Bella terdiam mematung di depan pintu saat melihat jenazah ibunya yang terbujur kaku di ruang tamu.
Sofa dan meja yang ada di ruang tamu dipindahkan ke halaman.
Mata gadis itu langsung terkunci ke Alyssa yang duduk menyender di samping ibu mereka.
Gadis berusia 18 tahun itu memejamkan matanya yang bengkak karena terus menangis.
Bella yang masih mengenakan Jersey yang dilapisi Hoodie kebesaran segara mendekat dengan langkah gontai.
"Mama ... " Lirihnya.
Alyssa membuka matanya.
Bella terduduk lemas di lantai. Gadis itu menyingkap kain yang menutupi wajah ibunya yang pucat.
"Mama ... " Tangis gadis itu kembali pecah untuk yang kesekian kalinya.
Ia memeluk jenazah ibunya dengan erat-erat.
Bella tak sanggup berkata apapun lagi. Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis sejadi-jadinya.
Alyssa merangkul pundak Bella lalu menjauhkan Bella dari jenazah ibu mereka.
Bella langsung menepis tangan Alyssa. Matanya menyiratkan tatapan sengit.
"Ganti bajumu, Dek." Ujar Alyssa karena beberapa tetangga yang ikut melayat dan membantu mengurus jenazah Anindya tampak asing melihat pakaian yang dikenakan Bella.
Bella melirik sekitarnya. Ada beberapa orang yang menatapnya aneh.
Bella segara bangkit lalu ke kamarnya. Selesai berganti baju menjadi baju jubah hitam dan meletakkan tasnya, Bella mencari keberadaan Bayu.
Sejauh ini Bella belum tau apapun alasan dibalik kematian Anindya.
"Papa."
Bella terpaku di tempat saat melihat Bayu yang duduk di pintu samping yang ada di sudut dapur.
Pria itu menyender sambil memejamkan matanya.
Sisa-sisa air mata tergambar jelas di wajah tuanya yang keriput.
Baru kali ini Bella melihat ayahnya menangis.
Mama, kesempatan kedua darimu gak sia-sia.
...
"Mama kenapa pergi sekarang? Bella masih berusaha buat wujudkan impian Mama." Gadis itu sesegukan.
Gadis itu memeluk nisan ibunya.
Alyssa terus memegang pundak Bella.
Bella masih tak percaya keluarga hancur lebur karena lelaki bernama Indra tersebut.
Karena Indra, ayahnya Bella harus dipenjara. Karena Indra, ibunya Bella meninggal. Dan karena Indra pula, dia dan kakaknya harus menderita.
"Waktunya sudah habis, Pak Bayu."
Bayu berdiri lalu.
"Tunggu sebentar lagi, Pa." Pinta pria paruh baya itu.
Pak polisi mengangguk.
Bella dan Alyssa kompak menatap Bayu dengan berlinang air mata.
Bayu memeluk dua putrinya dengan penuh kasih sayang. Tangis kedua gadis itu pecah seketika.
Bayu rela dipenjara untuk menyelamatkan kehormatan putrinya.
"Kalian jaga diri baik-baik. Jangan percaya pada pria manapun. Jadi perempuan yang mandiri yang seolah sanggup hidup tanpa pria."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Teen Fiction[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...