" Ternyata dia memang liar, " Ucap Adit yang saat ini duduk di sampingku.
" Tentu saja, bukakah itu juga yang awalnya kalian lihat dari Febri, " Balas ku sambil memainkan asap yang keluar dari mulutku.
" Dia berbeda dengan Febri, Febri polos dan penurut, tidak sama dengan Yuana, " Balas Juna.
" Kau hapal namanya? " Ucapku yang entah kenapa merasa risih.
" Kenapa nadamu seperti itu?" Balas Juna.
"Kau tau kan, aku sudah menetapkan kalau gadis itu akan menjadi milikku, dan aku paling tidak suka, bagianku di campuri, "
" Ayolah Stev, ini hanya candaan. Bukankah anggotamu, adalah anggota kami juga?"
"Tidak, dia hanya akan menjadi milikku, "
Bisa kulihat seringai setan Juna, " Hha.. Kau mau menjadikannnya anggota mu, atau mau kau jadikan majikanmu?""Beraninya kau, "
"Stev, stop, kalian kenapa sih, " Ucap Adit yang mencoba untuk melerai pertengkaran yang hampir terjadi.
"Hhhhaa harusnya kau tidak marah Stev, kecuali kau punya tujuan lain pada gadis itu, " Ucap Juan.
" ya... Aku punya, dan aku yakin, bahkan dirimu tidak akan tega melakukan itu pada Febri, "
Juna tertegun.Aku jelas bisa membaca binar matanya. Aku mengerti setiap gerakan Juna dan Adit, mereka yang telah aku anggap sebagai saudaraku sejak lama. Akan sulit bagi mereka menyembunyikan sesuatu dariku.
"Kau terlambat, bahkannini sudah sangat terlambat, "
"Kau bawel sekali Sopie," ucapku setelah melompat ke ranjang empuk yang ada di kamarku.
" kau dari mana? Kau tidak menepati janjimu. Butuh berapa lama sih dari cafe tadi ke apartemen mu,"
"Ok.. Ok.. Aku minta maaf, aku lupa waktu saat bertemu orang tadi, "
"Orang? Siapa? "
" bukan hal yang penting, "
" jangan membuatku kesal Yuan, "
"Hha...ha... Mereka hanya anak jalanan. Tak penting juga, hanya saja mereka asyik, dan tak membosankan, "" ouh... Kelihatannya kalian sudah berbincang jauh, " ucap Sopie dengan nada menggoda.
" Kau tau, awalnya aku berfikir mereka ingin mengerjaiku, tapi aku tidak menyangka, ternyata mereka sangat ramah,"
Sopie hanya diam dan belum memberikan respon atas apa yang ku ceritakan.
" aku sempat berpikir untuk pergi dan bergegas meninggalkan mereka, tetapi hati kecilku bilang, aku tidak boleh pergi, dan benar saja, aku malah berteman baik dengan mereka,"
" Hhmm... Aku pikir, ada baiknya kau menjaga jarak dari mereka Yuan,"
"Kenapa?" aku benar-benar tidak senang dengan tanggapan itu.
" aku hanya tidak ingin mengambil resiko,"
"resiko apa?"Sopiee terdiam. Ia tau akan percuma melarang keinginan gadia di depannya.
" Ini sudah sangat larut, masih ada yabg ibgin kau bahas?" Tambah Yuana.
"Tidak, tidurlah. Ini sudah terlalu larut."
Detik berikutnya, Yuana memutus telponnya. Lalu segera menarik selimutnya lalu tidur.
Aura pagi memenuhi kota itu, embun yang perlahan mencair, yang kemudian meneteskan butiran air membasahi tanah.
"Yuana!!" Panggil Febri sambil berlari kecil menuju sahabatnya itu.
"Iya?" Ucap Yuana, setelah sebelumnya mengerutkan kening kebingungan.
"Pagi sekali kau ke kampus?" Ucapnya sambil berjalan selangkah mendahului Yuana yang kebingungan.
" Bukan hanya aku kan?" Ucap Yuana sambil mencoba mengimbangi langkahnya.
" Ya... Aku biasa ke kampus di jam-jam seperti ini. Cuma aku kaget, ternyata kau juga sama."
"Hm... Dari dulu aku memang terbiasa lebih awal ke sekolah. Kau seperti orang yang tidak kenal aku,"
Febri terdiam tanpa melangkah.
"Menjauhlah dari ketiga lelaki itu." Ucap Febri.
Kali ini Yuana yang tertegun."Apa?"
"Mereka tidak baik untukmu. Kau tidak boleh dekat dengan mereka," ucap Febri.
Yuana menghela nafasnya,"apa yang sebenarnya ingin kau ucapkan?"
" Kau tidak mengerti Yuana. Aku sedang berusaha untuk melindungimu, kau tidak akan sanggup berurusan dengan mereka, mereka hanya ingin kepatuhan. Budak, mereka..
" Apa kau takut tersingkir oleh ku?"
Febri terdiam. Ia mematung mendengar ucapan Febri.Ada apa dengan Febri?
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECE OF HEART
RomanceYuana Clasia, gadis yang membuat jiwa mem-bully ku bangkit, gadis yang bodoh yang sok jagoan. Gadis bodoh yang suka ikut campur dengan urusan orang lain. Gadis bodoh yang sok merasa pahlawan. Mereka menyebutnya Stefano, laki-laki yang cukup tampan...