==Part 19==

27 1 0
                                    

"Lo kenapa percaya banget sama bang junkyu?" Tanya yedam pada haruto.

"Ntah, insting maybe" haruto.

Kini di ruang tv tersisa yedam, doyoung, haruto, jeongwoo, dan junghwan.

Mereka bermain game, namun yedam dan doyoung kalah jadi mereka sedang santai aja sambil makan cemilan.

"Kalau lo woo?" Yedam.

"Gatau masih bingung, netral kali yah? Tapi gue maunya jaga jarak aja sama bang junkyu" ucap jeongwoo yang fokus pada gamenya.

"Lo hwan?" Yedam.

"Netral" satu kata keluar dari mulut junghwan.

Hendak menanyai doyoung, namun doyoung langsung memotong ucapan yedam.

"Kenapa lo nanyain kita? Lo sendiri gimana?" Doyoung.

"Gue sih... tim bang jihoon, lo?" Yedam.

"Netral, apa alasan lo nuduh bang junkyu?" Doyoung.

"Liat sini deh" ucap yedam mengkode untuk melihat layar ponselnya.

Disana dapat doyoung lihat ada foto ponsel lama (bukan layar sentuh).

"Ini kalau 5 ditekan satu kali aja, berati itu J, trus 8 ditekan dua kali alias 88, berati itu U, kalau 6 dua kali alias 66, berati itu N, kalau disatuin jadi JUN, siapa yang diantara kita yang ada jun jun nya kecuali bang JUNkyu" jelas yedam dan tanpa sadar junghwan yang sudah kalah pun nguping.

"Ralat deh, gue tim bang jihoon" ucap junghwan kemudian mengambil beberapa cemilan dari dapur.

Yedam tersenyum miring.

"Yang lo bilang ada benernya sih, tapi curiga gue ke bang junkyu baru 10%" junghwan.

Akhirnya jeongwoo dan haruto kalah, haruto melempar ponselnya kesembarang arah.

"Etdah! Kalah game doang segitu emosinya lo?!" Kaget jeongwoo mengambil ponsel haruto lalu mengusapnya.

"Dia ngga salah..." drama jeongwoo.

"Serah lo semua! Minimal kalau mau ngejelekkin bang junkyu jangan depan gue, sakit! Apalagi mempengaruhi yang lain depan gue! Makin sakit!" Haruto.

"Loh? Ngga terima abang lo yang terbaik itu pengkhianat? Mana bisa gitu!" Yedam.

"Bukti jelas belum ada! Gue ngga bakal maafin lo, kalau ternyata peneror itu lo!" Emosi haruto dan beranjak pergi ke kamar junkyu.

Baru saja hendak memegang gagang pintu, tangah haruto disambut tangan kecil yoshi, haruto menoleh dan mendapati yoshi yang menggeleng.

"Kenapa?" Haruto sengaja mengubah nada bicaranya menjadi dingin, karna menurutnya seseorang akan jujur jika digituin.

"E-eh, junkyu lagi pengen sendiri, tadi habis ada masalah sama jihoon, bukan bukan debat doang, tapi lebih" jelas yoshi tampaknya jujur.

Haruto tak peduli dan memilih menerobos masuk.

"Bang junkyu?" Panggil haruto saat melihat junkyu tengah duduk dipinggir kasur membelakangi mereka berdua.

Yoshi yang penasaran juga dengan keadaan junkyu hanya bisa melihat dari celah badan tinggi haruto.

"Tinggalin gue to..." jawab junkyu dengan nada serak.

Haruto masih batu dan duduk disebelah junkyu.

"GUE BILANG TINGGALIN GUE!!" Junkyu.

"Bang! Kenapa sih?! Gue niat mau nenangin lo, lo diapain bang jihoon? Sampai lo... BISA MEMAR GINI??" Kaget haruto melihat wajah junkyu.

THE TEROR CLOWN || TREASURE - OT12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang