BAB 67: Balas Dendam

15 2 0
                                    

Bella duduk menyender di dinding masjid setelah sholat Isya di sana.

Hari ini Bella tidak ikut latihan sore. Gadis itu pergi ke salah satu masjid terkenal di Kalimantan Selatan, yaitu Masjid Sabilal Muhtadin.

Masjid yang pernah Bella dan Daniel singgahi saat hendak ke Kotabaru.

Bella merasa sesak berada di asrama. Kemanapun dia pergi, dia selalu dicemooh.

Bella juga menjauhi teman serta Daniel. Bahkan kakaknya sendiri. Bella ingin sendiri tanpa ada gangguan.

Bella tak tau apa yang membuatnya memilih mengasingkan diri seperti ini.

Yang Bella rasakan hanyalah rasa tak percaya kalau ibu dan ayahnya sudah pergi meninggalkannya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran terlintas di benaknya.

Kalau Papa rela jadi pembunuh untuk menyelamatkan Kak Alyssa, lalu kenapa gue mesti nunggu pertandingan selesai dulu baru balas dendam?

Bella tersenyum miring. Ia sudah memikirkan ini dengan matang dan dia juga sudah punya rencana bagus.

Bella siap menerima resikonya jika nanti rencananya gagal. Tapi Bella takkan membiarkan hal tersebut berdampak ke timnya.

Bella bangkit dari duduknya dengan semangat yang membara.

Apapun yang terjadi, hari ini Ardi harus mendapatkan ganjaran atas perbuatannya yang tak pantas malam itu.

...

Ruangan yang pertama Bella tuju saat sampai adalah ruang pengawas CCTV.

Bella ingat betul waktu dia akan masuk ke kamar, ada celah di pintu. Dan di lorong sana ada CCTV di dekat kama Bella.

Bella mengintip dari celah di bawah pintu. Aman, tak ada orang di dalam sana. Tapi sayang pintunya di kunci.

Tak apa. Bella keluar dari tower 15 tempat para panitia beristirahat.

Gadis itu naik dengan memanjat lewat pipa saluran air hujan menuju lantai 10, tempat ruang CCTV berada.

Bella naik ke atas balkon lalu mendobrak pintu balkon.

Karena Bella mengenakan celana training dan Hoodie, Bella jadi bebas bergerak.

Bella segera mengoperasikan komputer di depannya.

Bella mengetik tanggal kejadian tersebut.

Dalam waktu sekejam rekaman tersebut diputar.

Bella mengamati layar besar di depannya.

Ardi datang ke kamar Bella di jam 8. Pintunya di tutup rapat sehingga Bella tak bisa melihat apa yang dilakukan lelaki itu di dalam sana.

Di jam 9 lewat 50 menitan Zieva masuk ke dalam kamar seorang diri setelah bercengkrama dengan Maudy, Nadya, Sheila dan Kayla.

Belum sempat Zieva menutup pintu, Ardi telah lebih dulu menarik tangan gadis itu hingga pintu punya celah yang lumayan lebar.

Mata Bella melebar saat melihat Ardi berusaha melecehkan Zieva.

Zieva terus memberontak. Tapi akhirnya gadis itu berhasil ditindih oleh Ardi.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang