BAB 69: Mimpi Kita

11 2 0
                                    

Daniel memasuki area tribun penonton dengan tatapan yang tak lepas dari kekasihnya yang masih berjuang di lapangan sebelah.

Daniel baru saja selesai bertanding di babak final. Lelaki itu masih mengenakan Jersey nya dan tasnya masih ia gendong di bahu.

Butiran keringat bercucuran membasahi wajah Bella. Malam yang dingin ini terasa panas saat pertandingan di mulai.

Baru kali ini tim voli putri SMAN Barabai merasakan kesulitan yang berarti saat melawan tim voli putri Kotabaru GIBS.

SMAN Barabai: 25 17 25 15 15
Kotabaru GIBS: 20 25 15 25 15

Lawan mereka kali ini benar-benar berat. Tim Ocha adalah generasi ketiga yang memenangkan trofi 5 tahun berturut-turut dalam tiga generasi.

Berkali-kali kedua tim menyeka keringat mereka.

Inilah yang terjadi ketika tim legend melawan tim top skor.

Pertandingan ini seperti pertandingan atlet profesional. Penonton yang melihat tegang sampai tak bernafas saat tim andalan mereka di kondisi yang tidak menguntungkan.

Ini adalah pertama kalinya tim Bella bertanding sampai set kelima.

"Rasanya woah!" Sheila terkekeh.

Tim lawan terus melakukan perlawanan yang sangat sengit hingga membuat tim Bella khawatir dan terpuruk.

15:16

15:17

Nadya berhasil melakukan passing yang langsung di service oleh Maudy dengan sangat keras.

16:17

Saat hendak passing, Zieva tergelincir dan jatuh sehingga bola tak sempat di passing oleh tim Bella.

16:18

Kayla dan Nadya segera membantu Zieva berdiri.

Petugas kebersihan segera membersihkan lapangan sebelum akhirnya pertandingan dilanjutkan.

17:19

17:20

17:21

18:21

19:21

20:21

Kedua tim saling kejar mengejar, tak membiarkan para penonton menebak siapakah yang akan menang karena pertandingan ini benar-benar tak terduga.

21:22

22:23

23:23

24:23

Berbagai kesalahan saat service terjadi di tim Bella lantaran mereka sudah terdesak.

Tangan Bella membengkak karena posisinya sebagai spiker.

"Ayo, satu lagi!" Seru Bella.

Bella melakukan service, tapi bola tersangkut di net.

Para penonton pendukung tim SMAN Barabai mulai dilanda kecemasan.

24:24

Skor telah sama. Senyuman penuh kemenangan terukir di wajah tim Ocha.

Bella merangkul pundak teman-temannya.

"Jangan berharap lebih, oke? Mungkin kita tidak bisa mengubah sejarah yang udah ada." Ucap gadis itu.

Memikirkan harapan dan impian mendiang ibunya pupus di malam ini membuat Bella hampir menangis.

Kelima gadis itu menahan tangis.

Mereka kembali mengambil posisi.

Sebut Bella sebagai gadis munafik. Sampai akhir Bella akan berusaha mati-matian untuk mendiang ibu dan sekolahnya.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang