Tidak bisa dimengerti

9 0 0
                                    

"Bun Lora pulangg!!!"

"Iya sayang!! Habis dari mana say? Yuk makan, sisa kamu yang belom makan, tadi nungguin kamu tapi kelamaan, gak apa-apa ya?",

Laras, Ibunda Lora yang cantik dan Anggun, Bunda adalah seorang psikolog, namun ia membuka praktek dirumahnya agar ia bisa merawat rumah dan keluarganya sambil bekerja, mungkin sesekali ia pergi ke rumah sakit atau sebuah seminar sebagai narasumber, adapun Malik, Ayah Lora seorang pengusaha teh yang cukup sukses.

"Biasa bun, abis beli Novel, eitss.. tenang aja, uang nya hasil nabung Lora kok, aman. Yaudah deh Lora makan dulu, makasih nyonyaa"

Lora dengan lahap memakan hasil masakan Bunda nya yang tidak pernah gagal untuk membuat Lora tambah 2 centong nasi. Makanan yang selalu di jadikan favorit nomor 1 sejagad raya untuk Lora.

Sehabis makan ia bergegas ke kamar dan membersihkan dirinya, sambil memikirkan kejadian yang tadi, Lora berpikir, mengapa ia lupa menanyakan namanya? Terlalu asyik sampai ia lupa berkenalan, ia bahkan mengetuk-ngetuk kepalanya

"Bodoh..bodoh, kenapa gak salken dulu atau minimal tau nama kek, Raaaa" begitulah serapahan yang Lora luapkan dikamar nya.

TING!        

Lisamaniez : WOY!!

Apa sihh ganggu, putri Kerajaan lagi baca aja!! -_-: You

Lisamaniez : Idiiiww, najrott, Najis total!!, Jangan banyak basa basi deh lo Ra, tadi jalan sama siapa lo?? Gue tau dari gossip si Nera tuh sama temen nya, gue tadi ketemu di super Market, dia lagi telfonan terus nyebut nama lo dan bilang lo jalan sama cowok. CIIUZZ GA SI??.

Haduhhh, gimana ya gue certain nya : You

Jujur aja gue juga bingung Lis jelasin nya, ini gue pusing sendiri

Lisamaniez : Yaudah cepetan ceritaaa!!!

Okeh, jadi begini.... : You

Lisamaniez : okeh gimana??

                           Woyy!!, jangan ghosting!!

                           Sialan lo, awas besok di sekolah

         Jujur saja, Lora kebingungan untuk menjelaskannya kepada Lisa, ia sudah terbayang bagaimana reaksi Lisa, berapa kantong pertanyaan yang akan di luncurkan untuk Alora, ia bahkan bisa membayangkan rasanya di introgasi dengan Lisa.

Jadilah ia membiarkan Lisa mati penasaran dengan cerita yang tidak jadi ia ceritakan ke sahabatnya. Ia membuka diary nya dan menulis tentang pertemuan dengan lelaki yang muncul secara tiba-tiba di sebelah nya, senyum tipis terlihat samar di wajah Lora saat mengingat kalimat yang membangkitkan kepercayaan diri nya.

Tuesday, 22 January

'Aku jahat, pada siapa? Jelas pada diriku sendiri. Menutup tabir indah yang ada pada diri ku, dan membuka tabir orang lain seluas-luasnya, selalu menyangka tidak ada yang indah dalam diriku sendiri. Bohong jika aku tidak ingin seseorang memanggil ku cantik, nyatanya aku benar-benar tidak tahu apa definisi cantik itu sendiri.

Di halte, seseorang menyapa ku, tidak dikenal dan tidak berkenalan pula. Wah, banyak sekali kalimat nya yang terus mengelilingi otak ku, tak begitu sukar, namun aku menemukan pujian yang ia berikan pada ku, tanpa melihat foto terlebih dahulu ia memilih bertemu langsung. Hahaha bodoh.'

