Happy Reading!!
Typo tandai sengku🙌🏻
Thanks udah baca cerita absurd ini, love u 7juta500
︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶" Tunggu biar saya saja yang mengantarkannya." Cegah Jemian kepada bodyguard pribadi keluarganya.
Robert terlihat ragu untuk menyerahkan anak bebeknya kepada induknya, tapi mau bagaimana pun tidak ada salahnya mendekatkan sepasang Ayah dan Anak.
Sebenarnya dia sudah nethink duluan.
Takut dilempar dari balkon soalnya, tapi apalah daya Robert kepada tuan besarnya.Tanpa menunggu jawaban dari Robert, Jemian segera merebut Xeon dan membawanya menuju kamar milik Xeon.
" ck...ck..ck...tua bangka itu, aku tidak menyangka dia akan bertindak seperti itu." Kenan berujar sambil merotasikan bola matanya malas.
" Berhentilah menggerutu bodoh, dirimu saja iri ingin berdekatan. Gengsimu saja yang sebesar dosamu." Cerca Vero sambil berlalu dari hadapan saudaranya, padahal dirinya juga kesal tapi ini baru permulaan jadi dia rasa ini bukan masalah besar.
" Segeralah tidur hari esok masih ada, hari tidak akan berhenti berlalu karena perdebatan konyol kalian." William beranjak dari kursi dan pergi entah kemana.
Kini hanya tersisa dua anak adam yang saling menatap canggung satu sama lain. Rasanya ruangan ini begitu hening padahal mereka kakak beradik, kenapa tidak berlaku semestinya? Padahal saat mereka masih kecil dan mommy mereka masih ada, suasana tidak pernah secanggung ini, apakah mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan terlalu larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Entahlah.
Naren berinisiatif untuk memecahkan keheningan di ruangan ini, tapi apa yang terjadi selanjutnya begitu mengejutkan. Menurutnya.
" Kak boleh aku memelukmu?" Pemuda dengan netra coklat itu menatap saudaranya dengan sendu, tanpa tau apa yang sebenarnya anak itu pendam.
" Kemarilah, coba ceritakan mungkin saja kamu akan merasa lebih baik." Ucap Naren dengan merentangkan tangannya dan tersenyum teduh menatap pemuda yang berstatus adik ke-duanya.
Kenan beranjak dan segera memeluk kakaknya sambil sedikit terisak.
Pantas saja bajunya terasa basah.
" Apakah ada sesuatu yang menggangumu Kenan? Tidak seperti biasanya kamu seperti ini." Pasalnya ini adalah pelukan perdana mereka setelah sang ibunda aka Mommy mereka wafat.
" Kenan hanya rindu Mommy, Kenan jadi teringat pesan Mommy sebelum wafat."
Alis Naren terangkat kala ucapan adiknya itu terhenti, setelah lama menunggu ucapan adiknya Naren melepas pelukan mereka dan melihat adiknya itu tertidur dalam pelukannya.
Ah, sungguh momen yang manis.
Mari kita beralih ke sepasang Ayah dan Anaknya, kita sudahi drama melankolis ini.
" Eungh." Xeon menggeliat tak nyaman kala merasa gendongannya begitu berbeda dari biasanya, pasalnya dia merasa seperti tengah naik di atas batu. Batu akik mungkin?
" Sst, tenanglah dan kembali tidur ma little bear." Tangannya bergerak kaku mengusap surai kecoklatan yang sangat mirip dengan sang istri, hal inilah yang membuat dirinya sebenarnya mengabaikan anak bungsunya. Terlalu banyak kemiripan dari mereka, rasanya tak rela saja sang istri meninggalkannya.
Jemian berjalan pelan dengan Xeon yang berada di gendongannya, menjaga dengan sangat hati-hati takut beruang kesanggupannya ini terganggu dari tidur manisnya. Ralat, tidur imutnya.
Tua bangka itu meletakkan Xeon sambil menatap lamat anak itu lamat. Selama ini begitu banyak hal yang ia lewatkan dari pertumbuhan anaknya, rasanya seperti ia membiarkan seekor kupu-kupu liar hidup dalam sangkar tapi ia suruh untuk mencari makan sendiri.
Merasa bersalah? Tentu saja, tapi apa mungkin ini sudah terlambat untuk memulainya? Tidak ada salahnya mencoba. Putusnya dalam hati.
Setelah beradu gulat lama dengan pikirannya Jemian mendekat dan mengecup kening anak itu, lalu ia beranjak keluar menuju kamarnya, sebenarnya mau saja sih tidur di sini tapi takut tantrum anaknya kalau bangun.
Ribet bund ngurusin orang tantrum soalnya!!.
Xeon terbangun dari tidurnya kala merasakan benda kenyal dan hangat mengenai keningnya.
Mulai nih, fantasinya bergerak liar membayangkan hal-hal aneh.
Lihat saja.
" Cingciripit setan iblis pada kecepirit, Cingciripit setan iblis pada lari ngibrit." Mulut kecilnya bergerak lincah membaca mantra seperti mbah dukun lalu disembur, byurr.
Setelah tadi mata itu terbuka ia langsung berfikir kalau ia habis di cium setan, secara ia kan ganteng.
Jas kiding ( bercanda )
Mulut kecil itu tak hentinya bergumam sampai pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sesosok makhluk yang membuatnya berteriak kencang dan membangunkan seluruh penghuni mansion.
" KAMBING ADA TUYUL, BAPAK ADA TUYUL MAU MALING." Ucapnya sambil histeris dengan terus merapalkan mantranya, tak lupa dengan intonasi yang membuat gendang telinga sakit.
Sosok itu mendekat dan membuka Xeon dengan spontan menangis histeris sambil melemparkan semuanya yang berada di jangkaunya.
" Hiks, pergi monyet gua ga punya uang. Kalau mau nyolong ke kamar Daddy Jemi aja babi, huhu."
Jadi sebenarnya ia tuyul, babi atau monyet?
Keempat pria dibalik pintu itu tak kuat lagi untuk menahan semuanya apalagi Jemian, ia begitu berterimakasih kepada sosok apapun itu yang sudah membuat anaknya takut. Hatinya serasa akan meledak mendengar anaknya menyebut namanya, ah jadi seperti ini rasanya dipanggil sang anak.
Setelah puas mereka akhirnya membuka pintu itu dan membuat sosok membalikkan badannya dan -
" ROBERT SIALAN-
tbc.
poor Robert, kira-kira Robert bakal diamuk sama anak tantrum apa bakal dapet bonus dari Daddy Jemi?.
kira-kira kalian lebih suka Xeon dipanggil apa sama keluarganya?
Little Bear >>>
Little Boy >>>
atau siluman kambing aja? ( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )
lupa insert meme, pokoknya tiap aku up sekarang harus ada meme. Kalau lupa tandain!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Xeon Afriel
Подростковая литератураXeon Afriel, remaja itu tampak kesal setelah membaca novel berjudul Serendipity, novel klise tentang pertemuan tak disengaja gadis lugu dengan male lead yang akhirnya jatuh cinta. "Cerita apaan sih, masa figurannya mati cuma karena ga sengaja numpah...