● CHAPTER 20

447 53 10
                                    

🌊🌊🌊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌊🌊🌊

.

.

.

James sibuk mengendus-endus aroma kimia yang sudah ditutup oleh tabung-tabung plastik.

"Apa kamu yakin disini bukan tempat penyimpanan mayat atau mungkin kuburan bekas-bekas mayat" Kata shane sibuk menutup hidupnya dengan lengan boomber jaketnya, tidak tahan dengan bau busuk menyengat yang ada disana.

James bahkan tidak mau repot-repot menggubris shane. Masih fokus memotret sana sini, melongok ke kolong-kolong meja dan sudut-sudut Membuat shane mendengus kesal, seharusnya dia ikut jadi tim Allan dan logan daripada dengan lelaki tua yang tidak ramah ini.

"Bolehkan aku pergi sekarang? Tugasku sudah selesai kan?" Kata shane kemudian

"Sayangnya kamu tidak akan pernah bisa pergi dari sini" Shane Langsung melompat mendengar seseorang yang menjawab pertanyaannya bukanlah James, melainkan orang lain yang terlihat melongok dari pintu masuk ruang bawah tanah sambil menodongkankan pistol

Dorr.. Dorr...

Suara ledakan peluru menghujam bawah tanah, James segera melompat meraih shane, menariknya berlindung dibelakang tong-tong drum besar yang entah isinya apa disana

Dorrr... Ting.. Ting..

Pelatuk ditarik lagi kearah mereka, tapi sayang nya peluru itu memantul setelah menghantam drum yang terbuat dari logam, menimbulkan suara lengtingan logam yang memekakkan telinga.

"Berhenti menangis dan telfon Polisi" kata james saat melihat shane yang gemetar dengan bibir mencebik dan mata merah berair. tapi kemudian dia mendengar seseorang datang dan suara pukulan keras dari atas.

"berani sekali kau menembak markasku? kamu tau berapa nilai eksperimen yang kita bangun disana? itu aset kita bodoh!" seseorang itu memaki.

"bawa mereka kesini, dan bunuh, jangan merusak aset investasiku!" tambahnya. lelaki bertudung yang menembaki mereka tadi terdengar meminta maaf dengan penuh penyesalan dan ketakutan. sudah pasti yang datang itu adalah orang penting di organisasi ini. atau mungkin kepala organisasinya.

Memanfaatkan kesempatan itu. James langsung menghubungi polisi. sebelum akhirnya sang penembak masuk ke ruang bawah tanah dengan membawa senjata tumpul bersama dengan beberapa orang yang hentakan kakinya terdengar riuh dan mantap saat menuruni tangga kayu tua menuju bawah.

"kau bisa bela diri kan?" tanya james.

"Gila, kalau aku bisa aku tidak akan diculik"

"kamu tidak bermain seni anggar? bukannya sekolah elit dan orang kaya biasa bermain anngar?"

"ya aku pernah belajar anggar tapi sudah lama tidak..."

"Good! Use this" Belum selesai shane menjawab James menggenggamkan paksa stick golf ke tangan shane sebagai senjata

Gosh Hunters | GEMINIFOURTHWhere stories live. Discover now