00|PROLOG

91 8 3
                                    

Happy Reading🌹🌹

Di suatu ruangan ada sepasang manusia yang sedang di interogasi oleh beberapa orang, nampaknya terjadi sedikit pertentangan disana karena terasa suasana yang terlihat tegang dan juga terdengar sedikit adu mulut.

Salah seorang yang ada di sana pun berucap,
"Pokoknya kalian harus dinikahkan sekarang juga!!!"

Satu satunya perempuan yang ada di sana pun menjawab, "Loh, apa apaan sih pak?! Bapak jangan main menyimpulkan aja dong. Bapak ga tau kejadian sebenarnya!!!"

"Mau alasan lagi kamu?! Udah jelas jelas saya melihat dengan mata kepala saya sendiri! Bahkan bapak bapak yang ada di sini juga melihatnya kalau kamu mau melakukan hal mesum di jalan tadi!!" ucap bapak-bapak tadi.

Laki-laki yang duduk di sebelah si wanita tadi pun menjawab, "Astaghfirullah pak! udah saya bilang kalau kita ga ngapa ngapain. Tadi dia bantu saya waktu saya mau di rampok bukan melakukan hal mesum!"

"Udahlah kalian ga usah alesan lagi! Sekarang telpon orang tua kalian berdua untuk datang kemari! Kalian harus menikah hari ini juga agar tidak menjadi fitnah!!" ucap bapak-bapak tadi.

" Tapi pak-"

"Udah saya ga mau denger alesan lagi sekarang telpon orang tua kalian" Ucapan si wanita tadi terpotong oleh ucapan bapak-bapak tersebut.

"Rese banget sih pak jadi orang!" Keluh si wanita.

"Tinggal nelpon apa susahnya sih neng?" Tanya bapak-bapak yang lainnya.

"Saya permisi telpon orang tua saya ya pak." Pamit laki-laki tadi.

"Silahkan,"

"Dia boleh pergi kok saya enggak??" Protes si wanita.

"Karena laki-laki itu dari tampilannya aja udah keliatan bisa dipercaya, lah kamu? Sangat meragukan!"

"Buset nih bapak-bapak jujur amat!"

"Kamu sana telpon orang tua kamu juga!"

"Ck, iya."

Dengan terpaksa wanita ini pun menelpon oprang tuanya.

Mari tinggalkan wanita tadi..
——————————————————————

Laki-laki tadi pergi ke sudut ruangan. Jarinya bergerak mengusap layar ponselnya untuk mencari nomor seseorang. Setelah menemukan nomor yang ia cari, iya langsung menekannya.

"Bismillah semoga abah gak marah," Gumamnya sebelum telpon diangkat. "Assalamu'alaikum abah~"

"Wa'alaikumussalam nak, kamu masih dimana? Umi sama abah khawatir sama kamu. Kamu sudah dijalan?"

"Maaf abah sudah membuat kalian khawatir, tapi Faz ada sedikit masalah apa abah sama umi bisa datang kesini?"

"Astaghfirullah, masalah apa nak? Yaudah kamu ada dimana sekarang? biar umi sama abah menyusul sekarang! "

"Iya abah, sekarang aku ada di jln*****, aku tunggu ya bah, hati-hati dijalan. Faz tutup ya bah, Assalamu'alaikum."

"Iya nak waalaikumsalam,"

Laki-laki itu menghela nafas. "Masih aman.. tapi kalo abah dateng terus nanya apa yang terjadi pasti ketauan 'kan? Habis kamu Faz... pasti harus nikah beneran kalau ada abah.."
——————————————————————
Kembali ke wanita tadi...

"Hallo daddy?"

"Hallo princess, kamu dimana sayang? Ini sudah malam kenapa kau belum pulang? Kamu ga kenapa-napa kan?"

"Ya daddy aku gapapa tapi ada sedikit masalah disini, jadi bisakah daddy datang kemari?"

"Tentu sayang, ada masalah apa? Apa perlu daddy bawa beberapa bodyguard?"

"Tidak perlu daddy cukup daddy saja yang datang."

"Baiklah baiklah tunggu sebentar daddy akan segera datang dengan mommy mu. Dan dimana kamu sekarang?"

"Baik daddy, aku berada di jln****"

"Baiklah, daddy kesana sekarang kamu tenang ya, princessnya daddy. Siapapun yang buat masalah sama kamu daddy gak akan lepasin dia."

"Iya, daddy cepet sini!"
——————————————————————

Setelah orang tua dari kedua belah pihak datang bapak-bapak yang ada di sana pun langsung menjelaskan tentang apa yang terjadi. Mereka pun terkejut mendengarnya terutama abah Zafir dan umi Afra.

"Anak saya gak mungkin begitu pak, dia anak baik-baik, dibesarkan dilingkungan baik-baik!" Ucap umi Afra.

"Anak saya juga gak mungkin ngelakuin hal itu pak!" Ucap mommy Ayla.

"Tapi ini buktinya bu!" Ucap bapak tadi seraya menunjukkan sebuah foto. Kebetulan salah seorang bapak-bapak yang ada di sana memfoto kejadian tersebut untuk dijadikan sebagai bukti. "Kami tidak menuduh tanpa bukti!"

"Tap--"

"Udah umi. Biar abah tanya kejadian yang sebenarnya sama Arfaz." Lerai abah Zafir. Ia memegang kedua bahu putranya dan menatapnya. "Abah percaya kamu gak akan lakuin itu nak. Bagaimana kejadian sebenarnya?" Tanya abah Zafir.

"Tadi gak sengaja Faz mau dirampok terus kebetulan ada perempuan ini nolongin Faz abah, Faz benar tidak melakukan apapun." Jelasnya.

"Tapi kamu sudah berdekatan dengan dia?" Tanya abah, laki-laki tadi mengangguk. Abah menghela nafas panjang. "Kalau begitu, anak saya siap bertanggung jawab."

"Apa-apaan?!" Seru sang wanita.

"Udah gak usah banyak alasan lagi, pokoknya mereka harus menikah sekarang juga!" Seru bapak-bapak.

AMARFAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang