Naruko menghela nafas, menaruh mangkuknya yg sudah kosong, sebelum semua sempat bereaksi, Naruko langsung menggunakan kegunaan lain hiraisin, hilang dan muncul bergantian di waktu singkat dan sangat cepat langsung menjitak kepala kedua anak laki-laki yg telah ia peringatkan, setelah kedua genin laki-laki itu selesai muntah.Kedua laki-laki mengaduh, langsung memegang bagian kepala yg dijitak Naruko, tanpa belas kasihan. "Kan, sudah kubilang", dengan santai nya kembali ke kursinya. "Kalau masih mau makan. Duduk, makan yg benar" Perintah Naruko santai dan tenang, terkesan acuh dan seperti bukan pelaku Penjitakan.Mengambil mangkuk nasi dan melanjutkan makannya, "Gk malu apa sama Inari".
Keduanya patuh, dan makan dengan benar.Kakashi Mengangguk-angguk, dengan kedua tangan terlipat didepan.
"Kerja bagus Naruko".=====
"Ano... Kenapa foto yg sobek di pasang disini? " Tanya harus menatap bingkai foto yg terpajang didinding ruang makan yg menyatu dengan dapur. Kedua tangan lurus dengan manis dibelakang punggung. Dengan polos atau bodohnya bertanya.
Laki-laki di tim 7 menikmati teh bersama Tazuna dan Inari setelah makan malam, tsunami mencuci piring, Naruko duduk bersandar didinding kayu belakang Kakashi dan Naruto---tak jauh samping bingkai foto--, menggambar di buku sketsa nya.
"Sejak mulai makan, Inari terus-terusan melihat foto ini" Lanjut haruno dengan sok pintar, menoleh kebelakang ke Inari dan tim 7. "Sepertinya ada yg sengaja merobek foto ini".
[Note penulis: " Hadeh... Bagaimana pemikiran perempuan Jepang 12 tahun ini? Kenapa kau bertanya disaat yg tidak tepat dan didepan anak kecil, foto keluarga dirobek pasti ada masalah.. Kenapa kau tanya mengenai permasalahan keluarga orang lain di depan anak kecil, bertanyalah ketika tidak ada Inari!! ]
'Harus ya sekarang?' pikir Naruko menatap sakura ketika semua terdiam. 'Didepan Inari!' suasana ketikan menjadi murung. Sakura menoleh ke Naruko ketika merasa tatapan tajam Naruko, dengan gerakan bibir tanpa suara Naruko berkata 'kau bodoh atau apa? ' dengan sangat jelas Naruko buat sakura membacanya. Jelas Haruno tersinggung, lihat alisnya yg berkerut dan ekpresi nya.
Suasana seketika murung, ketiga anggota keluarga itu,keluarga Tazuna tertegun, jelas tak menduga akan ada pertanyaan pribadi seperti itu.
Naruko merasa sedikit tidak enak, dirinya sudah menyelidiki apa yg sebenarnya terjadi di nami no kuni, tentang kaiza, yg fotonya dirobek dan disimpan oleh Inari. Naruko hanya bisa menghela nafas, ini juga salah dirinya yg tidak memberitahukan timnya mengenai temuannya. 'Bakal ada drama', pikirnya.
"Itu adalah suamiku..."jawab tsunami, yg sempat terdiam sama seperti Inari dan tasuna ketika mendengar pertanyaan sakura, kembali melanjutkan mencuci piring. Dari suaranya, seharusnya pertanyaan tersebut membuat kenangan menyedihkan teringat kembali.
"Dia adalah orang yg pernah menjadi pahlawan di kota ini... " Ujar Tazuna, mengenang sosok mendiang menantu nya, terutama bagaimana kematian menantu sangat berdampak besar tak hanya bagi keluarga mereka tetapi juga orang-orang nami no kuni.
"Inari! Mau kemana kau...? " Tanya tsunami, ketika Inari sudah turun dari kursinya dan berjalan ingin pergi. mencemaskan dengan keadaan putranya. Inari keluar dari pintu, tak menghiraukan ibunya dan siapapun, pergi entah kemana, menghilang dibalik pintu. Tsunami menyusul anaknya karena khawatir.
