Hai🖐 selamat datang di karya anginyaman😊
Jangan lupa vote, follow and komen.
Kalian harus vote dan komen ya, karna itu sangat berarti untuk author, sekaligus biar semakin semangat buat nulis juga.
Hargai karya author dengan cara ngevote dan komen yah.
Sekiantriamakasih.
-
"Nick, bukan gue.. " Lirih gadis itu dengan sorot mata ketakutan.
Pria itu mencoba menghela nafasnya, nafasnya terasa sangat tercekat sekarang, ia memandang ke arah gadis yang berdiri tak jauh darinya "apa yang lo lakuin bangsat?!" Teriak pria itu menghampiri gadis itu dengan langkah lebarnya.
Bola matanya memerah meremas pundak gadis yang berdiri di depanya "bukan gue!" Sentak gadis itu dengan nada ketakutan, sorot pandangnya mulai berair sekarang.
"Gue liat lo anjing, enggak usah ngelak bangsat!" Teriak pria itu langsung meninju wajah gadis itu membuatnya terlempar kesamping.
Gadis itu memegang pipinya yang trasa nyeri "lo harus percaya, bukan gue" Lirih gadis itu mulai menangis, ia merasa takut sekarang ia sungguh takut.
"Lo pembunuh" Ucap pria itu menekan kelimatnya.
Two twilight.
Fayyana memandang datar kotak warna merah yang berada di tanganya ia tidak berniat sedikitpun untuk membuka kotak itu.
"Kotak darah lagi?" Tanya liam yang baru datang lalu duduk di samping fayyana.
Fayyana mengedikkan bahunya lalu menaruh kotak berwarna merah itu di pangkuan liam "lo aja yang buka, gue males" Ucap fayyana menatap liam.
Liam berdecak "males apa takut?" Tanya liam
"Maybe, dua duanya"
"Oke gue buka, ya. " Liam menaruh puntung rokoknya dimeja lalu mulai membuka kotak yang di tutup dengan sangat rapi itu.
Fayyana melirik liam ketika ia tiba-tiba menghentikan aksinya membuka kotak itu dan malah mencium kotak itu, seolah-olah mencari bau yang tidak asing. "Kayaknya bukan darah na" Ujar liam lalu kembali membuka kotak itu.
Fayyana dan liam terdiam selama beberapa detik memandang isi kotak yang berupa flashdisk dan belati yang sangat tajam. Liam memandang ke arah fayyana, fayyana mengangguk membuat liam langsung menghidupkan laptopnya.
Setelah memasukan flashdisk itu fayyana dan liam lagi-lagi saling memandang, ada audio disana.
Jari tangan fayyana menghidupkan audio itu.... sejenak nafasnya terasa tercekat.
Terdengar suara tangisan yang sangat menakutkan yang berasal dari flashdisk itu, tangisan dan ketawa terdengar menjadi satu... Hingga sampai akhir audio persiapkan dirimu, ajal sudah berada satu langkah di depanmu, aku akan segera membunuhmu dengan belati yang sama yang ku kirimkan untuk untukmu. Pembunuh seperti dirimu pantasnya segera pergi ke neraka.
Fayyana menelan ludahnya kasar setelah mendengar isi audio itu, ia sedikit merasa takut sekarang. tapi sampai sekarang ia masih belum tau siapa orang gila yang selalu mengirim kotak misterius itu padanya, dan siapa yang ia bunuh? Mengapa ia di bilang pembunuh? Padahal ia merasa tidak pernah membunuh siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two twilight (HIATUS)
Novela JuvenilDijadikan musuh oleh ayah sendiri itu bukanlah kemauan ataupun pilihan, itu adalah takdir, takdir yang tidak bisa seorangpun yang mengubahnya. Fayyana shazana adhiyaksa, gadis cantik yang sebentar lagi berusia 18 tahun. gadis pemberontak sekaligus...