Sesuai perkiraan, nama Jung Yerin dan Jeon Wonwoo, serta nama perusahaan mereka jadi trending topic semalaman. Banyak orang-orang yang menyelamati keduanya dan banyak juga yang kaget karena hal ini. Ditambah keduanya jarang keliatan di publik, sekalinya muncul tiba-tiba menyatakan pernikahan.
Yang paling kaget adalah Nini. Seperti dugaan Yerin, neneknya Wonwoo itu langsung dengan semangat atas pernikahan keduanya. Bahkan Yerin langsung diundang makan malam di rumah beliau, yang langsung diiyakan oleh Yerin. Karena menurutnya, lebih cepat lebih baik.
Wonwoo sendiri gak bisa apa-apa selain mengikuti alur cerita yang dibuat Yerin. Dia menyadari dirinya mulai pasrah dengan keadaan, yang penting ada benefit juga yang didapat dirinya serta perusahaannya.
Selain Nini, adik laki-laki Yerin juga gak kalah kagetnya. Bahkan langsung terbang dari Australia tempatnya kuliah, untuk kembali menemui kakak perempuan satu-satunya. Adiknya yang bernama Jung Jaehyun ini langsung menginterogasi maksud dari berita yang beredar.
"Jangan bilang ini soal perusahaan," tebak Jaehyun yang sekarang sudah duduk di depan Yerin. Kakaknya itu sedang di meja kerja, matanya berkutat menatap layar komputer. Tiba-tiba adiknya ini datang masuk ruang kantornya tanpa mengabari lebih dulu.
"Kamu tau apa sih," jawab Yerin seadanya.
"Aku gak tau, makanya tanya!" Jaehyun keliatannya gak suka dengar berita pernikahan ini. Bahkan rela meninggalkan kuliah S2 nya hanya untuk menanyakan secara langsung.
"Kalo ini permintaan Mama—"
"Jaehyun." panggil Yerin dingin, seketika adiknya itu terdiam.
"Pernikahan ini urusan Kakak. Kamu harusnya gak perlu berlebihan sampe pulang kayak gini,"
"Berlebihan? Aku cuma mau kejelasan, Kak! Aku tau Kak Yerin anti banget yang namanya menikah. Aku tau Mama selalu mendesak Kakak untuk nikah supaya perusahaan Ayah sepenuhnya jatuh ke tangan kita, kan"
Jaehyun melanjuti. "Kalo Kakak menikah karena itu, aku gak akan sudi Kak!"
"Jaehyun!" Yerin berdiri menggebrak mejanya.
"Ayah meninggal bukan untuk kita rampas hartanya!" Jaehyun ikut berdiri dengan suara yang meninggi.
"Mama selalu licik, aku gak nyangka Kak Yerin sekarang semudah ini dijadiin boneka sama Mama," Jaehyun mengucap kalimat terakhirnya lalu berjalan keluar dengan marah. Bahkan cowok itu menutup pintu lumayan keras membuat karyawan diluar sana bergosip.
Setelah Jaehyun keluar, muncul lah Doyoung dengan terburu-buru. Pria itu membawakan obat untuk Yerin karena bosnya ini memang sedang sakit. Itu juga Yerin yang pinta tadi pagi.
"Makasih ya," Yerin menerima obat itu, lalu melanjutkan kerjaannya.
"Minum dulu obatnya, Bu" suruh Doyoung, tapi Yerin gak menggubris sama sekali.
Dengan nekat Doyoung menghentikan tangan Yerin di atas keyboard. Lalu memberikan satu bungkus roti dari kantong jasnya.
"Makan sebelum minum obat. Baru boleh lanjut kerja," Doyoung bahkan menggeser bangku Yerin supaya gak berhadapan dengan komputer. Yerin cuma nurut karena dia sendiri juga gak enak badan sekarang. Ditambah tadi bertengkar dengan adiknya, belum lagi nanti malam ada pertemuan dengan neneknya Wonwoo. Pusing kepala Yerin memikirkan itu semua.
"Jaehyun kenapa?" tanya Doyoung, yang memang tadi menyaksikan Jaehyun keluar dengan marah.
"Dia bahas soal Ayah lagi,"
Doyoung menghela napas. Memang hubungannya dengan Yerin diluar kantor lebih dari sekedar hubungan bos dan asistennya. Mereka teman masa kecil, karena ibu Doyoung dulu yang mengurus Yerin dan Jaehyun ketika kecil. Jadi Doyoung sering diajak ke rumahnya dan mereka jadi teman hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie Before Love ⨾ wonwoo, yerin. ❞
FanfictionEveryone says he's dangerous. No, his fiancé is more dangerous.