EPS 6

166 3 4
                                    

~FLASHBACK~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~FLASHBACK~

Ruka baru saja menjenguk teman sekelasnya yang sedang dirawat di rumah sakit. Saat ini ia tengah berjalan menuju tempat parkir dan tiba-tiba ada yang menghadang jalannya.

Ruka mengerutkan dahinya."kak Evana?"

"Ikut gue!" Evana menarik tangan Ruka dengan kasar.

"Mau kemana kak! lepasin gue!" ucap Ruka sambil berusaha melepaskan tangan Evana.

"Tinggal ikut aja susah banget!" paksa Evana dan terus menarik paksa Ruka sampai akhirnya Evana menduduki Ruka dibangku kantin secara paksa.

"kenapa kak?"  tanya Ruka tak mengerti apa ada masalah denganya.

"Mumpung gue ketemu lo disini. gue mau tanya, ada hubungan apa lo sama Mark?"

"cuma tetangga" jawab Ruka seadanya toh emang bener tetangga kan rumahnya satu komplek.

"Tetangga apa tetangga?" ucap Jihan salah satu teman Evana.

"Gue liatin lo dari awal Mpls sampai sekarang. Lo makin ngelunjak!" ucap Evana sambil menoyor Ruka.

"Jangan karna lo adeknya Vano gue jadi takut!" lanjut Evana lagi.

"Vana pelan-pelan ih ngomongnya, ada orang" ucap Olin berbisik merasa perbuatan mereka dilihat orang lain tapi entah siapa.

"Bacot lu. kagak liat noh sepi!" Diera menyahuti ucapan temannya.

"P-perasaan tadi ada orang deh" Olin menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Bisa diem gak lo berdua!" Evana menatap tajam mereka berdua.

Evana kembali menatap Ruka."Gue tanya sekali lagi, ada hubungan apa lo sama Mark?"

"gak ada hubungan apa apa sama kak Mark dibilang" ucap Ruka malas.

"Alah mana ada kalo cuman tetangga deket rumah sampe ngasih minuman di setiap latihan Basket" Jihan menimpali.

"I-itu karna kak Mark udah aku anggap kaya kakak sendiri, lagian kan kak mark temennya koko" ucap Ruka sambil memalingkan kepalanya kesaping entah apa yang dia lihat, yang jelas ia sudah lelah menjawab pertanyaan tak bermutu dari kakak kelasnya.

"Gue gak percaya sama omongan bullshit lo itu!" Evana mencengkram dagu Ruka, membuat dia mendongkak menatap wajah kakak kelas nya yang sudah terlihat kesal. 

"Suka kan lo sama Kak Mark?" tanya Evan yang sudah mulai terselubut api kemarahan. cekraman di dagu Ruka pun makin mengencang.

"E-enggak kak!" uajar Ruka sambil merintih kesakitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVEN SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang