan rakhan diaskara artkatama" ucap devi
"haha kamu orang gila mana mungkin presiden istrinya begini" ucap satpam dengan meremehkan
"berani banget loh remehin gue gak percaya, tunggu gue telfon afan" ucap devi lalu menelfon tapi tak diangkat
"palingan itu nomor boongan haha" ucap satpam dengan tertawa
"(devi telfon seseorang) hallo kamu harus datang dalam 5 menit di rumah wali kota sekarang" ucap devi dengan marah+kesell
*seseorang turun dari mobil
"maaf nyonya ada apa, apakah nyoya butuh bantuan" ucap raga yaitu asisten pribadi keluarga arkatama dipta
"kamu kenall kan dengan dia yaitu asisten keluarga presiden, raga tolong kamu kasih tau sama nih orang siapa saya sebenarnya" ucap devi dengan marah
"maaf dia adalah istri dari presiden muda" ucap raga
"hah? maaf nyonya saya ga tau" ucap satpam yang awalnya terkejut lalu menduduk untuk meminta maaf
"berdiri, saya gamau kamu menilai seseorang dari penampilan dan kasta nya tetapi nilai lah seseorang dengan cara baik dan pintar" ucap devi lalu pergi masuk
"maaf buk" ucap satpam dengan menyesal
*begitu juga dengan raga mengawal devi masuk.
devi masuk kerumah wali kota kebetulan afan lagi miting dan afan melihat devi begitu juga semua yang hadir melihat devi
"devi" ucap batin afan yang terkejut
"apa nih siapa wanita ini asal masuk aja disini apakah kamu tau ini tempat apa tidak sebarangan orang biasa yang masuk" ucap mesya yaitu tante afan dengan marah dan tegas
"tante mesya devi ini......dia" ucap afan ragu-ragu
"gue istri afan rakhan diaskara artkatama" ucap devi langsung
*semua orang terkejut dan tak menyangka begitu juga dengan mesya
BAB selanjutnya
"afan memarahi mesya, devi membuat mesya meminta maaf kepada nya, afan akui devi istrinya dipublik, mesya akan membuat rencana "