Waktuku untuk Sains

8 0 0
                                    

"Yaa! sebentar lagi kita akan sampai di destinasi terakhir yaitu Taman Pintar. Bagi yang temannya masih tidur tolong dibangunkan ya"

Aku sangat tidak sabar untuk mengunjungi tempatnya, walau aku tidak terlalu suka IPA aku tau tempat itu pasti seperti tempat bermain penambah ilmu secara tidak langsung.

Kami diharuskan kembali ke bis saat jam 15.15 sedangkan sekarang sudah jam 14.05 menurutku itu kurang sih.

Kami sampai di pintu masuk Taman Pintar. Memberikan kertas izin masuk kepada penjaga di pintu, kami dipersilahkan masuk kedalam bangunan.

Awalnya ruangan ini tidak terlihat ramai karena aku datang di awal waktu.

Aku sudah pernah mengunjungi gedung sains lainnya dua kali untuk mengikuti perlomba, namun karena fokus pada perlombaan aku tidak melihat benda-benda sains di sana, sekalipun melihat ruangannya sangat gelap.

Aku memilih ruangan dengan nuansa zaman purba sebagai tempat pertama yang aku kunjungi.

Di dalamnya ada patung dinosaturus walau sedikit rusak, kedalam lagi ternyata ada aquarium yang cukup besar dan tentu saja terdapat ikan, 14.15 .

"Ih, ikan apaan tuh?" Tanya temanku dengan riang. Ikan itu tampak seperti buaya namun kecil dengan cepat aku menjawab seperti apa yang ada dipikiranku dengan sama riangnya.

Berada di aquarium itu membuatku betah, bahkan saat aku sudah keluar dari sana aku ingin masuk lagi tapi sayangnya di sana sudah menjadi ramai.

Di samping kiri pintu masuk terdapat banyak benda yang bisa dimainkan salah satunya ada dua bola listrik kecil di sampinya ada tuas putar untuk mengeluarkan listrik.

Seharusnya sudah kurekam semua benda sains itu, tapi kenyataan tombol untuk merekam tidak ku tekan, menyedihkan sekali.

14.26. Saat ingin menuju ke ruangan lain aku bertemu dengan empat orang temanku dari dua kelas yang berbeda, tentunya kami semua saling mengenal.

"Oy gi, nyobain yuk" ucap salah satu temanku mengajak untuk menaiki box ruangan bertuliskan simulasi gempa. Cukup lama untuk menunggu giliran bahkan kami sempat berniat tidak jadi menaikinya, merepotkan namun menyenangkan. Aku merasa guncangan dari simulasi gempa kurang dahsyat tapi setelah dipikir-pikir merasakan guncangan naik Jep saat ke destinasi pantai itu cukup, pinggangku sakit.

Ke ruangan berikutnya, 14.40. Kami hanya tinggal bertiga, dua orang lainnya entah pergi ke mana mereka menghilang begitu saja.

Sekitar empat menit aku melihat orang menaiki sepeda ditemani dengan sebuah tengkorak, hingga akhiranya aku sadar kami hanya tinggal berdua.

Temanku sudah selesai merekam game perkembangan metamorfosis kupu-kupu dari awal sampai akhir, lama juga.

Dia benar-benar rajin merekam setiap sudut benda dan ruangan yang ada, bahkan videonya sudah berdurasi belasan menit.

Sudah jam 15.15 kami harusnya sudah berada di bis sesuai aturan. Namun kami selalu dihambat oleh benda-benda menarik.

Kami tidak terlalu khawatir ditinggal bis, di ruang sebelah ada guru kami yang sedang melihat sesuatu di atas?

Entahlah.

Walau begitu kami tidak boleh berlama-lama disini sudah jam 15.28. Tempat sudah sepi, kami mengikuti papan burung hantu disetiap belokan yang memegang papan lagi bertuliskan exit.

Sampai akhir kami menuruni tangga. Melihat seorang laki-laki duduk di kursi dengan gaya yang keren jika bisa ku ulang waktu akan kufoto dia. Tapi aku tahu dia pasti menunggu murid yang belum keluar seperti kami.

Kami diantar menuju parkiran bis masing-masing. Sudah kuduga waktu satu jam itu pasti akan kurang.

Aku duduk di kursiku dan mengingat kembali semua kejadian tadi juga hari sebelumnya hal itu membuatku tertawa kecil dan menjadi sedih.

"Outing class akan berakhir sebentar lagi. Terima kasih sekolah karena telah memberiku kenangan."

____

Waktuku dengan SainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang