Kisah sepasang saudara kembar yang memiliki sifat bertolak belakang, yang di penuhi dengan kesedihan, kebahagiaan dan pengorbanan.
Biasanya yang paling akan dimanjakan itu adik, namun berkebalikan dengan kisah hidup Aluna. Dimana orang tuanya lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alkohol?
Hal yang sangat umum jika sudah berada di rumah bordil!
Tapi, itu tidak membuat Alena terusik sedikitpun. Wanita itu malah dengan santai meneguk alkoholnya berkali-kali, tanpa merasa pusing ataupun mual seperti pelanggan lainnya.
Itu karena keabadiannya membuat dirinya kebal terhadap alkohol, dengan itu Alena bisa meneguk alkohol sepuasnya.
Wanita terlihat sangat santai ditemani Loren yang juga tampak menikmati alkohol, pria itu juga tidak akan terpengaruh karena dia adalah makhluk Immortal. Lebih tepatnya iblis dari neraka yang sempat mencoba kabur.
Namun, karena perbatasan neraka itu memiliki kekuatan yang dahsyat, sehingga tidak sembarang orang yang menembusnya. Membuat Loren hampir mati dan sekarat ketika ditemukan oleh Alena.
Beruntung Alena menyelamatkannya!
Untuk karena itulah, Loren merasa berhutang budi dan memilih untuk menjadi pelayannya. Meskipun sempat ada aduh argumen di antara, mereka karena Alena tidak mau menjadikannya pelayan.
Sebab, dia tidak ingin membuang uangnya hanya untuk menggaji seorang pelayan. Menurut pemborosan!
Tetapi, berkat kegigihan Loren akhirnya wanita itu pun menerimanya. Dengan sedikit terpaksa!
"Lady."
Seorang wanita khas penghuni rumah bordil, menghampiri Alena dengan pinggul yang sedikit di legok-lenggokan. Langkahnya berjalan mendekati Alena tapi matanya tertuju pada Loren yang terlihat sangat cuek.
Aroma manis dan segar menguar di tubuhnya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajahnya terlihat seperti wanita yang dingin dan cuek, tetapi pada kenyataannya itu hanya sampul.
"Aku tidak memanggilmu kemari, Silica." ucap Alena dengan cuek.
Wanita penghibur yang dipanggil Silica itu cemberut dengan menggigit bibir bawahnya, wajahnya memelas dengan kaki yang bergerak hampir menggapai kaki Loren.