"Tou-san! Aku selalu bilang jangan membicarakan orang itu didepan Inari..!" Tsunami dengan kesal menegur ayahnya, Tazuna, sebelum mengikuti putranya.
Pintu depan rumah tertutup, menyisakan anggota tim 7 dan Tazuna. Yg menatap kepergian Inari dan tsunami.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Inari? " Tanya sakura bingung, tak mengerti.
'Efek samping sebuah kejadian yg sangat memperngaruhi seseorang'
"Bocah itu..bilang dia tak percaya pahlawan.. Ayahnya Inari... " Ujar Naruko pelan, seperti sedang menganalisis layaknya detektif. Menarik perhatian anggota timnya ke Naruko. "Pahlawan di kota ini... Apa mati dengan cara tragis di depan Inari? Apa pelakunya cebol tua itu, gato?" Tanya Naruko yg seperti pertanyaan, tapi sebenarnya adalah penyataan.
"Bagaimana kau tau?" Tanya sakura, seolah Naruko mengada-ada. Dia masih bepikir kalau Naruko sama payah bodoh dan caper seperti kembarannya, dan seperti.. Cuma mencoba menarik perhatian Sasuke dan pengen terlihat hebat didepan guru mereka. Dia masih tidak menerima kenyataan,kebenaran.
"Reaksi ilmiah. Efek samping" Jawab Naruko, mengangkat bahu seolah sudah jelas. menatap timnya dan Tazuna.
" Sebuah kejadian dapat sangat mempengaruhi seseorang, merubah mereka, pemikirannya yg berimbas ke pembawaan, sifat dan karakter seseorang"."Apa benar?" Kakashi bertanya pada Tazuna. "Apa yg terjadi? ".
"Hahaha... Kau lebih cocok jadi detektif daripada ninja rambut merah" Ujar Tazuna memuji si rambut merah. anak ini ajaib.
"Panggil aku Uzumaki" Naruko meralat penyebutan rambut merah yg diucapkan Tazuna, dia punya nama, namanya Naruko Uzumaki. "Maka ninja lebih butuh aku".
Tazuna tertawa pelan sebelum kembali murung, harus menjawab yg di tanya Kakashi sekarang.
"Ya, benar seperti yg Ram--bocah Naruko itu bilang. aku akan menceritakan sedikit" Ujar Tazuna.
"Inari memiliki ayah yang tak ada hubungan darah... Mereka sangat dekat, sehingga seperti ayah dan anak kandung... Waktu itu Inari adalah anak yg sering tertawa... Namun... " Tazuna mulai terisak, itu mengejutkan tim 7,terutama melihat sekarang Tazuna tua sampai mengeluarkan air mata. Kemarahan dan kesedihan terdengar jelas dalam suara pak tua itu. "Namun... Inari sudah berubah... Sejak peristiwa yang terjadi dengan ayahnya".Benar seperti yg Naruko bilang, efek samping. Kematian kaiza,ayah tirinya Inari, membuat bocah itu trauma dan tak lagi mempercayai pahlawan. Tak hanya Inari, semua orang di kota nami no kuni juga. Membuat semua orang jadi tak memiliki keberanian dan gato semakin merajalela, seenaknya.
"Peristiwa yg merenggut kata keberanian... Dari penduduk kota dan Inari... " Lanjut Tazuna, "hari itu, semuanya berubah akibat peristiwa itu".
Mulailah Tazuna menceritakan tentang Kaiza, sang pahlawan kota Nami no Kuni. pertemuan Inari dan kaiza, peristiwa yg membuat kaiza mendapat julukan tersebut dan selalu diandalkan orang-orang nami no kuni, kedatangan Gato dan hingga peristiwa kaiza di bunuh oleh Gato. Semua sudah Naruko ketahui duluan dari hasil penyelidikan yg Uzumaki lakukan diam-diam hanya dalam waktu sehari. Naruko tetap mendengarkan sambil menggambar.
=====
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruko Uzumaki_ Lanjutan
FanficLanjutan/sambungan dari fanfic Naruko Uzumaki. Karena kayaknya udah kebanyakan disana, makanya saya lanjut ceritanya disini. Chapter 108