         'Jangan mudah ambil kesimpulan ya, aku belum menemukan rasa baru, yang aku temukan saat ini hanya aku nyaman bercerita, aku bebas berekspresi dan aku harap dia tidak keberatan dengan itu. Sebagai orang baru'

"Aku tidak pernah menghapuskan keyakinan ku bahwa kedatangan manusia pasti memiliki Alasan, Adapun kamu ialah alasan aku percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sampai ada waktu dimana aku bertemu dengan seseorang yang mau dan senang hati mengitari poros ketidaksempurnaan itu. Ku tutup hari ini dengan kata : Terimakasih cerita ku akhirnya di dengarkan.".-Alora

Lora merasa bersyukur atas semua yang diberikan Tuhan untuknya, kecantikan itu hanya sesaat tapi kecantikan hati susah untuk pudar, ia merasa lebih baik saat ini.

**

**

Ia keluar dan bertemu bunda nya yang sedang asyik menonton televisi didepan nya, Alora menghampiri bundanya.

"Sendirian aja Bun, Ayah mana?"

"Itu di ruang kantor nya sama temen kerja nya sibuk bahas launching kafe buat teh nya itu, jadi nya Bunda nonton aja deh disini"

"oh gitu", Alora menjawab keluhan Bunda sambil menimang-nimang pertanyaan yang ragu ia katakana pada Bunda nya itu.

"Bun anu-"

"Kenapa?"

"Itu Bun, akuu.."

"Ngomong yang bener apa sih Ra, Bunda cubit nih!", Laras geram dengan anak gadisnya karena terlalu bertele-tele.

"Bunda sama Ayah bisa jadi begini kerena apa sih?"

"Kenapa? Kamu udah mulai cinta-cintaan ya??"

"iihhh,... apa sih bun, engga Cuma pengen tau aja, aku tuh abis baca novel, jadi kepikiran sama love story bunda"

Alora sudah membaca buku novel romance sudah lama, tapi kenapa ia menanyakan kisah Bunda dan Ayah nya baru baru ini?, biar Alora, hati dan Tuhan saja yang tahu.

"Bunda itu dulu adik tingkat Ayah di kampus, Bunda anak psikologi Ayah anak Bisnis, Lucu sih ceritanya. Awalnya Bunda di ajak ke toilet tapi toilet fakultas lain, nah pas temen Bunda ke kamar mandi Bunda keliling liat-liat, eh pas mau masuk ruangan musik, Bunda liat Ayah lagi joget-joget ga jelas sendirian di ruangan itu, Bunda syok buru-buru Bunda tutup pintu nya dan kabur, taku-takut kan dikejar sama Ayah.", Jelas bunda sambil mengingat-ingat masa indah dulu

"Terus Bunda lolos gak?"

"Lolos, Cuma pas lagi ke kantin, sial nya Ayah nongkrong di kanting fakultas Bunda, jadilah Bunda di samperin dan diminta buat gak cerita-cerita ke orang lain soal Ayah joget-joget. Mulai dari situ kita kenal sampai kita jalin rasa suka. Gimana kalo Bunda gak ikut temen Bunda ke toilet fakultas bisnis dan gak keliling?, entah gimana jalan cerita Bunda sekarang, mungkin beda, dan mungkin bukan kamu kali anak nya, hahaha"

"Ih Bunda ada ada aja"

"Itu nama nya takdir, sayang. Semua udah punya cerita sendiri-sendiri, nah kalo kamu, kamu nanti juga punya kisah sendiri, takdir sendiri, dan keajaiban yang kamu alami sendiri."

Alora terkaget dengan kata-kata Bunda yang sangat mirip dengan lelaki yang ia temui tadi sore, ia hanya memberi anggukan dan senyum kepada Bunda dan lanjut menonton televisi didepan nya.

"what kind of miracle will come to me?"- Alora

**

***

****


2 YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang