LF 8: SIKSAAN

88 74 3
                                    

Happy reading!

**

"Bukan hanya fisik, bahkan batinku pun dihajar habis-habisan."

~LF

***

Arshilla veriska, gadis yang sekarang tengah terduduk sendirian di gudang sekolah tempat yang menjadi saksi bisu dia dihajar oleh para bajingan tadi.

Para siswa/i sudah pulang sejak 1 jam yang lalu, tanpa mereka sadari arshilla masih disini. Mengharap bantuan yang mungkin akan datang, berharap keajaiban yang mungkin jadi kenyataan.

"Bangsat!" Desisnya saat melihat ponsel miliknya malah kehabisan daya.

"Gelap lagi,"Ujarnya.

Dia berjalan pelan, memegang punggungnya yang terasa sakit akibat hantaman sepatu milik Fara, teman vristie.

Diluar hujan sedang menguyur kota Jakarta, dia hanya bisa pasrah jika nanti harus bertemu dengan manusia manusia jahat yang masih berkeliaran di luaran.

"TOLONGIN GUE WOI!" Teriaknya sambil menggedor-gedor pintu gerbang yang terbuang dari besi itu.

"Shilla!" Mata shilla membulat sempurna, saat suara familiar itu menyapa pendegarannya.
Entah keajaiban dari mana, hingga dia bisa mendengar suara itu.

"Shilla! Lo dimana?!" Teriak seseorang dari arah luar

"Gue disini!" Balasnya dari dalam.

Farka menendang pintu itu namun tidak berhasil, kehabisan cara. Tanpa sengaja netranya menangkap sebuah kunci kecil yang terjatuh di tanah.

Cowok itu membuka pintunya, melihat Shilla yang berdiri di sana sambil memegang pinggangnya.

"Farka?" Ujar gadis itu mendongakkan pandangannya, tangannya dipenuhi luka luka bekas sayatan cutter.

"Ada yang sakit, hmm?" Ujar cowok itu sambil berjongkok didepan Shilla.

Gadis itu menggeleng, Dia menatap Farka dari atas sampai bawah, tak percaya saja cowok itu bisa membantunya.

"Siapa yang lakuin?" Ujar Farka.

"Manusia ga ada kerjaan," Balas Shilla seadanya.

"Besok gue balas," Ujar Farka sungguh-sungguh tanpa mengalihkan pandangannya dari Shilla.

"Nggak usah. Tuhan adil kok, tau mana yang benar dan salah," ujar Shilla.

"Gue nggak terima,"

"Gue nggak apa-apa Farka, mereka juga pasti sadar salahnya dimana." Balas Shilla lalu mengajak cowok itu pulang.

"Ayo pulang," Shilla menarik tangan cowok itu dan membawanya pulang.

Setelah mengantarkan Shilla pulang, cowok itu menyempatkan dirinya untuk mengobati luka-luka di tangan gadis itu terlebih dahulu.

Beruntungnya orang tua dan kakak shilla sedang berada di luar kota untuk 2 hari kedepan karena ada acara perusahaan.

"Thanks, ka" ujar Shilla.

Last ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang