PART 1

2.3K 60 3
                                    

Dikantin kampus fakultas kedokteran, dua pemuda sedang menikmati makan siang mereka. Namun salah satu teman mereka hendak mengejutkan si mungil, ia memberi isyarat kepada pria dominan yang melihatnya mengendap-endap dengan telunjuk tangan dibibir nya, pria dominan itu hanya tersenyum tipis dan mengangguk

"DER!!!" Pria mungil itu tersentak dan tersedak minuman yang tengah ia seruput

"Ai peat!! Bikin kaget saja! Kalau jantungku copot bagaimana, bisa jadi kan ginjal ku juga runtuh, miskin aku nanti!" Peat terperangah mendengar ocehan sahabatnya itu yang tidak masuk akal, sedangkan pemuda tampan yang ada didepan mereka hanya tersenyum

"Mana ada jantung copot, ginjal runtuh bisa membuatmu miskin, yang ada mati kau Noeul" protes peat sambil mendudukkan dirinya disamping sahabat mungilnya itu

"Kau tau peat, akhir-akhir ini harga jantung dan ginjal sangat mahal. Kalau jantung dan ginjal ku copot, sudah pasti aku akan miskin! Bayangkan jika aku jual kan? Kaya aku! Kalau sudah copot, sudah tidak berguna, ya miskin lah aku" peat sampai pusing mendengar ucapan sahabatnya nya itu

Dia Noeul Nuttarat, pria yang cantik, imut, mungil tapi sayangnya dia sangat cerewet dan kadang-kadang tidak masuk akal kalau bicara. Terlepas dari itu, jika Noeul tidak ada dalam geng mereka, sudah dipastikan mereka akan kesepian, Noeul adalah mood booster geng mereka.

Pria dominan yang didepan mereka itu, ia Boss Chaikamon. Pria yang dingin dan tidak banyak berbicara jika dengan orang asing, tapi ia akan bersikap manja dan menyebalkan saat bersama dengan Noeul, yaa hanya dengan Noeul saja. Peat juga sampai heran, kenapa hanya Noeul yang bisa mencarikan es balok yang berasal dari gunung Everest itu. Sebenarnya Boss berada di fakultas bisnis, hanya saja dia selalu makan bersama sahabatnya yang ada di fakultas kedokteran

Sedangkan Peat Wasuthorn, dia pria yang cantik sekaligus tampan, proporsi tubuhnya yang tinggi membuat dirinya terlihat lebih cool dibandingkan Noeul yang mendominasi cantik. Peat adalah counter dari geng itu, ia bagaikan ibu yang mengurus anak-anak nya. Sebenarnya dalam geng mereka ada 4 anggota.. dan ini baru ada tiga, satunya lagi.....

"Apa yang kalian ributkan, kenapa kau akan miskin Noeul? Apa perusahaan Daddy mu bangkrut?" Noeul terperangah marah mendengar pria itu mengatakan perusahaan keluarganya bangkrut

"Ai sat Fort.... Sembarang kau kalau ngomong! Mulutmu perlu disekolahkan rupanya, gak harus juga kali ngomongin perusahan Daddy ku bangkrut. Sengaja doain kau ya!" Fort mengangkat kedua pundaknya dan mengerutkan keningnya, ia duduk disamping Boss

Nah ini dia sahabat mereka satunya, si bongsor Fort Thitipong. Pria berbadan tegap dan lebih berisi dari mereka bertiga dan berwajah tampan, dia satu fakultas dengan Boss, juga dia kekasih peat jika diluar seperti ini mereka tidak terlihat mesra, melainkan seperti.... tidak terlihat seperti orang yang menjalin hubungan, tapi jika hanya ada mereka berempat dan tidak ditempat umum, mereka seperti lem dan prangko, bahkan Noeul mual tiap melihat betapa mereka berada dalam dunia gila cinta😌

"Loh, la terus apa pembahasan kalian tadi?" Tanya nya lagi

"Sudahlah Fort, pembahasan mereka seperti biasanya. Kau tau sendiri kan?" Fort mengangguk

"Oh setelah ini apa kalian masih punya kelas lagi? Bagaimana kalau kita pergi ketempat biasa?" Mereka bertiga tersenyum dan mengangguk mendengar saran dan ajakan Fort

"Oke... Kita berangkat sekarang saja, aku sudah tidak ada kelas lagi" ucap Noeul yang sudah berdiri dan mengenakan ransel nya

"Oke.... Let's go!" Ucap peat dengan raut wajah senang nya

Mereka berempat pergi dari kantin itu, menuju ketempat yang biasa mereka jadikan tempat tongkrongan. Padahal ini masih siang, tapi kenapa mereka malah mau nongkrong ya? Biarlah, anak holkay mah bebas Thuk Khun
😁✌️

Keempat pemuda itu menuju salah satu rumah yang terletak ditengah-tengah taman seluas satu hektare. Rumah minimalis itu dominan warna abu-abu, terlihat sangat nyaman dan sejuk dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh lebat

"Boss, kamu emang ga jenuh tunggal sendirian disini?" Tanya peat, yaa tempat mereka biasa berkumpul adalah rumah milik Boss, ia memilih tinggal sendiri semenjak kedua orangtuanya berpisah, ibu nya memilih pergi meninggalkan ayah Phayu yang sakit-sakitan dan sudah meninggal setelah menandatangani surat cerai dari ibu nya, rumah itu Phayu beli dari hasil tabungannya sendiri, selain kuliah Phayu juga mengelola bisnis properti, warisan dari kakek dan neneknya.

"Ngapain jenuh, aku malah nyaman" mereka faham bahwa si es balok dari gunung Everest ini memang suka dengan keheningan yang nyaman seperti suasana rumahnya ini. Tidak memungkiri, mereka bertiga juga suka dengan desain dan model rumah Phayu

"Sayangg~  aku sangat merindukan mu baby~" Fort memeluk peat

"Aku juga merindukanmu sayang" Noeul mulai jengah saat FortPeat mulai kumat menempel seperti lem, Boss tersenyum melihat mimik wajah Noeul

"Ah. Mulai... kumat ini orang dua, bosen aku" Noeul meninggalkan FortPeat ke dapur untuk mengambil minum dan menata cemilan yang mereka beli tadi

Noeul sibuk menata gelas di nampan, setelahnya Noeul menaruh beberapa cemilan basah di piring dan juga mangga muda kesukaannya di mangkuk

"Sini aku bantu" Boss membawa piring-piring cemilan yang sudah Noeul tata

"Oke deh, makasih Boss" sekali lagi Boss tersenyum tampan kepada Noeul

Boss dan Noeul menuju ruang tamu, menaruh bawaan mereka di meja.

"Astagaaa... kalian ga bosen apa tiap hari menempel seperti ini? Kenapa kalian tidak seperti ini jika sedang diluar?" Tanya Noeul yang duduk disamping Boss

"Diam Noeul, kau tidak mengerti bagaimana indahnya berpacaran. Kau akan merasa rindu setiap saat jika tidak merasakan pelukan nya setiap hari" ucap Fort yang masih nyaman memeluk Peat

"Bagaimana dia bisa tau sayang, Noeul kan jomblo akut. Dia tidak pernah berkencan dengan siapapun selama ini" cibir Peat

"Ai Peat jangan mengejekku... Aku bisa saja mendapatkan kekasih hanya dalam satu bulan, jadi jangan mengejekku, lagian aku belum ingin memiliki kekasih, apalagi melihat kalian berdua... Eww~ geli tau nggak. Kalian berdua itu terlalu bucin sampai-sampai membuat perutku mual" Fort dan Peat tidak peduli dengan ocehan teman mungil mereka itu

"Biarkan saja baby, dia hanya iri melihat kemesraan kita" Noeul melipat kedua tangannya dan memajukan bibirnya, ia kesal karena FortPeat selalu menggoda dan mengejek nya

"Sudah jangan cemberut, Aaa~ makanlah" tangan Boss menyodorkan mangga muda di mulut Noeul

"Kau juga Boss, kenapa kau selalu lembut jika dengan Noeul? Denganku dan Fort mukamu seperti mau makan orang?" Tanya Peat yang sudah menyamankan kepalanya di paha Fort

"Perasaan kalian saja" elak Boss

"Hah.. kau saja yang tak punya perasaan sehingga tidak merasakan, benarkan baby?" Peat mengangguk dan menerima potongan buah yang Fort berikan padanya

"Sudahlah, Boss ayo... Biarkan dua budak cinta ini dengan dunia mereka, kita main billiar saja" ajak Noeul, Boss mengangguk dan mengikutinya dari belakang..

"Baby, bukan kah Boss juga terlalu menurut dengan Noeul akhir-akhir ini?" Peat setuju dengan ucapan Fort

"Kau benar sayang, tapi mungkin karena Boss dan Noeul berteman sejak kecil" peat ada benarnya juga batin Fort, mereka masih menatap kepergian kedua sahabat nya itu.

Sejak satu tahun terakhir Boss menjadi tambah menempel pada Noeul, Boss selalu mencari kesempatan untuk selalu berdua dengan Noeul. Mereka memang berteman sejak kecil, terlebih Noeul yang selalu ada untuk Boss, bahkan disaat Boss kehilangan kehangatan dalam keluarganya 10 tahun yang lalu.

Dahulu, Boss sebenarnya anak yang sangat ceria, tapi semenjak perpisahan kedua orangtuanya dan kepergian sang ayah untuk selamanya, Boss menjadi pribadi yang sangat dingin bahkan tidak berperasaan, sejak perpisahan itu, Boss dan ayahnya tinggal dengan kakek dan neneknya, tapi kakek dan neneknya pun meninggal dalam kecelakaan yang mengharuskan Boss menjadi pewaris tunggal kekayaan ayah dan kakeknya.  

Sejak saat itu, Noeul selalu bersamanya dan menghibur Boss. Noeul yang membuat Boss memiliki semangat yang baru, dan berkeinginan untuk menjadi orang yang bisa berdiri sendiri tanpa siapapun disisi nya. Noeul juga yang membuat Boss mampu mempertahankan perusahaan ayah dan kakeknya, bahkan perusahaan itu sekarang sangat terkenal dan berkembang pesat di berbagai negara

[END] KECANDUAN CINTA (BossNoeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang