Pagi ini, Maudy dan teman-temanya kecuali Zieva pergi ke kantin yang ada di tower 1.
"Bella, Zieva kenapa gak ikut?" Nadya melontarkan pertanyaan ke Bella yang agak aneh pagi ini.
Gadis itu diam dengan wajah datarnya. Tak seperti biasanya.
Bella melirik Nadya sebentar sembari menjawab. "Zieva gak enak badan. Dia nitip roti di kantin." Bella menjawab seadanya.
Nadya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sejauh ini keempat gadis itu tak menaruh kecurigaan pada gelagat aneh Bella dan Zieva.
Mereka berlima mengambil piring yang telah disediakan lalu mengambil lauk yang sesuai keinginan mereka.
Nadya dan Sheila berjalan lebih dulu sambil membawa piring dan gelas mereka. Maudy, Kayla dan Bella mengekori Nadya dan Sheila di belakang.
Tiba-tiba Nadya tersungkur di lantai saat seseorang dengan sengaja mengait kaki Nadya.
"Nadya!"
Kayla dan Sheila langsung membantu Nadya berdiri. Susu dan nasi milik Nadya berhamburan.
Nadya tersenyum kikuk saat dirinya menjadi pusat perhatian.
Berbeda dengan Nadya, Maudy dan Bella menatap tajam si pelaku yang kini berdiri di hadapan mereka.
Ocha, kapten tim voli putri Kotabaru Global Islamic Boarding School.
"Oops, maaf. Makanya jalan tuh sesekali liat ke bawah ya, jangan ke atas mulu. Mentang-mentang timnya terkenal ye khan?" Ocha menyindir Nadya.
Maudy mengepalkan tangannya. Gadis itu hendak maju untuk menyerang Ocha, tapi Bella menahannya.
Setelah mengatakan hal itu, Ocha dan teman-temannya. Tapi baru saja beberapa langkah, Ocha tersungkur karena dengan sengaja Bella mengait kaki Ocha.
Semua orang reflek berteriak karena terkejut.
Ocha jatuh terduduk. Gadis itu melotot ke Bella.
Bella tersenyum sinis. "Oops ... " Ia berjongkok di depan Ocha.
"Mentang-mentang punya mulut, ngebacot mulu ya." Sinis Bella.
Maudy, Sheila dan Kayla tersenyum puas melihat pembalasan dari Bella.
Nadya menarik lengan Bella. "Bella, udah."
"It's oke." Bella berdiri. Ia membantu Nadya yang berjalan terpincang-pincang.
Ketika lima gadis itu berjalan, insting Bella bekerja. Ia merasakan ada sesuatu yang mengincarnya.
Dan benar saja, semua orang yang ada di kantin berteriak histeris saat Ocha tiba-tiba menyerang Bella lalu mencekik gadis itu.
Piring dan gelas yang dipegang Bella terjatuh ke lantai kantin.
"Woi!!" Maudy berteriak.
Ocha menekan pipi Bella. Kuku-kukunya melukai pinggir bibir Bella hingga berdarah.
"Mulut lo bikin emosi." Ocha mencemooh Bella.
Bella berusaha menjauhkan tangan Ocha yang mencekik lehernya. Tapi cekikikan Ocha membuat Bella kesulitan bernafas.
Bella tak punya pilihan lain.
Bugh!
Satu tinjuan mendarat di pipi kiri Ocha. Gadis itu jatuh tersungkur di lantai. Bahkan dahinya berdarah karena saking kerasnya pukulan Bella.
Semua nya syok dan kaget melihat aksi Bella.
Bella terbatuk-batuk. Gadis itu menyeka darah di sudut bibirnya. Ia mengunci tatapan nya ke Ocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Teen Fiction[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...