Five

73 11 0
                                    

Harry telah mendapatkan alamat rumah Niall-lelaki yang menyelamatkan gadisnya-Harry hanya harus berangkat dan memulai tujuannya, Harry telah di beri beberapa senjata oleh Liam setelah berpamitan tadi. Liam berpesan, walaupun Harry telah bertemu dengan Niall, Harry harus tetap menjaga diri agar tidak gegabah melakukan sesuatu.

Niall bukan lelaki biasa, tidak sedikit mata mata Liam hampir tertangkap olehnya karna mengintai gadis yang dicintai Harry.

Lima belas menit Harry menyetir mobil SUVnya, tak terasa Harry telah sampai di depan teras rumah seseorang. Yang mungkin akan menjadi tempat tinggalnya selama beberapa hari nanti.

Dengan sekali tarikan nafas, Harry memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

Tok..tok..tok..

Bukan berarti sikap gusarnya menunjukkan bahwa Harry takut dengan Niall, tidak! Harry hanya tidak siap menerima tatapan apa yang akan di berikan oleh gadisnya nanti. Harry harap ia bisa berekting seakan akan Harry benar benar amnesia. Agar gadisnya dapat lebih tenang dan mencoba melupakan kelakuan bodohnya dulu. Yaa walaupun kemungkinan kecil itu akan terjadi.

Ceklek..

Mendengar suara pintu di buka membuat jantungnya berdetak dua kali lipat lebih cepat, sial! Bagaimana jika gadisku yang membukakan pintu? Apa aku di perbolehkan masuk? Pikir Harry resah.

Harry segera memasang ekspresi datar saat melihat seorang pria berambut pirang dengan raut dingin berada di depannya.

"Apa kau Niall?" Tanya Harry mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Ya dan kau orang baru di kantor?" balas Niall dingin yang hanya di balas anggukkan oleh Harry.

Setelah mempersilahkan Harry masuk dan duduk di salah satu sofanya, dengan dingin Niall mengamati raut wajah Harry, yeah..Harry hanya berharap ia tidak terlihat gugup. Sesekali Harry mengedarkan pandangan untuk mencari gadisnya dan berpura pura melihat dekorasi rumah ini. Walaupun lelaki bermata biru laut ini tetap mengamati gerak gerik Harry dengan intens, Harry dapat melihat bagian bagian dari rumah ini. Cukup besar.

"Oke, kau pasti tau siapa aku dari Bigboss. Apa tujuanku datang kemari. Lalu bagaimana selanjutnya?" ucap Harry mencoba untuk tetap tenang. Walaupun jantungnya bertambah cepat berdetak saat samar samar Harry dengar seorang gadis menyanyi dari arah.....entahlah.

"Kau terlalu percaya diri ya, apa kau sudah mempunyai persiapan, huh?" nalas Niall meremehkan sekaligus membuat Harry merasa bahwa Harry hanyalah seorang pembunuh biasa. Sial!

"Aku hanya membawa pistol kedap suara dan beberapa pisau lipat" memang inilah yang di berikan Liam kepadanya. Liam hanya mengatakan bahwa alat alat ini cukup untuk senjata, walaupun Liam tau bahwa Harry dapat membunuh siapapun tanpa senjata. Tapi Liam mengatakan hanya untuk persediaan saja, demi wanita yang Harry cintai akan dilakukan apapun itu.

"Bagus, kita mulai latihan sore ini" ucap Niall lalu berdiri dan berjalan ke arah dapur, dimana seorang wanita cantik keluar tiba tiba dan terpekik kaget setelah tertabrak tubuh tegap lelaki pirang itu.

"Kau mengagetkanku" ucap wanita itu dengan lembut. Harry tak bisa melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan karna tertutup oleh tubuh Niall.

Tapi suara ini....

"Untukku?" Tanya Niall datar.

"Ya, tadi aku membelinya" ucapnya lagi tak kalah lembut dari sebelumnya, Harry melihat tangan gadis mungil itu penuh dengan makanan ringan setelah melewati si pirang. Astaga! Harry tak bisa melepaskan pandangannya dari gadis itu, Apa itu benar benar gadisku? Batin Harry.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang