Chapter 5 - Grandfather

673 75 28
                                    

Suara gemericik air telah berhenti saat Phugun sudah berada di alam mimpinya. Cir keluar dari kamar mandi dengan bibir merekah lebar dan segera mendekat duduk disamping Phugun yang jatuh tertidur.

"Kamu sudah tidur?"

Dia bicara sambil tersenyum manis menatap Phugun yang terdengar mengigau di tidurnya.

"Kamu tidak sedang pura-pura tidur kan?" Cir merapikan anak rambut Phugun yang menutupi wajahnya, menatapnya dalam diam.

Kenapa kau melakukannya Cir? Sebuah Pikiran melintasi benaknya.

Cirrus tentu tahu dia tidak akan melakukan Sex hanya karena orang lain mau melakukannya. Bahkan meskipun orang lain membutuhkannya, dia tidak akan menyentuh seseorang yang tidak disukainya.

Ini pertama kalinya aku melakukannya dengan seorang pria. Bahkan meskipun dia Omega, dia tidak menggodaku dengan feromonnya.

Cirrus menyentuh wajah putih dengan semburat merah itu dengan lembut.

Pipinya sangat lembut...

"Um..mm.." Phugun kembali bergumam karena sentuhannya, membuat Cir tersenyum.

"Good Night.." Bisiknya sambil mengecup kening Phugun pelan. Lalu dengan cekatan menyeka tubuhnya  agar Phugun lebih nyaman dalam tidurnya sebelum menutup selimut ketubuhnya.

.

.

"Hmm.. huh.."

Mata bulat itu mengerjap dengan pelan saat melihat bahwa bantal disebelahnya telah kosong.

"Hah!"

Phugun segera terbangun saat menyadari dia sendirian dikamar navy itu.

"Tidak ada siapapun disini?"

Dia membuka selimutnya den mengintip kedalam, mengecek siapa tahu ada manusia terkubur disana, tapi pandanganya berhenti pada sesuatu diantara kakinya.

Rasanya sakit.. Jadi yang semalam bukan mimpi??

"Gila! Gilaa!! Kau pasti Gila!!"

Dia menguburkan wajahnya dalam bantalnya. Memukulkan kepalanya dengan jengkel kebantalnya berkali kali.

Aku melakukannya..

Aku benar-benar melakukanya..

Aku memberikan pengalaman pertamaku padanya..

Kau Gila Phu!!

Apa yang kau pikirkan saat membiarkannya melakukannya denganmu?

"Tolong siapapun katakan padaku bahwa ini mimpi.. Ah, haruskan aku kabur saja sekarang?"

Wajahnya memerah ketika mengingat kembali kegiatan mereka semalam, dia membaringkan tubuhnya kembali.

Ah..

"Apa itu?"

Matanya melihat secarik kertas diatas meja tidurnya.

-Jangan mencari bajumu, kenakan ini hari ini.-

Dia meremas kertas itu setelah membacanya.

"Aku juga tahu hal itu, mana mungkin aku memakai baju yang sudah ternoda.."

Dia segera berdiri, dan merasakan kakinya lemas seketika.

Eh??

Dia segera terduduk saat merasakan selangkanggannya begitu sakit.

"Arg.. Sakit sekali.."

Dia berusaha berdiri dan berlari dengan cepat menuju kamar mandi, berpikir mungkin dengan mandi dan berendam air hangat bisa meringankan rasa sakitnya.

MARRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang