O6. Berbeda 180°

47 31 16
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Setelah kejadian mengantarkan Lino kemarin, Lia merasa sikap Lino kepadanya menjadi berubah 180°, Lino yang awalnya sangat ketus pada Lia dan bahkan sering kali bersikap dingin kepadanya justru kini sifatnya sangat berbanding balik, Lino mendadak baik kepadanya, ia sering mengajak Lia berbicara terlebih dahulu dan memberi Lia perhatian kecil semacam ini.

"Li, kenapa tadi gak ke kantin?" tanya Lino begitu dirinya duduk di samping Lia.

Lia menoleh, "Gue gak laper, masih ada tugas yang harus gue kerjain juga." Balas Lia.

"Gimana pun juga lo harus makan Li, nih gue beliin roti sama susu cokelat buat ganjel perut lo." Ujar Lino sembari memberikan sebuah roti dan sekotak susu cokelat di hadapan Lia.

Lia terkejut, untuk apa Lino repot-repot membelikan ini semua kepadanya?

"Kenapa repot-repot segala sih? Gue bisa beli sendiri nanti, Linooo." Ujar Lia.

Lino terkekeh, "Gapapa kali, udah makan aja, keburu bel." Titah Lino.

Lia pun mengucapkan terima kasih kepada Lino yang sudah berbaik hati membelikan dia roti dan susu ketika Lia tidak pergi ke kantin. Ia pun mulai membuka susu dan meminumnya terlebih dahulu lalu mulai memakan roti tersebut. Lino yang melihatnya pun diam-diam tersenyum kecil dan terus memandangi wajah Lia yang terlihat lucu saat sedang mengunyah makanannya.

Lia yang menyadari jika Lino terus menatapnya pun mengerenyitkan dahi, "Kenapa lihatin gue terus?" tanya Lia.

"Tuh, ada noda selai di sudut bibir lo." Jawab Lino sambil menunjuk sudut bibirnya.

Belum sempat Lia membersihkan noda di sudut bibirnya, ibu jari milik Lino sudah bertengger apik di sudut bibirnya sambil membersihkan noda tersebut. Lia mematung, terkejut dengan perlakuan Lino.

"Udah bersih." Ucap Lino ketika dirinya selesai membersihkan noda pada sudut bibir Lia dan menjauhkan ibu jarinya dari wajah Lia.

"E-eh? Makasih." Sahut Lia gugup.

"Sama-sama." Jawab Lino.

Lia pun berusaha mengabaikan pipinya yang ia yakin sudah mirip dengan kepiting rebus sekarang, perlakuan Lino tadi berhasil membuat jantung Lia berdegup kencang, bisa-bisanya oknum bernama Lino itu melakukan hal tersebut kepada Lia! Rasanya Lia ingin tenggelam saja sekarang.

••••

Lia sekarang sedang berada di halte dekat sekolah untuk menunggu angkot yang lewat, ia hari ini tidak menggunakan kendaraan miliknya dikarenakan tadi pagi Liaberangkat bersama Devon, tetapi sekarang Devon sedang ada pertemuan bersama guru pembimbingnya karena pemuda itu akan mengikuti lomba melukis tingkat provinsi, jadi mau tidak mau Lia pulang seorang diri.

Sorry, I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang