Chapter 23

170 27 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









🌼🍁

       "Tempat apa ini?." Gumam Nesia sambil menelisik setiap bagian tempat asing yang baru saja mereka temukan.

       "Aku merasa tak asing dengan tempat in– akh." Erang Russia meremat kepalanya kuat- kuat.

      Nesia yang melihat ini menghampiri pria itu yang terus mengerang kesakitan. "Apa yang terjadi?."

       Russia tak merespon pertanyaan Nesia, ia terus mengerang kesakitan. Kepala nya terasa di hantam oleh benda tumpul, saat matanya tak sengaja menatap tabung besar yang terlihat pecah–setelah mereka benar- benar memasuki tempat asing yang mereka temukan, pria itu seakan- akan seperti deja vu.

       Secara tiba- tiba, dengan langkah menyeret. Pria itu berdiri, sambil sesekali memegang kepalanya masih berdenyut. Entah kenapa, kakinya membawa dirinya dengan sendirinya kearah sebuah tabung besar pecah itu. Dari bagian depan tabung tersebut terlihat tak ada apa- apanya, tapi saat mereka berjalan kebelakang. Mereka berdua tersentak, saat melihat sebuah tengkorak yang berada di belakang tabung. Tak hanya satu, tapi sebagian besar dari setiap bagian belakang tabung. Seakan- akan, mereka sengaja menyembunyikan bekas korban ekperimen ini.

      "Jangan bilang, mereka yang di sebut 'produk gagal'." Gumam Nesia miris.

      Manik ruby Nesia melirik ke arah sosok tinggi di sebelah nya yang terlihat memijat kepalanya. Wanita itu masih mengira kalau nyeri yang di rasakan pria itu masih menghantuinya. Anehnya, langkah Russia terus berjalan hingga berhenti pada sebuah tengkorak dengan sebuah syal usang di tengkorak tangan nya.

    "ARGHHHHH–."

         Erangan Russia lebih keras dari sebelumnya, bahkan sampai membuat pria itu terguling di lantai kotor tempat ini. Hal itu juga membuat Nesia menjadi panik. Entah naluri dari wanita itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya seakan- akan berusaha menenangkan Pria itu. Padahal, dirinya juga berusaha mengontrol tubuh agar bertindak sesuai kehendak nya.

      Russia merasakan memori asing di kepalanya yang terasa seperti kaset rusak yang terus berputar di kepalanya. Masa lalu di mana sebelum dirinya di jadikan benda ekperimen, dirinya juga melihat kalau tak hanya ia tapi kedua adiknya perempuan nya pun ikut. Menjadi seperti dirinya, namun–

        "B–belarus? T– tidak mungkin." Russia terbata.

       Setelah mendapatkan kilas balik, di mana untuk terakhir kali dirinya melihat adik kecilnya yang gemar memakai syal hijau dengan motif rumit perpaduan putih dan merah itu. Tubuh adiknya di baringkan di atas ranjang yang telah di sediakan pihak peneliti. Dengan kedua kaki dan tangan adiknya di ikat kuat– mencegah melakukan pemberontakan. Ia juga bisa melihat senyum sendu adiknya, seakan- akan memberikan isyarat kalau dia baik- baik saja. Saat itu, Russia ingin berteriak untuk menghentikan tindakan para ilmuwan itu dan menggantikan adik nya. Ia tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan. Belum lagi, para ilmuwan keparat itu terlihat sengaja memisahkan mereka bertiga. Yah, selama proses itu Russia di tarik paksa keluar dari tempat itu dengan dalih melakukan pemeriksaan rutin dan pemberian cairan tahap 3 pada tubuhnya.

[ B ] Silence | RussXfemIndo [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang