chapter delapan belas

3.6K 146 2
                                    

setelah kejadian tadi malam kini avan sedang duduk diruang makan bersama keluarnya ditambah ada rafa

"bunda tau gak aden kasian tauu" lesuh avan kalau mangingat kejadian tadi malam

"kenapa aden" tanya mawar kepo

"aden kemaren jatoh dari ayunan terus lututnya keluar darah terus jidatnya kepentok sama ayunan terus vero malah marahin aden" cerocos avan dimeja makan

"terus adennya sekarang gimana" tanya mawar

"makan dulu dek bund" ucap el coba mengingatkan mereka yang mendengar itu hanya cengengesan

setelah acara makan kini rafa dan avan sudah berada dikelas

"lohh aden kok sekolah" teriak avan sekaligus kaget

"gapapa aku juga bosen dirumah" jawab aden setelah itu bel masuk berbunyi bertanda jam pelajaran sudah mau dimulai

pintu kelas terbuka menampilkan sosok guru yang biasanya sering disebut bu lina dan diekori seorang siswi dibelakang bu lina

"anak anak kita punya teman pindahan dari luar negri" ucap bu lina

"silah kan perkenalkan diri" sambung bu lina

"perkenalkan nama saya evelyn sering di panggil velyn kalian juga boleh panggil elyn saya pindahan dari singapur karna papa saya dapat kerjaan disana" jelas murid yang bernama velyn

"silahkan cari bangku yang kosong" ucap bu mawar dan dibalas anggukan oleh velyn lalu ia menuju bangku yang kosong

bel istirahat sudah bunyi tanda sudah istirahat

"raf anak anak ngumpul di rooftop udah lama kita gak ikut kumpul" ucap vero ke rafa

"yaudah ayo" ajak rafa

"tapi ini bocah gimana gak mungkin kita tinggalin" jawab vero karna mereka berdua tidak pernah meninggalkan avan dan aden sendirian

"ya gw ajak lah anjr" ucap rafa ketus

sedangkan avan dan rafa sibuk kenalan sama murid baru "elyn cantik ya" puji aden

"namanya juga perempuan pasti cantik aden" sela avan radak ngengas

"iya tau avan tapi elyn cantik" balas aden tidak mau kalah

"ayo kalian mau ikut gak" lerai rafa

"afa mau kemana" tanya avan

"mangkannya ayo ikut" jawab rafa lalu menggandeng tangan avan diikuti juga vero dan aden meninggalkan velyn yang sedang kebingungan

mereka menuju rooftop, sesampainya di rooftop aden dan avan kaget begitu banyak siswa disana dan ada 4 siswa merokok 4 siswa lagi radak menjauh

"heh kalian kok ngerokok" teriak avan pemuda yang sedang merokok itu melihat arah avan dengan dahi yang dingernyitkan

setelah itu rafa menarik avan untuk masuk kerooftop "udah diem avan sama aden duduk sana" rafa menunjuk beberapa remaja yang sedang memojok

"afa mau ngerokok juga?" tanya aden dengan intens

"enggak van" jawab rafa dengan lembut dan mengusak rambut avan

"yaudah ayo afa anterin ke sana" rafa menunjuk pemuda manis

"gio,asa,adam,aga" panggil rafa pada 4 pemudah manis itu

"loh rafa tumben kesini" tanya pemuda yang dipanggil asa

"iya pengen main aja" jawab rafa

"oh iya ini titip mereka ya" rafa mengenalkan avan dan aden

"siapa? pacar rafa" tanya gio asal

"iya" jawab rafa

"avan sama aden diem sini dulu ya jangan kesitu bau rokok" peringat rafa dan diangguki oleh mereka berdua

"aku avan" avan mencoba memperkenalkan dirinya

"aku aksa biasa dibilang asa" sahut asa

"aku gio" sambung pemuda lain

"aku adam"

"arga sering dipanggil aga" sahut aga sambil menampilkan senyum manisnya

"aku aden"

setelah sesi perkenalan kini mereka bermain bersama entah main apa yang mereka mainkan

"siapa?" tanya keno sambil menatap rafa dan vero bergantian

"masih calon" jawab rafa

vero yang ditatap teman temannya hanya menjawab seadaanya "sama kek rafa"

bell masuk berbunyi avan dan aden menghampiri rafa dan vero

"afa ayo masuk udah bell" avan menggoyang goyangkan seragam bawah rafa

"bolos aja" sahut kevin yang sedang makan permen karet

"gamau nanti avan dimarahi sama bunda" rengek avan

"yaudah gw duluan" pamit rafa dan menggandeng tangan avan untuk keluar dari rooftop

"vero aden juga mau masuk kelas" rengek aden selanjutnya

"yaudah ayo" ajak vero meninggalkan teman temannya
















vote dongg cintaaa🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻🫰🏻

BL lokal || avan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang