Yoona menjemur baju Woojin dihalaman belakang. Matahari yang cukup panas membuat peluh menetes dikening Yoona.
Woojin yang berada dibox bayi, tak jauh dari Yoona berdiri pun sedang sibuk dengan mainan ditangannya. Umur Woojin yang sudah mencapai 3 bulan tersebut, membuat tangannya aktif bergerak.
Ketika Yoona mengambil salah satu baju dari keranjang, dirinya sempat terdiam sebentar.
"Baju ini......Woojin-ah, baju ini pamanmu yang membelikannya. Jelek sekali ya? Tetapi sayang sekali jika Eomma buang." Ujar Yoona yang mencoba mengajak bicara Woojin, sedangkan anaknya tidak mengerti maksud sang Ibu hanya melirik sebentar, lalu kembali sibuk sendiri.
Hari semakin siang, Yoona memutuskan masuk ke dalam dan hendak menidurkan Woojin didalam.
Baru saja masuk ke dalam, Jinyoung yang baru saja tiba sedang meletakkan beberapa belanjaan dimeja dapur, sambil tangan satunya tampak sedang menelfon seseorang.
"Oh Hyung, aku sudah mengirimakannya melalui e-mail.....Arrasseo." Ujar Jinyoung pada seseorang disebrang sana.
Yoona sempat melirik sebentar, dan berusaha mendengarkan percakapan Jinyoung secara diam-diam.
"Hmmm, dia ada disebelahku. Mau mencoba lagi?" Ujar Jinyoung, kemudian berjalan ke arah Yoona. Selanjutnya Jinyoung menyodorkan ponselnya pada Yoona.
"Apa kamu mau menerimanya kali ini?" Tanya Jinyoung.
Yoona hanya menatap tajam ke arah ponsel tersebut.
"Aku sibuk." Ujar Yoona lalu menjauhi Jinyoung dan masuk ke kamar bersama Woojin.
Jinyoung menghela nafasnya.
"Dia masih tidak mau berbicara denganmu Hyung."
Hening sejenak. Jinyoung memahami bahwa disebrang sana Junho pasti juga memikirkan Yoona yang sama sekali tidak mau berbicara padanya.
Sudah sebulan semenjak Junho meninggalkan Korea, dan tinggal di Paris. Sudah sebulan juga Yoona tidak mau membalas pesan dan juga enggan menerima panggilan dari Junho.
Yoona benar-benar marah dan melayangkan protes dengan diam seribu bahasa pada Junho.
"Apa Hyung benar-benar tidak ada niatan untuk kembali ke Korea?"
"........."
"Baiklah." Lalu Jinyoung mengakhiri panggilan tersebut.
"Marahnya perempuan memang menakutkan." Gumam Jinyoung.
Sedangkan disisi lain, disebuah apartmen mewah ditengah kota Paris, Junho berdiri didekat jendela kaca dengan pemandangan kota didepannya.
Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya, lalu menghela nafasnya.
"Mianhae, Yoona-ya....."
----------------
Yoona bergerak gelisah dalam tidurnya. Tubuhnya hanya dia bolak-balikkan bagaikan daging yang sedang dipanggang.
Woojin yang tidur disampingnya pun tidak terusik sama sekali dengan pergerakan sang Ibu.
"Tidak bisa begini.......aku sudah tidak tahan lagi." Ujar Yoona yang tiba-tiba bangun dari posisi tidurnya.
Yoona menoleh ke arah Woojin dan memandangi sang anak.
"Woojin-ah.....ayo kita ke Paris dan memberi pelajaran pada pamanmu yang brengsek itu."
Perkataan Yoona pun tidak main-main. Setelah mengurus semua tiket dan visa, Yoona bersama Woojin dan Jinyoung berangkat ke Paris.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other - (Junho 2PM) X (Yoona SNSD)
FanfictionDua orang, dua pribadi yang berbeda. Satu sisi gelap, satu sisi terang. Junho dan Nuneo adalah kakak beradik dengan kembar identik. Mereka memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Bagaimana mereka bisa melindungi satu sama lain?