MARRY ME [END]

Chapter 3 - Alone

Phugun masih terdiam ditempatnya berdiri saat mendengar tawaran aneh lain dari Pemuda yang sudah membayarnya 10 Juta Bath tadi.

"Kamu bisa saja bilang kalau itu hanya pernikahan bohongan kan?" Dia mulai bertanya karena ini membingungkan baginya.

"Aku bisa melakukannya, tapi.." Cirrus tersenyum sambil menatap Phugun dalam. "Jika aku mengakui kebohongan itu, tidakkah akan ada masalah lain yang akan timbul?"

Phugun mengerutkan dahinya tidak paham.

"Maksudku, Kakek tua itu akan terus menggangguku mengenai pernikahan lagi. Jadi melakukan kontrak ini jauh lebih baik daripada harus menghadiri perjodohan yang tidak terhitung jumlahnya tiap bulan."

Cir mengetuk tabletnya.

"Baca dengan hati-hati. Aku bukan satu-satunya yang akan diuntungkan dari kontrak ini."

Phugun menurutinya, dan mulai membaca isinya.

"Emm, jadi 'Dalam enam bulan waktumu, kamu akan diberikan kompensasi yang sepadan untuk segalanya.' Apa maksudnya ini?" Phugun bertanya bingung.

"Itu artinya kamu akan digaji hanya dengan bernafas."

Hah? Gaji? Aku akan dipekerjakan? Seperti Karyawan?

"Daripada pernikahan, bukankah ini lebih tepat disebut kontrak karyawan?" Phugun berkata lirih.

"Aku tidak akan menyangkalnya. Tugasmu Hanya tetap tinggal bersamaku selama 6 bulan, dan berpura-pura lah kamu bahagia."

Phugun mengangguk paham.

"Berita tentang aku menikahi pria beta telah tersebar di lingkaran bisnisku, jika pernikahanku berjalan lancar dan bahagia, bahkan kakek sekalipun akan meninggalkanku sendiri karena dia begitu peduli dengan opini orang lain. Jadi setelah 6 bulan, kita akan bercerai secara damai dan kamu akan menerima pembayaran serta uang tunjangan."

"Jadi kontrak pernikahan ini akan memberiku kebebasan, dan kamu akan mendapatkan bayaran."

Hmm, jadi berapa banyak aku akan dibayar?

Phugun mescrolnya hingga kebawah dan matanya terbelalak melihat nominalnya. 200,000,000,000.

??!! Berapa banyak nol disini??

Uang sebanyak ini.. seperti bekerja 5-6 pekerjaan paruh waktu dalam sehari selama 3 tahun tanpa mengambil hari libur sama sekali dan tanpa menggunakannya sepeserpun! Dan ini bahkan belum termasuk uang tunjangannya!

Phugun berpikir keras dia terlihat sangat antusias sekarang. Membuat Cir menyadari dia telah masuk perangkapnya.

"Jadi, bantulah aku." Katanya sambil menarik pinggang Phugun mendekat.

"Uh, um.." Phugun sedikit deg degan karenanya.

"Maukah kau melakukannya? Aku bisa memberikanmu lebih dari itu jika kau mau."

Kalau dipikir-pikir, aku baru saja berpikir untuk tidak melakukan pekerjaan seperti ini pagi tadi..

Tapi dia akan membayar ku sebanyak ini..

Itu tidak seperti aku punya kekasih sekarang, jadi tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan tentang itu..

Selain itu aku juga sangat lelah melakukan semua pekerjaan paruh waktu itu..

Dia berpikir sambil mengangguk kan kepala menimang nimang.

Wajah berpikir Phugun terlihat begitu lucu bagi Cirrus. Dia kemudian tersenyum dan mundur perlahan.

"Sepertinya aku tahu jawabanmu, itu bagus kamu bisa memberiku jawaban lebih cepat dari yang kupikirkan."

"Eh?"