Hujan lebat mulai turun membasahi bumi, kota yang mulai basah akibat sang pencipta menurunkan hujan di daerah daerah tertentu, yang membasahi kota berserta isinya, kota yang terlihat padat walau malam telah tiba dari beberapa waktu lalu, kendaraan yang berlalu lalang menuju rumah dan tempat mereka masing-masing, pejalan kaki yang tidak mempedulikan hujan kesana kemari dengan urusan mereka.
Pada indah nya malam yang di temani dengan gemuruh tetesan tetesan kecil yang perlahan akan menjadi lebat nantinya, seseorang menatap luar melalu jendela bening yang sudah berembun akibat air hujan, menatap seisi kota yang terlihat indah, lampu lampu yang ikut menghiasi indahnya malam. NA JAEMIN, sesosok pria bersurai biru dengan bibir plum merah dan sedikit pucat, bulu mata yang lentik serta mata yang indah nan tajam namun sayu tengah melihat kota yang ia tempati. Tidak lupa dengan wajahnya yang tampan, yang membuat kaum Adam dan hawa meronta ronta.
NA JAEMIN
seorang lelaki yang berwajah tampan, ia adalah seorang musisi, lagu dan musik adalah bagian dari hidupnya, sejak kecil iya telah mahir bermain musik, tanganya yang panjang dan lentik begitu lihai bermain main dengan alat musik yang ia pegang, musisi yang terlihat indah jika di pandang, begitu juga alunan alunan musik yang di mainkan, musisi terkenal yang begitu tegas dan berwibawa. Begitu di takdirkan jatuh dalam pesona dan keahliannya."Heugh.." lenguhan halus terdengar pada indra pendengar si pemilik, jaemin menghela nafas akan lelahnya pada hari ini
"Aku lelah, aku bosan dengan pemandangan seperti ini, agaknya aku harus mencari suasana baru"
"Bagaimana untuk berjalan jalan kesebuah desa? Siapa tau kau bisa terinspirasi dari itu nanti"
Jaemin menoleh ketika sebuah suara memasuki indra pendengarannya, iya melihat bahwa kk sepupunya telah berdiri di ambang pintu, dan perlahan berjalan mendekatinya dengan tangan yang di masukan kedalam saku celana. LEE TAEYONG
"Desa? Desa mana maksud mu? Bahkan di kota ini tidak ada perdesaan yang pernah aku lihat" jaemin menatap kk sepupunya yang terkekeh
"Kau hanya tertarik pada kepribadian mu saja, jadi kau tidak tau apa yang ada di luar sana, aku tau perdesaan yang cocok untuk mu"
"Kau tau?"
"Jangan banyak berbicara, bersiap siap lah, kita akan pergi besok pagi, bangun lebih awal, karena musisi lelet seperti mu akan menyusahkan jika harus bangun terburu-buru "
Taeyeon melangkah pergi meninggalkan jaemin yang tengah menatapnya Tampa ekspresi, jaemin menatap punggung kk sepupunya yang perlahan menghilang di balik pintu yang hampir tertutup sempurna dengan sendirinya
"Hegh, si pucat itu selalu membuat ku darah tinggi, taeyong Hyung mengetahui perdesaan di sini? Aku tidak pernah tau, apa benar yang di katakanya? Aku terlalu sibuk hingga tidak tau apa apa"
jaemin mulai melangkah untuk mengemasi barang-barang yang sekiranya iya butuhkan, tidak lupa dengan gitar yang berwarna merah metik dengan di hiasi kehitaman pada corak nya yang akan ia bawa untuk menemani hari harinya di sana nanti.
~~~
Mentari telah datang mengantikan bulan, mentari mulai menyinari bumi, dan menghangatkan seisinya yang telah di terpa dingin semalaman oleh hujan, cahaya masuk kedalam indra pengelihatan jaemin yang tengah tertutup dan masih jauh dari alam bawah sadarnya yang terpaksa harus bangun dan terbuka
Menyapa pagi yang mau tidak mau harus muncul untuk Menganti hari seterusnya, hari yang semoga saja lebih indah dari hari sebelumnya.
"Jaemin bangunlah, sesuai dugaan ku, kau terlambat bangun, ayo bangun cepat, aku akan menunggu mu 5 menit lagi di bawah, jika tidak aku akan meninggalkan mu"
total taeyong Tampa babi Bu meninggal jaemin kebawah untuk melanjutkan masakannya yang tertunda untuk membangunkan pria na ini
Jaemin melirik sebentar pada jam, jam menunjukkan pukul 07.00 pagi, jaemin berjalan kearah kamar mandi untuk melaksanakan perintah taeyong tadi
~~~
Jaemin turun dengan pakaian santai namun rapi miliknya, kaus hitam yang terbalut pada tubuhnya, serta celana panjang hitam dengan jaket yang iya bawa pada lengan kekar nya, jaemin duduk pada kursi dan menaruh jaket nya pada biar dinding kursi
"Hyung, apa kau akan menetap juga di sana dengan ku?"
