23

13.7K 421 4
                                    

🍒🍒🍒

"MELLY!!"

Kedua orang itu langsung menoleh secara bersamaan, Melly yang didepan orang besar itu tersenyum lalu berlari kearah seseorang yang telah memanggil namanya tadi.

Melly berlari sambil menangis, kedua tangannya terlentang dan memeluk tubuh seseorang sambil berkata bahwa dia ketakutan. "Kak Fabio, aku takut.." ucap Melly.

Fabio yang mendengar itu langsung mengangkat pistol disakunya, dan tanpa berlama-lama dia menarik pelatuknya dan bodyguard itu mati dalam sekejap. Fabio kembali menenangkan gadisnya, Melly menangis sesegukan.

"Cup.. Cup.. Cup.. Baby jangan nangis, ada aku.. Don't scary, oke?"

Melly mengangguk, lalu dia dibawa berjalan masuk kedalam rumah dan meninggalkan mayat orang itu.

Sampai didalam rumah, Melly langsung menatap sekitar rumah itu dengan jelas. Dia sedang mencari sesuatu, dimana temannya.

Fabio bisa melihat gerak-gerik gadis itu, "mau ke Keisha?" tanya Fabio.

Melly mengangguk cepat, dia tersenyum senang ketika Fabio akan mengajaknya untuk pergi kekamar Keisha. "Ayo!"

Fabio tersenyum, dia menggandeng tangan Melly. Tapi sebelum mereka naik ke tangga, suara seseorang memberhentikan mereka dan membuat Melly bersembunyi dibelakang Fabio dengan ketakutan.

Marlon datang dengan wajah datarnya, dan tatapan matanya yang tajam kearah belakang temannya itu. Dia tau itu teman gadisnya, dia takut Melly akan mengajak Keisha kabur darinya.

Fabio menaikan satu alisnya, "ha?"

"Jangan ajak dia ke Keisha, gue gamau dia bawa kabur dia sama anak gue" tegas Marlon.

Fabio menghela napas, "tenang aja, ngga akan. Mana mungkin Melly berani kabur, dariku?" ucapnya lalu menatap Melly dibelakangnya.

Marlon memutar bola matanya malas, "serah, jangan sampe lo ajak cewe gue kabur. Ingat itu!"

Melly mengangguk-angguk, dia sekarang tau titik aura menakutkan Marlon. Tatapan matanya, rahangnya yang tegas dan tajam. Postur tubuhnya yang sangat sexy.

Dia sempat melupakan perkataan laki-laki itu, tentang bayi. Bayi apa? Kenapa Keisha dan bayi?

Tanpa menunggu lama, Fabio mengajak kembali Melly untuk pergi kekamar Keisha. Sampai didepan pintu kamar Marlon, Fabio membuka pintunya dan mempersilahkan Melly untuk masuk.

Pertama yang dia lihat, Keisha yang berdiri di balkon sambil menoleh kearah belakang untuk melihat siapa yang datang. Mereka langsung sama-sama berlari dan berpelukan.

"Hati-hati" ucap Fabio. Lalu dia meninggalkan dua sahabat itu berdua.

Melly menangis melihat keadaan sahabatnya yang semakin kurus seperti tak diberi makan oleh Marlon, dan wajah gadis itu yang berubah tak seperti dahulu yang segar. Dia tampak seperti lelah dan banyak menangis.

"Lo ngga apa-apa?" tanya Melly khawatir, dia memegang wajah Keisha.

Keisha tersenyum, "gue ngga apa-apa" jawabnya.

Lalu mata Melly tertuju pada perut Keisha yang sepertinya juga berubah, dia mengerutkan keningnya dan mulai menyentuh perut temannya itu yang tertutup baju.

"Lo beneran engga apa-apa?" tanya Melly lagi.

Keisha mengangguk yakinkan Melly, "i'm okay, gue baik-baik aja Ly" jawab gadis itu.

Keisha pun membawa Melly untuk duduk di balkon, kedua gadis itu kini tengah asik berbicara.

Keisha tersenyum senang melihat Melly yang bercerita tentang kesehariannya dengan sangat heboh, dia beruntung memiliki sahabat seperti Melly disisinya.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang