Serta mulia. [01]

0 1 0
                                    

"Yanti! Yanti! Tolong! Tolongin pak! Pak! Ibuk!" Ucap seorang pria yang sedang terkapar di tengah jalan raya, terlihat setengah tubuhnya berada didalam sebuah mobil yang sudah terbalik dengan kerusakan dan hancur dimana-mana, tabrakan antara mobil hitam dengan sebuah truk terjadi, seorang pria bernama Roy dengan kekasihnya Yanti baru saja menjadi korban peristiwa ini.

Roy berteriak minta tolong dengan sisa energinya, darah yang keluar dari kepalanya membuat penglihatannya terganggu dan kabur dimana mana, di detik-detik terakhir ia pingsan, Roy melihat tubuh Yanti yang terkapar dengan sekujur tubuhnya berdarah dengan mata yang menutup, tak lama kemudian suara samar orang orang ramai yang berteriak dan panik mulai terdengar, namun disaat itu pula Roy pingsan.
   "Ada kecelakaan! Panggil ambulans!" Kata seorang warga, dengan ditemani derasnya hujan, kepanikan terjadi, berteriak dan tangisan serta ucapan bela sungkawa terdengar.

2 hari lalu, Roy terlihat keluar dari sebuah ruangan, disambut kekasihnya, yaitu Yanti, ia membuka tangannya, Roy langsung memeluk Yanti erat erat, "Terimakasih ya sayang, sudah temani aku sampai bisa sembuh dari jeratan ini" ucap Roy sambil memeluk Yanti, Roy baru saja selesai rehabilitasi dari pengaruh obat-obatan terlarang, Yanti menjawab "ini berkat kamu sendiri sayang, kamu hebat bisa berjuang sejauh ini untuk sembuh!" Mereka bersama-sama keluar dari gedung rumah sakit, memilih untuk berjalan kembali kerumah, ditengah perjalanan pulang, rintikan hujan mulai turun, tetes demi setetes mulai jatuh dan perlahan menjadi sebuah hujan, Roy dan Yanti berlari sambil tertawa, "Ayo kita cari tempat berteduh!" Teriak Roy ceria, "Gausah! Kita rayakan keberhasilan mu dengan bermain hujan!" Ucap Yanti kegirangan, Mereka berdua terlihat tertawa bersama, ditelinga mereka, kini hujan menjadi sebuah musik secara tiba-tiba, menjadi musik orkestra klasik yang membuat mereka menari kegirangan, ditengah taman dengan rintikan hujan, Roy dan Yanti menari ala tarian kerajaan, bak pangeran yang gagah dengan pakaian kerajaan dan seorang putri cantik dengan pakaian yang anggun putih mewah, menari ke kiri dan ke kanan, melangkah mundur dan maju, mereka terlihat kegirangan disaat rambut mereka telah habis basah oleh tetesan air hujan.

Mereka kembali ke kamar apartemen milik Roy, "Aku diberikan izin oleh Ayah sama Bunda untuk bisa tinggal disini selama 6 bulan kamu rehabilitasi, aku masih rawat semua barang kamu loh!" Ucap Yanti, Roy tersenyum melihat apartemennya bersih, jauh dari perkiraan bahwa apartemennya ditinggal kotor selama ia rehabilitasi, Roy duduk di sebuah kursi kayu didekat kasur, dan mulai menatap kearah Yanti yang berdiri dihadapannya, Yanti pergi sesaat untuk mengambil handuk, Roy melihat foto yang tepat berada dimeja samping ia duduk, foto keluarga Roy yang terdiri dari Ayah, ibu, dan tiga saudaranya yang lain, Yanti kembali dan membawa dua handuk untuk dipakai olehnya sendiri dan untuk Roy, Roy membersihkan kepalanya dari basahnya air hujan, begitu juga Yanti, membersihkan rambut pendeknya dari air hujan yang kini rambutnya sangat berantakan, "Tidak, aku tidak tau cara berterimakasih kepada mu, aku sangat bersyukur menjumpai mu ketika keluarga ku semua justru membuang ku" ucap Roy, Yanti tersenyum haru mendengarkan itu, "Ayah dan ibu mu juga, mereka menjadi orang tua yang mendukung kita! Aku, tidak bisa berkata kata!" Ucap Roy sambil meneteskan air mata, Yanti mengambil kursi lalu duduk didepan Roy yang sedang tertunduk, Yanti memegang tangan Roy yang terletak diatas paha ia terduduk, Yanti memulai bicara "Disaat bertemu dengan mu, duniaku mulai berwarna, sejak kedatanganmu sayang ku,
Aku mulai merasakan titik terang dihidup ku, aku taakan bisa lupakan saat kita pertama kali berjumpa, kau menyelamatkan semuanya, dan itu cukup untuk membalas apa yang aku lakukan sekarang, kita sama sama tumbuh, dan mendukung, kau tak perlu berterima kasih kepada ku, atau kepada ayah dan bunda, kami yang harusnya berterimakasih kepada mu, karena telah menyelamatkan semua hal!" Ucap Yanti sambil menatap tulus kearah Roy.

Roy terbangun di sebuah ruangan, peralatan medis dan kasur rumah sakit disekitarnya, disebelahnya terdapat seorang dokter yang duduk, disaat Roy terbangun dengan nafas yang tak teratur serta perban dikepala, dokter itu menenangkanya dengan mengembalikan Roy ke posisi tidur awal "Kamu tenang, semua baik baik saja, kamu masih selamat dari kejadian itu" ucap dokter itu, Roy menghela nafas pelan lalu terdiam sejenak, "sebelum itu, nama aku Dokter Zai Tian, panggil aku Zai, untuk ini, kamu belum bisa pergi kemana mana dengan kaki mu sekarang, kamu mengalami lumpuh sejenak, tidak perlu khawatir, dengan rehabilitasi kamu akan berjalan normal" Roy mendengar itu mulai mengatur nafas lega dan nafas sedihnya, Roy bertanya "Bagaimana dengan Yanti? Apakah dia baik baik saja?" Ucap nya dengan nada lumayan panik, Dokter Zai menjawab dengan nada ragu "Yanti, wanita yang bersama mu saat kecelakaan, lagi mengalami kondisi yang kritis" dokter itu membuka kacamata nya "ia sekarang berada di UGD, kita doakan saja supaya ia selamat" Roy langsung bangun dari tempat tidur nya, dengan kondisi yang lemas ia memaksa untuk beranjak pergi, Dokter Zai menahan Roy "Kau tidak bisa pergi dengan kakimu yang ini!" Ucapnya, Roy membantah dengan air mata yang keluar "Aku harus segera melihat Yanti dok! Aku, aku ingin sekali melihatnya sekarang!" Ucapnya dengan suara sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rentangkan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang