(Kalo lupa, ulang lagi Cheater pertama Part:28.)
'Deg'
Suara jantung yang hampir tak berdetak, seperti waktu yang berjalan begitu lambat.
Gracia mencoba melangkahkan mundur telapak kakinya, memberi jarak pada sosok yang memeluknya
"Gre~...." Suara lembut yang kembali memanggil namanya
Gracia semakin mundur dan memutar pandangan nya ke seluruh sudut Lobi Bandar udara International Tokyo mencari sosok Frans yang tadi bersamanya mengantarkan shani dan feni
namun tak ada dimanapun matanya mencari
Seperti ling-lung sesaat gracia merasa kakinya lemah
'Bruk'
Shani dengan sigap menangkap tubuh gracia yang tampak memegangi kepalanya
"Sayang.. kamu kenapa?" suara Shani terdengar khawatir
"Kamu sakit?, apa sebaiknya keberangkatanmu di tunda dulu gre" Lanjut Shani yang membuat gracia bingung tambah bingung
"A-aku?, Berangkat?, Bukannya kamu yang berangkat?" sahut Gracia
Bukan hanya Shani, Feni yang sedari tadi di sebelah mereka pun memasang wajah sama Cengo nya seperti Shani.
"Ssst, Istri lu napa Shan?" Bisik feni
Shani tampak menggeleng menanggapi pertanyaan Feni
Gracia menatap kedua mahluk di hadapannya dengan dahi yang berkerut heran,
sejenak gracia merasa koper ungu miliknya tampak di samping Shani
"Eh?!". Kaget Gracia
dan mendapati tas jinjingnya ada di sisi nya, yang menyatakan jika semua adalah miliknya dan benar, jika sekarang sepertinya dia yang berangkat. Bukan Shani.
"hiks... hiks..." gracia terisak dan memeluk erat tubuh Shani
Gracia menyadari sesuatu sekarang,
Adegan seperti ini pernah muncul di mimpinya beberapa saat yang lalu, entah bagian mana yang nyata dan yang fiksi sekarang gracia tidak tahu lagi
Gracia sudah tak mampu menerka apa yang sebenarnya dia alami
Gracia semakin memperdalam Pelukan pada Shani hingga tak terasa tubuhnya sudah berada di dalam gendongan Shani
Shani menggendongnya bak seperti anak koala yang merapat di tubuhnya,
Shani perlahan membawa tubuh Gracia yang masih di gendongannya duduk di kursi dan memeluknya lebih erat lagi, tak memperdulikan beberapa pasang mata yang menatap aneh kepada mereka berdua
Tak lama. Terdengar sebuah seruan di speaker untuk keberangkatan menuju Jakarta Indonesia akan segera Berangkat.
"Gre, sepertinya kamu harus segera masuk" celetuk Shani yang masih memangku gracia
"hiks.. " Gracia hanya menggeleng tak menjawab kecuali hanya isakan tangis tipis yang terdengar
"ya sudah, di tunda saja ya, besok saja berangkatnya" lanjut Shani
Gracia terasa menggeleng,
Semoga saja ini adalah hal yang seperti di fikirannya,
masuk kedalam dunia mimpi yang selalu hadir di penglihatannya
memperbaiki semua kesalahan yang terjadi sebelumnya
dan tak pernah membiarkan wanita yang memeluknya erat sekarang ini hilang lagi di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
ФанфикKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?