"Tentu saja, aku juga ingin merilekskan pikiran ku dengan suasana baru, aku lelah dengan perkerjanan jaemin-si, aku juga akan menemui kekasih ku"
Jaemin menatap taeyong yang sedang menikmati hidangan nya "kekasih mu?"
"Ya kekasih ku, seseorang manis yang pernah aku kenalkan padamu saat malam dimana aku menghadiri pertunjukan musik mu" Taeyong menatap jaemin
"Oh? Apa peria manis berkulit putih dengan cacat pada pipinya itu?"
Taeyong menganguk sebagai jawaban "ya dia, kita akan ke desa di mana tempat jaehyun tinggal"
"Cih? Lalu aku harus melihat kebucinan mu bersamanya?"
"Tidak juga, jaehyun memiliki seorang adik laki laki yang tak kalah manis darinya, wajah mereka bisa di bilang mirip, sama sama putih pasi namun cantik, kau akan menyukainya nanti, namanya Lee jeno"
Jaemin yang mendengar itu merasa penasaran, semenarik apa Lee Jeno ini? Hingga kaka sepupunya ini memuji nya seperti itu? Apakah dia semenarik itu seperti seorang Lee jaehyun? [Marga jaehyun gue ganti di sini, karna posisinya jaehyun itu kk kandung dari Jeno, jadi kita pakai Lee aja]
~~
2-3 jam perjalan butuh di tempuh untuk sampai pada desa yang di tuju dua sejoli ini, keramaian yang ada pada kota perlahan menghilang seiring berjalannya waktu di gantikan dengan pepohonan yang lebat serta tinggi menjulang, burung buru terlihat di langit yang mulai suram, rasa hangat yang mula nya terasa tergantikan dengan dingin alami dari alam.
Sekitar 30 menit berlalu, akhirnya mereka mulai memasuki area perdesaan yang terlihat sangat asri, alam yang masih terjaga dengan baik, bahkan hidung bangis jaemin dapat menciumi aroma kue yang tersebar di sepanjang jalan, danau, pohon, burung, hewan dan manusia hidup damai di sini, jauh dari kata padat seperti di kota
Mobil yang mereka kendarai mulai memasuki desa, banyak orang berlalu lalang dengan senyuman dan saling menyapa satu sama lain, hingga mereka sampai pada suatu rumah yang terbuat dari kayu, namun sangat terlihat hangat dan nyaman, di tambah lagi dengan indahnya alam yang menambah kesan alami nya, bunga warna warni tersebar di mana saja, wangi kue di mana mana, suara kicauan burung bahkan terasa merdu di sini.
"Jem, ayo keluar, kita sudah sampai"
Taeyong keluar lebih dulu setelah menyampaikan pada jaemin bahwa mereka telah sampai dengan selamat dunia akhirat, jaemin melihat sekitar dengan kagum, sungguh jauh berbeda dengan perkotaan. Jaemin mulai keluar, dan mendapati sesosok peria manis, berkulit putih dengan lengkungan cacat pada pipinya, siapa lagi kalau buka kekasih Taeyong LEE JAEHYUN
"Yonngieeeee~ akhirnya yongie Datang! " Sorak bahagia terpampang jelas pada wajah jaehyun, surai nya yang berwarna putih dengan bibir plum merah alami dengan baju yang terlihat cocok namun lucu terlekat pada tubuhnya
Taeyong menyambut kekasihnya dengan senang, memeluk, mengusap dan menghirup wangi manis dari kekasihnya, aah lebih tepatnya wangi kayu manis, sangat enak. Feromon jaehyun selalu membuat nya nyaman dan juga khilaf pada bersamaan
Begitu sebaliknya, jaehyun memeluk taeyong erat, menyembunyikan wajah memerah nya pada dada bidang Taeyong, menciumi dalam dalam aroma sang alpha yang sangat iya rindukan, feromon maskulin yang terasa menyegarkan, juga menenangkan yang jaehyun dapat jaehyun rasakan, wangi mint, wangi yang menyegarkan
Bahkan jaemin sendiri dapet mencium wangi feromon jaehyun yang kuat dan menguar, namun di satu sisi iya dapet mencium wangi feromon lain, yang sangat sulit di jelaskan
KAMU SEDANG MEMBACA
Athan | JAEMJEN
Romancetuhan abadi. cinta juga abadi. bahkan Tampa memiliki [as. Lee jeno] ⚠️PLANGIAT JAUH JAUH⚠️ Jaemin alpha. Jeno omega. ⚠️WARNING ⚠️ jangan salah lapak, ini lapak JAEMJEN. Ini hanya cerita Fiksi dan tidak nyata. Slow up vote dulu lah sebelum baca, gr...