Loren menatap wajah Alena yang terlihat damai dan menyejukkan, wanita itu terlihat enggan membuka matanya setelah sebelumnya jatuh pingsan.
Wajah bak gadis berusia 16 tahun itu pasti akan banyak menipu orang, karena pada kenyataannya majikannya itu berusia 25 tahun. Setelah sebelumnya berhasil mencapai keabadian, Alena tidak pernah merasakan tubuhnya memasuki fase dewasa.
"Aku tidak mengerti kenapa kau melakukan ini."
*******
"Sial!"
"Ada apa?"
"Kupu-kupu kiriman kita berhasil digagalkan oleh sesuatu."
"Tidak mungkin! Di istana ini tidak ada yang memiliki kekuatan sihir yang hebat untuk mematahkan sihir kita."
"Aku tidak tahu! Sepertinya seseorang sudah mengetahui rencana kita lebih awal."
"Siapa? Edward? Raja lemah itu tidak akan bisa menghadapi puluhan kupu-kupu beracun kita."
Kedua pria itu terdiam mereka bertanya-tanya tentang siapa yang menggagalkan rencana mereka.
"Aku harus menyusun rencana lain untuk bisa menggugurkan kandungan Aluna, karena jika sampai bayi yang dikandungnya lahir, maka itu akan semakin berbahaya. Kemungkinan aku bisa merebut tahta kerajaan ini akan menjadi sangat minim."
Berto paman Edward, adik bungsu dari Raja terdahulu. Sudah lama berambisi untuk menjadi raja semenjak mengetahui Edward tidak memiliki kekuatan apapun.
Karena menurutnya, dirinya lebih pantas untuk dijadikan Raja karena dia memiliki kekuatan sihir.
Namun, Edward berhasil membuat para pendukungnya berbelok mendukungnya dengan kecerdasan yang dimiliki oleh pria itu.
"Kita akan menyusun rencana lain, tapi kita harus melakukannya dengan jarak waktu dari sekarang. Karena pasti saat ini Edward menyelidiki siapa yang mengirim kupu-kupu itu ke istana." Rudolf, ajudan Berto yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun sekaligus sahabatnya.
Dia sangat mendukung Berto untuk menjadi raja, karena jika itu sampai terjadi maka posisinya akan semakin tinggi dan dirinya bisa menjadi bangsawan.
Berto mengepalkan tangannya dan berteriak dengan kesal. "Arrrrgh! Pantatku sudah gatal ingin menduduki singgasana itu."
Suara pintu diketuk dari luar membuat keduanya saling melemparkan pandangan. Berto bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.
Di balik pintu ternyata ada seorang pelayan. Berto mengerutkan keningnya dengan wajah garang pria itu berucap. "Jika kau menyampaikan sesuatu yang tidak penting maka aku akan membunuhmu."
Sontak pelayan itu bergetar ketakutan. "Ma... Maaf Tuan, tapi di luar sudah ada prajurit istana yang datang untuk melakukan penggeledahan."
"Apa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
FantasyKisah sepasang saudara kembar yang memiliki sifat bertolak belakang, yang di penuhi dengan kesedihan, kebahagiaan dan pengorbanan. Biasanya yang paling akan dimanjakan itu adik, namun berkebalikan dengan kisah hidup Aluna. Dimana orang tuanya lebih...