"Jadi,Lim?" tanya seulgi yang tengah mengenakan sweater abu-abu miliknya.
"Jadi,ditempat biasa" sahut limario santai.cowok itu langsung memasukkan buku miliknya ke tas punggung berwarna hitam.tidak lupa ia jugak .engenakan Hoodie miliknya yang tersimpan dalam laci mejannya.rambutnnya yang ia rapikan dengan sela jari untuk meminimalisir kesan berantakan.
"Jennie ikut,?"tanya jisoo yang sedari tadi sudah siap. Diantara mereka bertiga,jisoo memang yang paling rajin .ia sudah berkemas terlebih dahulu begitu kelas dibubarkan. Sementara seulgi dan limario sibuk dengan game--onlinnya
""ada bimbingan olimpiade,biasa lah."sahut limario masih mencoba tenang. Cowok itu lantas mengendong tas punggungnya.topi hitam yang tergletak di meja ia kenakan.
Limario mengeluarkan ponsel dari sakunnya.mencoba melihat apakah ada pesan dari kekasihnnya atau tidak.ternyata tidak ada.wajahnnya sedikit murung namun bibinya mencoba tetap tersenyum.sekali lagi limario menghela nafas.Seulgi dan jisoo saling menatap satu sama lain.mereka berdua cukup tau apa yang limario rasakan.
"Ganteng-ganteng sering galau,"kelakar seulgi lalu merangkul bahu limario akrab seperti biasanya."Positif thinking aja.jennie ngak bisa pasti ada alasannya,kan.?jangan terlalu dipikirkan . hidupku kita tak selamanya tentang pacar"ucap jisoo yang ikut merangkul pundak limario .baik seulgi maupun jisoo sama-sama berusaha menghiburnya limario
"Gua ngerti.udahlh,kita cabut aja udah lapar gua"pungkas limario
"Laper apa baper? Lo jadi cowokkan baperan banget.oh iya, gua ikut lu ya? Ngak Bawak motor soalnya"pinta jisoo yang diangguki oleh limario
"Kalian keparkiran dulu.gua mau nyamperin.jennie bentar. Mau ngabarin kalau gue pulang duluan."ujar limario lalu melenggang keluar kelas
Limario berjalan menyusuri koridor Yang mulai sepi. Diujung koridor ia mengambil langakah kekanan menuju kantin.suasana kantin masih cukup ramai.beberapa murid nampak masih memadati meski jam sekolah sudah habis.
"Bu air mineral sama roti" pinta limario
"Ditunggu sebentar mas lim"sahut Buk kantin.wanita paru Bayah itu segera meraih satu botol mineral ditambah dua bungkus roti berukuran kecil.
"Sepuluh ribu mas limario"ucap Bu Kanti seraya menyodorkan pesanan limario.
"Tulis aja buk.besok saya bayar sekalian yang sama kemaren-kemaren"limario memang seperti itu.ia sering hutang di kantin dan akan dibayar lunas siap tanggal 10.karna setiap tanggal itu ia baru mendapatkan kiriman uang dari ibunya.pemilik kantin tidak pernah kesal jika limario berhutang padannya.berapapun limario hutang,pasti dikasih.ia sudah percaya limario pasti melunasinya.bahkan kadangkala limario memberikan bonus.
Sambil menenteng kantong plastik bawaannya,limario berjalan sambil bersenandung ria.langakah kakinya terarah menuju perpustakaan tempat di mana murid yang akan mengikuti olimpiade sains berkumpul untuk mendapatkan bimbingan
Begitu sampai didepan gedung perpustakaan limario berjinjit untuk mengintip melalui kaca.ada lebih dari sepuluh murid disana termasuk jennie.yang pasti murid dengan otak cerdas yang dibimbing untuk mengharumkan nama sekolah dengan memenangkan olimpiade tersebut.
Limario melambaikan tangan saat Jennie tidak sengaja menatap kearahnya.
"Se-ma-ngat!"ucap limario tanpa suara lebih menekankan pada kejelasan gerakan bibirnya.Jennie tersenyum lepas membuat debaran jantung limario sulit dikendalikan. Senyuman gadis itu mamang mampu meluluhkan jiwannya.
Limario mengangkat kantong plastik yang ia bawa agar Jennie melihatnya.cowok itu lantas memberikan isyarat pada kekasihnya untuk keluar sebentar. Sebenarnya bisa saja limario masuk,namun limario tidak memiliki stok kesabaran lagi.ia tau masuk sama dengan membiarkan dirinya menjadi bahan olokan.apa lagi ada hanbin disana .limario tidak mau emosinya meledak saat ada Jennie didekatnya.ia takut itu akan mempengaruhi reputasi Jennie