Ting!!
Bersamaan dengan pintu yang terbuka, ingatan tentang masa lalu yang perlahan memudar kembali tergambar jelas. Jantungnya seakan menggila ketika ia melangkah dan bahu mereka berada dalam satu garis lurus.
Dia yang memasuki lift tertegun, ketika ia bisa dengan jelas menatap punggung yang menjauh lalu menghilang saat pintu tertutup sempurna. Namun tidak dengan ingatannya yang justru semakin jelas hingga mengeroyok batinnya.
Dalam hati ia bertanya-tanya, apa yang terjadi setelah pintu lift tertutup. Akankah seseorang itu berbalik untuk sekedar mengingatnya atau mungkin terus melangkah tanpa beban karena memang tak peduli sejak awal.
Begitu pintu terbuka, ia keluar dengan mata berkaca, melangkah tergesa memasuki mobilnya. Menangis cukup lama, memaki dirinya sendiri yang tidak hati-hati dengan hatinya, padahal sejak awal dirinya hanya semacam mainan.
Bae Suzy tidak menyangka bahwa hari yang ia tunggu akan menyisakan sakit yang luar biasa. Rasanya menyesakkan ketika ia bangun dari pingsannya Jungkook tidak ada disana hingga ia menyadari bahwa ia sudah dibuang.
Peristiwa itu membuatnya terkunci, terkurung dalam ruang gelap. Membuat ia yang tumbuh bersama rasa benci semakin kesulitan untuk hidup, karena saat ia menginginkan seseorang untuk dicintai, dirinya kehilangan terlalu cepat.
***
"Suzy-nim, Tuan Cha datang!" Gadis itu tak mengalihkan pandangan, fokus matanya terus tertuju pada gaun rancangannya yang hampir selesai. Hingga seseorang muncul dari sebuah pintu dan menariknya untuk duduk.
Suzy menghela nafas, mengamati Eunwoo membuka bungkus roti, mengambil potongan kecil dan menyodorkan itu ke mulutnya. Sampai ia menggeleng, pria Cha itu memegang rahangnya kasar agar ia membuka mulut.
"Apa mulutmu sudah tak berfungsi? Sudah sulit bicara, tak makan juga! Kau terlihat seperti mayat hidup" Suzy tak menjawab, bahkan potongan roti yang masuk ke mulutnya pun hanya berada disana tanpa ia kunyah.
"Cha Eunwoo, sudahlah" Lagi, hal seperti ini terjadi. Baik Suzy atau Eunwoo hanya saling memandang, lantas terputus karena mata berkaca Suzy. Lelaki Cha itupun akhirnya mengalah, meninggalkan Suzy dengan sebuah susu strawberry.
Sepeninggal Eunwoo, Suzy kembali ke area kerja dengan mata berkaca. Berkali-kali jarinya tertusuk jarum, luka disetiap tusukannya sudah terlalu parah untuk disebut sebagai luka kecil tetapi ia tak kunjung berhenti.
Ia butuh rasa sakit yang lebih sakit lagi, agar kesakitan yang dirasakan hatinya bisa terkalahkan. Disaat itu seseorang datang dengan sebuah kabar, berita bahagia yang tidak ia perlukan karena ia sudah tau lebih dulu.
"Jungkook kembali" Suzy tak menjawab, matanya melirik seseorang yang berdiri di sebelah manekin, memandangnya seakan meyakinkan dirinya untuk sebuah cerita yang indah.
***
Ada hari dimana Suzy merasa sangat terpuruk, hari saat kisah masa lalu yang terekam jelas kembali terputar dalam ingatannya. Disaat-saat seperti itu, ada Mingyu yang selalu berusaha menyemangati.
Hubungan akrab mereka bermula sejak lima tahun lalu, ketika Suzy pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Sebelum Suzy sadar Eunwoo tiba-tiba saja pergi tanpa penjelasan, tetapi Mingyu memilih tetap disana.
Ia merasa iba dan tergerak untuk menunggu sampai Suzy sadar atau setidaknya sampai keluarga gadis itu datang. Tapi setelah menunggu cukup lama, tidak ada satupun yang datang, mungkin karena tidak ada yang mengabari.
Mingyu berinisiatif membuka file identitas Suzy lagi, ia masih menyimpannya dalam riwayat chatnya dengan staf kampus. Dulu mereka hanya berhenti sampai melihat nama dan jurusan gadis itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Jungkook - Bae Suzy (Short Story)
FanficCerita akan bertambah sewaktu-waktu