chapter 7

2 1 0
                                    

Sesuai perkataan Kila tadi. Sekarang dia tengah bersiap siap untuk membawa Derekil pulang. Kila memutuskan untuk keluar lewat jendela karena di depan ada satpam. Tidak mungkin satpam itu mengijinkan Kila keluar malam malam seperti ini.

"Bismillahirrahmanirrahim"

Kila melompat dari jendela. Sebenarnya tidak terlalu bahaya karna pas sekali tembok rumah Kila berada di dekat jendela Kila jadi lebih mudah untuk Kila keluar dari sana.

"Jalan sokheartho lorong 2" guman Kila sambil berjalan fokus kedepan. Suasananya sangat gelap dan menyeramkan. Tetapi Kila tahan demi Derekil.

Jalan sokheartho lorong 2 tidak terlalu jauh mungkin hanya membutuhkan 10 menit saja kalau jalan kaki.

"Sedikit lagi Kila" ucap gadis itu menyemangati dirinya karena takut. Kila sedikit berlari agar lebih cepat sampai.

"Akhirnya.." Kila mengatur nafasnya yang ngos ngosan karena capek berlari. Sungguh sangat menyeramkan. Jalan itu bagaikan mimpi buruk.

~meong

~meong

Suara anak kucing itu sangat nyaring terdengar sampai luar lorong.

"Derekil!" seru Kila berlari memeluk erat kucing berwarna putih abu itu.

"jangan takut Kila disini" ucap Kila mencium kucing itu.

Kila lalu berlari pulang dengan kedua tangan yang memegang erat Derekil anak kucing kesayangan Kila.

"S-shampai j-huga" Kila memegang dadanya yang sesak gara gara berlari.

"Kamu tidak papa kan Derekil?" Kila mengangkat anak kucing itu tinggi. Sungguh dia sangat senang Karan kucing kecilnya yang bernama Derekil sudah kembali.

Kila menatap sekeliling mencoba mencari sesuatu untuk membantunya naik keatas tembok. Sebenarnya Kila bisa memanjat Karena dia sudah biasa bolos tetapi kali ini ada Derekil di tangannya jadi bagaimana?

Kila mendapat kursi dan segera menaruh kursi itu di dekat tembok. Jujur saja kursi ini tidak seberapa karna temboknya tinggi bahkan hampir sampai di kamar Kila. Berarti itu sampai lantai 2.

~buk buk

Kila tersentak kaget saat melihat seekor anjing besar yang sedang berjalan menuju kearahnya.

"Maaf Derekil tapi ini darurat" ucapan terakhir Kila lalu melempar Derekil masuk ke dalam jendela kamar. Kila terpaksa mengeluarkan tenaga yang banyak untuk melempar kucing itu sampai kamarnya.

Tanpa pikir panjang Kila menaiki kursi itu mencoba mencari pegangan agar mempermudah dirinya memanjat. Untung saja temboknya sedikit bolong bolong jadi Kila dengan cepat bisa memanjat tembok itu. Tak ingin berlama lama Kila langsung melompat masuk kedalam jendela.

Sampainya diatas Kila langsung menutup jendela dan memeluk erat Derekil.

"Hikss.. Kila kira kucing kesayangan Kila ini gabakal bisa pulang lagi, Alhamdulillah sekarang sudah pulang" Kila semakin memeluk gemas kucing itu.

~meong

~meong

Kila tersenyum lalu melepaskan Derekil dan memberinya satu biskuit. Kucing itu pasti sangat lapar.

...

6:55 pagi.

Kila duduk termenung di kursinya. Sepertinya lica belum naik hari ini. Padahal tadi kemarin dia menanyakan pr.

Kali ini Kila sengaja pergi ke sekolah pagi pagi. Karna muak melihat keluarga cemara nya.

Skipp.... Sampai jam istirahat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAREKILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang